KUMPULAN PUSIS KARYA SISWA KELAS X
KUMPULAN PUSIS KARYA SISWA KELAS X
Sumber : Pinterest
Garis Waktu
Karya : Christian Nathanael X AK1
Aku menandainya dalam garis waktu
Sebuah temu tanpa jeda
Dari percakapan tanpa jeda
Dekapmu yang hangat
Didekatmu yang tak pernah penat
Hanya itu yang kuingat
Meski jika membahas janji
Hanya ragu yang mengikuti
Entah, dikala jarak membatasi
Akankah kau sedekat ini
Pelangi
Karya : Chelsea Olivia H X AK1
Kau adalah sosok indah walau hanya sementara
Terbit dan tenggelam bagai pelangi
Mewarnai hari-hariku yang kelabu
Lalu menghilang begitu saja tanpa ada tanda
Maaf bila aku tak bisa jadi yang kau inginkan
Aku tak punya sesuatu yang pantas
Untuk membuatmu kembali kepadaku
Meski aku menanti semuanya akan tetap sama
Kenangan bersamamu kan selalu membekas
Walau hanya sebentar kita bersama
Terimakasih telah hadir dalam hidupku
Selamat tinggal pelangiku
Candu
Karya : Cinby Anabel X AK 1
146 hari ku lewati sendiri
Menunggu dirimu kembali ke pelukan ku
Tak bisa ku lepaskan pandangan ini
Tak bisa ku lepaskan genggaman ini
Tak bisa ku pindah kan hati ini
Jika kasmaran adalah narkotika
Maka kau adalah bandarnya
Sedangkan aku bagai pecandu
Rela menjual jiwa dan ragaku
Demi melihatmu lagi
Tak akan kulepas dirimu lagi dan biarkan
Insan lain memeluk mu
Cukup aku dan kamu
Kopi susu
Karya : Davin Ivander Kesuma X AK1
Bagaikan makna di secangkir kopi
Hitam dan pahit bagaikan hidup ini
Gelap dan terasa kosong bagaikan hati
Namun susu di kopi hitam
Bagaikan kekosongan yang terisi
Mengubah dari kesedihan menjadi kebahagian yang tergabung menjadi kehidupan
Gundah di Tengah Malam
Karya : Aaron X AK1
Tirai pekat dibalik asa
Logika tak lagi dirasa
Jiwa-jiwa gundah menari digenggam malam
Berbisik tentang keburukan
Inikah galau yang sebagian orang katakan?
Ataukah hanya kiasan ketakutan?
Entahlah
Mungkin hanya bayangan
Atau sekadar kenangan yang tercampakkan
Roh-roh berdiri diantara dua jalan
Bagai lukisan dosa yang nyata
Atau buih-buih di lautan
Yang terkadang ada dan tiada
CORONA OH CORONA
Karya : Callysta Tania S X AK1
Corona... Corona
Engkau datang tiba tiba
Corona... Corona
Engkau datang membawa duka
Menyebar keseluruh dunia
Bagai pencabut nyawa
Engkau datang kami lengah
Banyak korban berjatuhan
Corona... Corona
Cepatlah engkau pergi
Menghilang ditelan bumi
Agar dunia tenang kembali
Pesan Patera
Karya : Casey Birgitta X AK2
Daun bergugur dari ranting tinggi
Dipagi sunyi dan sepi
Terbang ke langit tertinggi
Hidup tenang dengan asri
Terasa pedih bagi ranting
Rasa pedih nan terasing
Menghilang sesuatu yang penting
Mengingat ada sesuatu yang genting
Bunga indah mekar di sana
Mekar di saat yang sama
Menggantikannya yang terlena
Bertumbuh asri bersama-sama
Terpaku, terdiam bagaikan kayu
Melihat semuanya berlalu
Menguatkan diri, berusaha kukuh
Dibaliknya, ada hati yang luruh
Mematikan Tapi Tidak Menyentuh
Karya : Oktavia Chandra X AK2
Berawal dari sekedar nama dan berakhir malapetaka
Entah berapa banyak tetesan air mata yang telah menjadi saksi
Dihadapi dengan sebuah kesuraman penuh tuntutan
Senja mulai membiru menunggu yang berlalu
Hari demi hari, purnama demi purnama kutunggu
Hingga semua ini berakhir dengan keabuan
Dua tahun kami tiba tiba terjadi, akhir pun tak pasti
Diam takda akhir, bergerak tanpa takdir
Murid
Karya : Kovacevic Geraldine X AK2
Aku seorang murid
Tiada henti mengais ilmu setiap hari
Dari pagi hingga tengah hari belajar tanpa henti
Mengais rezeki dari uang saku yang diberi
Mempunyai mimpi bak anak menteri
Namun melupa yang dipijak adalah sebuah negeri tirani
Hancur mimpi menerima fakta yang suram ini
Kiranya setelah merdeka
Mimpi yang dulu terkubur akan kembali bersinar lagi
Tiga setengah abad dijajah oleh bangsa berkulit putih
Tidak berarti apa-apa lagi
INDONESIA... DASARNYA PANCASILA
Apa arti selama ini
Mulai dari belanda menginjakkan kaki pertama kali
Di Pulau Banten, Indonesia
Tidak terasa Indonesiaku berusia tujuh puluh tujuh tahun
Bukan waktu yang cukup singkat untuk berdirinya sebuah negeri
Berbagai peristiwa sudah dirasakan negeri ini
Mei 98, pemicu lengsernya Pak Harto
Dengan dalih keamanan
Matinya enam jenderal, satu perwira dalam satu malam
Di lubang yang tak berguna
Lantas
Karya : Cindy Olivia X AK 2
Disaat melihat siluet bayangmu dengannya
Di tempat kita memulai cerita
Dan ku bertanya
Pantaskah aku menyimpan rasa yang berat ini?
Tidak tahu akan berapa lama rasa cemburu ini melekat pada diriku
Tak ingin aku melupakanmu
Waktu kau sapa, ku tersipu malu
Kau tahu cara luluhkan hatiku
Walau tak ada kepastian
Yang kau beri hanya harapan yang tidak pasti
Lantas, mengapa aku masih menaruh rasa padamu
Akankah akal sehat menyadarkanku
KUAT
Karya : Danissia Graviel X AK 2
Lelah sudah hidup ini
Terus masuk dalam kegagalan
Impian tak juga terwujud
Usaha kian pupus
Ada kala kita merasa letih
Ada kala kita menangis
Kesabaran yang mulai hilang
Tetapi terus mencoba bangkit
Terus mencoba untuk memperbaiki diri
Akhirnya ku sadar
Kegagalan bukan untuk ditangisi
Air mata bukanlah alat untuk mencapai keberhasilan
Bukan kunci untuk menuju mimpi yang didambakan
Itulah alasan ku untuk tetap kuat
Menjadikan kegagalan sebagai pelajaran
Bukan sebagai kunci keberhasilan
Tegarkan jiwa ini untuk mencapai mimpi yang didambakan
Kegundahan
Karya : Riefka Patricia Antonius X AK2
Ku titip salam pada langit yang kau tatap
Senja mulai terlihat menunggu yang akan datang
Belajar dari matahari yang bersinar belum tentu terlihat
Dan diamku adalah proses untuk mengagumimu
Walau matamu seperti kilatan petir
Tapi mengapa selalu berhasil membuatku terpaku
Tanpa kata kata yang berarti
Hingga akhirnya aku disadarkan
Bahwa tidak hanya diriku yang terpaku.