Aidos dan Rhea
Aidos dan Rhea
Karya :
Nebrsca Vellonica Fortunata
Cerita bermula dari 2 orang yang sudah saling mengenal sejak kecil. Mereka bernama Rhea Nicolau dan Aidos Benett. Sejak kecil Rhea di kenal sangat aktif, banyak bicara dan berani, sangat aneh kalau Rhea tiba-tiba diam kecuali saat dia tidur. Kebalikan dari Rhea, saat kecil Aidos sangat pemalu. Bahkan saat mereka ke taman bermain, Aidos hanya diam saja kalau ada banyak orang. Mereka menjadi teman dekat karena tinggal di kompleks yang sama dan orang tua mereka berdua pun sangat dekat satu sama lain. Rasanya sudah seperti saudara kandung. Selain tinggal di kompleks yang sama, mereka juga satu sekolah.
Saat masih TK Aidos sangat cengeng, waktu mainannya di ambil temannya Aidos langsung menangis. Rhea yang tidak senang saat Aidos menangis pun melawan temannya yang mengambil mainan Aidos. Tidak hanya sekali dua kali Aidos menangis dan Rhea bertengkar dengan orang yang membuat Aidos menangis. Bahkan guru-guru di TK mereka juga sudah terbiasa, sebelum guru menegor orang yang membuat Aidos menangis, Rhea sudah menampakan dirinya yang siap memarahi orang yang membuat Aidos menangis. Aidos sangat beruntung bisa memiliki teman seperti Rhea di sampingnya.
Mereka juga dimasukan ke sekolah yang sama saat SD oleh kedua orang tua mereka. Awalnya orang tua mereka berdua memang sudah memutuskan akan memasukkan mereka ke sekolah yang sama, tapi siapa yang sangka saat pulang sekolah waktu diberitahu guru bahwa mereka akan segera lulus dan berpisah dengan teman-temannya, Rhea langsung bilang ke orang tuanya ingin masuk ke sekolah yang sama dengan Aidos bahkan sampai menangis merengek-rengek padahal orang tua Rhea belum menjawab apa-apa. Besoknya orang tua Rhea menceritakan kejadian tadi ke orang tuanya Aidos, mereka pun tertawa mendengar tingkah lucu Rhea yang tidak ingin berpisah dengan Aidos. Hari pertama masuk SD Rhea sangat bersemangat, salah satu penyebabnya karena Rhea dan Aidos berangkat bersama ditemani oleh kedua orang tua mereka. Saat perkenalan di depan kelas, Rhea mengenalkan dirinya dengan suara yang lantang dan ekspresi yang sangat bahagia, berbeda dengan Aidos yang masih saja pemalu. Ia memperkenalkan dirinya dengan suara yang kecil dan Aidos sangat gugup.
Rhea masih menjadi pribadi yang sama sampai suatu kejadian menimpahnya. Ayah Rhea mengalami kecelakaan yang tragis saat perjalanan pulang dari kantornya. Kecelakaan ini terjadi saat Rhea masih duduk di kelas 4 SD. Karena sejak kecil Rhea dan orang tuanya sangat dekat, tentu saja Rhea merasa sangat kehilangan sosok ayah yang sangat disayanginya. Keluarga Aidos yang mendengar kabar ini sudah pasti datang melayat serta ke pemakaman ayahnya Rhea untuk berduka sekaligus menghibur keluarga yang ditinggalkan. Saat datang Aidos sangat terkejut karena ia tidak pernah melihat Rhea menangis sampai seperti itu.
Bahkan saat Rhea jatuh lalu terluka parah sekalipun, Rhea hanya akan mengatakan tidak sakit dengan tersenyum dan mata yang berkaca-kaca saja. Aidos pun langsung mendatangi Rhea dan menemaninya sampai pemakaman selesai.
Saat pemakaman selesai, Rhea yang sangat lelah karena menangis pun tertidur. Aidos dan kedua orang tuanya mengantar Rhea dan ibunya kembali kerumah. Aidos masih memikirkan tentang Rhea yang menangis dan ekspresi Rhea yang sangat sedih karena kehilangan ayahnya. Aidos pun memikirkan cara untuk menghibur Rhea. Setelah beberapa hari cuti sekolah, Rhea masuk sekolah dan ia sangat terkejut karena perilaku Aidos yang berbeda.
Rhea yang sudah berteman dengan Aidos sejak kecil, mengenal Aidos sangat pemalu dan pendiam, tiba-tiba temannya ini menjadi orang yang banyak bicara bahkan tidak ragu untuk bicara dengan orang yang baru dikenalnya dengan percaya diri.
Lalu Rhea menanyakan ke Aidos kenapa tiba-tiba ia menjadi sangat berbeda, Aidos hanya menjawab "ingin mencoba suasana baru". Tetapi sebaliknya, Rhea juga menjadi sangat berbeda dari sebelumnya. Rhea yang sebelumnya sangat aktif dan banyak bicara, menjadi orang yang bicara sebutuhnya saja dan sering merenung. Rhea tidak lagi membicarakan banyak hal dengan teman-temannya termasuk Aidos. Semakin hari Aidos semakin memperhatikan Rhea sebagai temannya dan ia khawatir dengan Rhea. Sebab Rhea tetap seperti hari-hari sebelumnya setelah kematian ayahnya, bahkan Rhea tidak pernah menceritakan apapun lagi kepada Aidos dan teman-temannya yang lain.
Rhea tetap seperti itu hingga tidak terasa mereka akan masuk SMP. Rhea dan Aidos masuk ke sekolah yang sama. Awal masuk Aidos selalu menemani Rhea karena mereka juga masuk di kelas yang sama. Jangan lupa, Aidos sudah berubah menjadi pribadi yang banyak bicara dan ceria untuk menghibur Rhea dan selalu ada untuknya. Di masa SMP terutama saat kenaikan kelas pertama, Rhea sudah sedikit kembali membuka dirinya berkat Aidos yang membuat Rhea nyaman dan selalu ada saat Rhea membutuhkannya. Rhea sedikit demi sedikit menceritakan tentang hal-hal yang ingin dia ceritakan bahkan hal yang menurutnya lucu pun dia ceritakan kepada Aidos. Dan Aidos selalu memberi respon positif yang membuat Rhea merasa bahagia. Ada kalanya Aidos iseng dan menanggapi ucapan Rhea dengan jawaban yang membuat Rhea kesal, tetapi Rhea sendiri tau kalau Aidos tidak bermaksud buruk dan memang hanya iseng saja.
Rhea dan Aidos memiliki banyak teman saat di SMP, Rhea juga semakin membuka diri dengan menceritakan banyak hal yang membuatnya sedih dan juga bahagia. Rhea juga memberi tau teman-temannya hal yang ia sukai dan tidak sukai tanpa maksud apapun. Teman-teman Rhea yang mengetahui garis besar kejadian yang dialami Rhea sebelumnya juga merasa sangat senang dengan perubahan sifat Rhea yang menjadi terbuka dan tidak terlarut dalam kesedihannya. Setiap disekolah Rhea, Aidos dan teman-temannya yang lain selalu bersama saat jam istirahat. Untuk masalah pelajaran Rhea dan Aidos tidak perlu khawatir, karena mereka bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Walau tidak disemua mata pelajaran, tetapi mereka berusaha sebaik mungkin agar mendapat hasil yang memuaskan disetiap pengambilan nilai.
Rhea sudah terbiasa dengan Aidos dan tingkah lakunya. Waktu cepat berlalu, mereka sudah menginjak kelas 9, yang artinya mereka sebentar lagi akan lulus. Hingga saat itu, Rhea dan Aidos benar-benar hanya sekedar sahabat. Tetapi Aidos semakin hari merasakan suatu perasaan yang tumbuh secara perlahan saat ia bersama Rhea. Aidos yang tidak tahu-menahu tentang cinta hanya berpikir bahwa perasaannya itu hanya sekedar rasa nyaman dan ingin selalu ada untuk Rhea saja. Aidos saja sebelumnya tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, jadi tentu saja ia tidak memikirkan tentang perasaannya itu. Sebenarnya Aidos sendiri ragu dan tidak tahu perasaan apa yang dirasakan dirinya. Ia hanya merasa bahagia saat Rhea berada disampingnya.
Hingga saat kelulusan, Aidos tidak pernah memberitahu siapapun tentang yang ia rasakan kepada Rhea tersebut. Bahkan ia sendiri masih tidak yakin perasaan apa yang dirasakannya itu. Dan Aidos masih hanya menganggap Rhea sebagai sahabatnya, tidak lebih dari itu.
Setelah lulus SMP, Aidos dan Rhea pun masuk kesekolah yang sama. Tentu saja orang tua mereka menyetujui sekolah manapun yang dipilih oleh mereka berdua, dan tidak menentangnya. Sebaliknya orang tua mereka malah senang karena Aidos dan Rhea sudah bersama sejak kecil, jadi ibu Rhea berpikir bahwa Aidos akan menjaga Rhea. Dan orang tua Aidos pun senang karena Rhea adalah anak yang baik, cantik dan tidak akan melakukan sesuatu yang buruk.
Sejak masuk SMA mulailah Aidos menyadari akan perasaan yang ia rasakan saat sedang bersama Rhea. Aidos sadar bahwa ia sudah jatuh cinta dengan Rhea. Jika di pikir kembali tidak aneh kalau salah satu dari mereka menyimpan perasaan yang spesial, mereka sudah bersama sejak kecil saat masih berumur 4 tahun. Mereka tumbuh bersama dan merasakan hampir semua kejadian yang sudah dialami oleh satu sama lain, mereka juga berbagi banyak rahasia. Aidos menyadari perasaannya saat mereka sedang berkumpul di jam istirahat, Aidos berada di samping Rhea. Teman-temannya sedang mengobrol tetapi Aidos malah berpikir sendirian dengan terbengong. Lalu saat Aidos menyadari perasaannya, ia langsung tersipu dan wajah hingga telinganya memerah. Rhea yang melihatnya langsung bertanya ke Aidos "kenapa muka lu tiba-tiba merah? Kayak tomat lucu banget". Aidos menjawab dengan ragu "apanya yang merah ngigo ya, matanya dibersihin dulu deh mending". Lalu bel masuk pun berbunyi dan mereka kembali ke kelas.
Setelah sampai di kelas, Aidos memikirkan perasaannya kembali. Aidos merasa heran dengan dirinya sendiri terkejut karena ia tidak pernah sekalipun berpikir bahwa ia akan jatuh cinta dengan Rhea. Mereka tumbuh bersama dan hampir tidak ada rahasia diantara Aidos dan Rhea, Aidos juga hanya berpikir bahwa ia merasa nyaman dan ingin ada untuk Rhea, tidak lebih dari itu. Rhea sampai saat ini tidak mengetahui perasaan Aidos sama sekali. Rhea sendiri terlihat seperti tidak pernah memikirkan tentang hubungan mereka. Terutuma karena Aidos yang menjadi ceria dan akrab dengan banyak orang di sekolahnya sejak kejadian yang menimpa Rhea. Walaupun Aidos akrab dengan banyak orang, ia tetap melekat pada Rhea, sangat jarang kalau mereka berpisah di sekolah.
Seminggu kemudian, Aidos iseng bertanya ke Rhea di sekolah "Rhea, pernah suka sama orang ga?", Rhea menjawab "suka dalam hal apanih?". "Ya suka sama cowok misal kayak ada perasaan berdebar gitu kalau ketemu atau tatap-tatapan" jawab Aidos. "Emm, gak juga sih kayaknya yah soalnya pada biasa aja sama gua ya jadi gw ikutan biasa aja ke mereka". Aidos lanjut bertanya "jadi kalau tiba-tiba ada yang suka terus nyatain perasaan ke lu gimana?", Rhea menjawab "Ya ga gimana-gimana tergantung siapa orangnya dulu, tapi yang pasti gak bakal langsung gua terimalah, yang bener ajadeh", "lagian apaan banget lu tiba-tiba nanya begitu, kayak gak ada topik laen aja" lanjut Rhea. Saat Rhea selesai bicara Aidos hanya tersenyum, tetapi dalam hati Aidos berpikir "kalau gua nembak Rhea gak mungkin di tolak kan? Eh ditolak gak si yah, aneh juga kalau temenan dari kecil tiba-tiba nyatain perasaan. Terus kenapa gua kepengen nembak Rhea, kayak kebelet pacaran aja padahal baru juga ngerasa berdebar doang".
Aidos dan Rhea selalu pulang sekolah berdua. Keesokan harinya saat pulang sekolah, Aidos dan Rhea pergi berdua untuk belanja bahan masakkan dan lainnya. Karena Ibu Rhea yang mengambil alih pekerjaan suaminya, jadi sejak kematian ayahnya Rhea, ibu Rhea selalu pulang sore hingga malam hari. Rhea pun sudah terbiasa untuk masak sendiri dan selalu belanja bersama Aidos. Biasanya mereka hanya belanja saja setelah selesai mereka langsung pulang, tapi hari ini Aidos mengajak Rhea untuk bermain dan makan dulu. Rhea langsung berkata ke Aidos "ngapain maen dulu, tumben banget biasanya juga langsung pulang", Aidos menjawab "sekali-kali kita refreshing dong, capek kan banyak tugas". "Yaudahlah ya" jawab Rhea, "abis maen kita makan dulu baru pulang, jadi hari ini lu gak perlu masak" lanjut Aidos. Saat mereka sedang berjalan Aidos bertanya ke Rhea "Rhea, emang lu ga capek masak terus tiap hari buat bekal sama makan malem?" Rhea pun menjawab "yah gimana, bukannya gak capek juga awalnya mah juga susah orang gua sendiri gak pernah masak tiba-tiba harus masak setiap hari. Terus ibu kalau ada waktu juga sering ngajarin masak, jadi lama-lama udah kebiasa”. "Mau gua buatin bekal gak buat tiap hari ke sekolah?" Tanya Aidos. "Sorry deh gak dulu takut keracunan aja sih gua mah" jawab Rhea, "dih kurang ajar, walaupun gua gak pernah masak tapi kalau lu mau ya gua belajar masak dong supaya gak malu-maluin" jawab Aidos. "Gausah ngide mau masak deh ntar juga gak bakal bener hasilnya" jawab Rhea. Setelah itu mereka sampai ke tempat bermainnya.
Setelah selesai bermain dan makan, Aidos mengantar Rhea pulang lalu ia sendiri juga kembali kerumahnya. Saat sampai dirumah Rhea langsung membereskan barang-barang belanjaannya dan memasukkan banyak bahan masakan ke kulkas, saat itu tiba-tiba Rhea berpikir "kalau besok gua bawain Aidos bekal gimana ya, kali-kali dia tersanjung terus muji- muji gua". Esok hari telah tiba, Rhea pun sudah bangun pagi-pagi sekali untuk membuat bekal. Rhea membuatnya dengan semangat sambil memikirkan desain yang manis dan lucu untuk bekalnya agar tidak mempermalukan hasil masakkannya di depan Aidos, karena Rhea tidak suka dihina apalagi dengan hasil kerja kerasnya. Setiap pagi Rhea juga selalu dijemput Aidos sejak Aidos boleh membawa mobil sendiri. Hari ini saat di mobil Aidos melihat kotak bekal Rhea yang sangat banyak dan tebal, lalu Aidos langsung bertanya "banyak banget bekal lu, emang bawa apaan?" Rhea menjawab "kepo banget deh", "emang abis makan segitu
banyak? Bagi-bagi boleh lah, hari ini gua gak dibawain bekal" Tanya Aidos lagi, "diem ajadeh Aidos, mending fokus nyetir" jawab Rhea.
Mereka pun sampai di sekolah, saat jam istirahat Rhea langsung ke meja Aidos sambil membawa kotak bekalnya "nih, buat lu" kata Rhea. Aidos pun terbengong heran karena perkataan Rhea "ha?" kata Aidos. "Ini buat lu, mau apa ngga? Gua udah capek-capek bikininnya ya!" Kata Rhea. Aidos berkata "ih kesambet apa Rhea tiba-tiba begini", "tapi makasih aduh jadi baper dibikinin bekal" lanjut Aidos. "Gausah baper lebay lu cuma bekal doang" jawab Rhea. Sebenarnya bukan kebetulan Aidos tidak membawa bekal hari ini, saat malam kemarin, setelah Rhea berpikir ingin membuatkan Aidos bekal Rhea langsung menelpon mamanya Aidos bilang tidak perlu membawakan Aidos bekal untuk besok, karena ia ingin membuatkan bekal. Tentu saja Rhea bilang untuk tidak memberi tahu Aidos tentang hal ini, makanya Aidos tidak membawa bekal hari ini. Aidos pun masih penasaran kenapa Rhea membuatkan dia bekal, lalu ia bertanya lagi "tumben lu Rhea buatin gua bekal, kenapa?" Rhea menjawab "ya gak kenapa-napa, cuma kepengen. Enak ga? Gua buat susah lho apalagi lucu begitu, sampai lu bilang gak enak sih parah banget ya". Aidos menjawab "Enak lah, yakali buatan Rhea ada yang gak enak. Terus kenapa buatinnya bento?", "ih lu banyak nanya deh kesel gua, gak bakal gua jawab!" kata Rhea. Aidos pun lanjut makan dengan perasaan berbunga-bunga.
Saat pulang sekolah setelah mengantar Rhea pulang duluan, Aidos masih berdebar sambil berpikir apakah Rhea juga menyimpan perasaan yang sama dengan dia. Lalu Aidos berpikir kapan waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya kepada Rhea, padahal Rhea sendiri tidak menunjukan tanda-tanda bahwa Rhea menyimpan perasaan spesial untuk Aidos. Setelah berpikir panjang seharian penuh, Aidos pun memutuskan tidak akan menyatakan perasaannya kepada Rhea, karena mungkin saja teman-temannya terutama Rhea akan menganggap dia aneh dan hubungan mereka malah akan merenggang. Jadi Aidos berusaha mati-matian untuk menjaga perasaannya tidak bertambah besar kepada Rhea dan tidak membuat hubungan mereka merenggang. Setelah beberapa minggu, angkatan mereka mendengar rumor yang berhubungan dengan Rhea. Hal itu adalah bahwa Rhea menyukai Aidos, orang-orang diangkatan mereka banyak yang berpendapat bahwa itu hal yang wajar karena mereka berdua sudah dekat sejak kecil lagipula Aidos memiliki wajah yang rupawan dan sifatnya pun sangat baik. Tentu saja Aidos langsung mendengar rumor itu, Aidos langsung berpikir kalau itu hal yang mungkin saja terjadi, secara Aidos sudah menyimpan perasaan ke Rhea lumayan lama. Jadi Aidos ada sedikit keinginan untuk menyatakan perasaannya ke Rhea. Tetapi Aidos tetap memutuskan akan menyimpan perasaannya dalam-dalam di lubuk hatinya dan tidak akan menyatakan perasaannya ke Rhea.
Saat mereka berkumpul bersama teman-temannya juga di sekolah, mereka membicarakan hal itu. Ada satu teman mereka yang bernama Ophelia Hermia, biasa di panggil Helia. Saat itu juga Rhea langsung membawa Helia untuk bicara dengannya, hal yang dibicarakan ternyata tentang rumor itu. Rhea bertanya ke Helia "lu yang ngasih tau ke orang-orang ya kalau gua suka sama Aidos?" dengan nada sedikit ragu, karena Rhea sangat mempercayai temannya ini.
Helia langsung menjawab "ngga bukan gua, gua gak mungkin nyebarin rahasia kawan gua sendiri apalagi langsung rame seangkatan begini", "terus siapa dong yang nyebarin? Aduh gua gimana nih sama Aidos?! kalau dia ilfeel sama gua gimana? Padahal gua udah susah payah supaya dia gatau perasaan gua" kata Rhea. Rhea sebenarnya sudah menyukai Aidos lebih lama dari yang diperkirakan, ia sudah menyimpan perasaannya sejak kematian ayahnya Rhea sendiri. Alasan kenapa Rhea memiliki perasaan spesial ke Aidos adalah karena ia merasa Aidos selalu ada untuknya disaat ia membutuhkannya, setiap saat Rhea ingin cerita atau butuh sandaran untuk berisitirahat, Aidos selalu ada disampingnya. Setelah Rhea berbicara dengan Helia, mereka berdua kembali ketempat Aidos dan teman-temannya yang lain berkumpul. Teman mereka yang satu lagi bernama Athan Hipnos yang biasa dipanggil Athan bertanya ke Rhea dengan nada iseng dan penasaran "Rhea, emang beneerrr?", Rhea kembali bertanya "apanya yang bener?", "itu rumornya, katanya lu suka ya sama Aidos, hebat juga lu nyimpen perasaannya. Gak keliatan sama sekali kalau lu suka sama dia HAHAHAAHA". Rhea kembali menjawab "apaansih! udah deh malu nih gua" dengan jawaban Rhea yang barusan secara tidak langsung ia memberitahu bahwa ia memang menyukai Aidos, Rhea pun tidak sengaja mengatakan itu. Selama percakapan tentang perasaan Rhea berlangsung, Aidos hanya diam dan memperhatikan saja, Aidos bahkan tidak menyadari perkataan Rhea barusan.
Setelah beberapa minggu sejak rumor itu menyebar, akhirnya mereda walaupun tetap ada yang membicarakan tentang hal itu. Rhea dan Aidos berusaha menutupi perasaannya agar tidak merasa canggung satu sama lain. Tetapi Rhea kesulitan dan ia berpikir ingin memiliki hubungan yang lebih dari sekedar sahabat saja. Selama beberapa hari Rhea memikirkan tentang hal itu, setiap pertemuan mereka saling merasa berdebar dan mencoba menutup- nutupi perasaan mereka masing-masing. Karena Rhea adalah orang yang percaya diri, ia tidak terlalu memikirkan apa jawaban Aidos kalau dia menyatakan perasaannya ke Aidos. Hari Rhea menyatakan perasaannya ke Aidos telah tiba. Hari ini, setelah pulang sekolah Rhea mengajak Aidos untuk pergi jalan-jalan, tetapi mengajak Aidos untuk pergi makan dulu.
Setelah sampai ketempat makan, mereka berdiam selama beberapa menit, lalu Rhea langsung bicara "Aidos, lu masih kepikiran sama rumor itu ga?" Aidos menjawab "emm, ya begitu", "kalau rumor itu fakta gimana?" kata Rhea. Mata Aidos langsung menatap Rhea dengan percaya diri dan penuh harapan, lalu Rhea lanjut berkata "gua gak pernah mikir lu bakal jawab apa kalau gua ngomong ini, tapi jujur aja gua sendiri udah lama nyimpen perasaan ke lu, kalau mau tau sejak ayah gua meninggal lama-kelamaan gua ngerasa ada perasaan yang tumbuh pas lagi berdua sama lu. Sebenernya dari beberapa hari lalu gua kepikiran pengen punya hubungan yang spesial sama lu, bukan cuma sekedar teman yang deket sejak kecil terus tumbuh bersama aja, gua pengen punya hubungan yang lebih dari itu. Menurut lu gimana?"
Aidos sangat terkejut dengan pernyataan Rhea yang menurutnya sangat mendadak. Perasaan Aidos sangat kebingungan sekaligus senang, ia tidak menyangka bahwa Rhea akan menyatakan perasaannya ke dia. Lalu Aidos menjawab "Rhea, asal lu tau, gua juga ada perasaan sama lu. Gua tadinya mikir kalau gua lebih lama nyimpen perasaan ke lu, ternyata malah lu yang duluan suka sama gua terus malah nyatain perasaan ke gua dengan berani, duh
gak gentle banget gua. Nyatain perasaan aja gua ga berani, malah kebanyakan mikir terus kalau di tolak bakal gimana kedepannya, gua gamau kalau hubungan kita renggang, soalnya gua udah nyaman sama lu, bahkan rahasia-rahasia gua, lu hampir tau semua. Ini rahasia terakhir gua saat ini, gua juga nyimpen perasaan yang sama ke lu." Setelah Rhea mendengar itu, ia merasa sangat senang dan langsung tersenyum. Akhirnya Aidos dan Rhea menjadi sepasang kekasih dimasa SMA mereka. Mereka pun saling tersenyum lalu tertawa gembira. Tiba-tiba Aidos bertanya ke Rhea "Rhea, kalau tadi gua gak jawab begitu gimana? Kalau ternyata gua gak ada perasaan ke lu dan lu malah ditolak?", "jujur gua gak mikir sampe situ, gua cuma mikir pengen nyatain perasaan ke lu doang" jawab Rhea. Lalu mereka berdua kembali tertawa bersama.
– tamat-