Another World
Another World
AnotherWorld
異世界
01
Thomas Elbert Adiguna Chandra
AnotherWorld
Thomas elbert a.c
Dunia lain
oleh Thomas Elbert A.C
Terinspirasi dari series isekai yakkyoku (anime), fairy tale (anime),sword art online (anime),tensei shitara slime (anime),dan valorant (game)
Prolog
Di suatu hari ada seorang professional MMORPG gamer Bernama Kurosaki isamu yang sedang streaming di aplikasi MimoTube kala hari itu dia sudah streaming selama 4 jam.
“baik semua sampe sini aja ya stream kita hari ini, gua ada urusan lain di luar soalnya, bye guys see you next stream” *streams ends*
Setelah dia mematikan streamnya dia pun pergi ke suatu tempat menggunakan mobilnya, kemudian terjadi hal buruk, dia mengalami kecelakan mobil di jalan, dia masih memiliki sedikit kesadaran, lalu dia pun meninggal dunia dan berreinkarnasi menjadi bocah 16 tahun di dunia lain karena dia di utus dewa untuk membunuh sang pahlawan yang sudah menyimpang dari tujuan pahlawan itu sendiri di dunia itu.
“selamat datang di dunia ku, Kurosaki isamu”
Ucap dewa yang memanggilnya
“hah? kamusiapa? Aku dimana??”
“aku adalah dewa yang telah memanggil mu kesini”
Kurosaki yang binggung pun bertanya,
“dewa?? aku di panggil dewa? Sebentar apa aku sudah mati??”
“benar, kamu mati di tabrak truk yang tidak sengaja tergelincir di jalan, saat itu juga aku memanggil jiwamu, tentu dengan suatu alasan”
“aku mati tertabrak truk? Lalu kau memanggilku dengan alasan, apa alasan kau memanggil jiwaku kemari”
“sebelumnya biarkan aku mengenalkan diriku, aku Arthur dewadari 2 dunia berbeda, duniamu dan dunia fantasi”
Kurosaki yang kebinguan bertanya
“sebentar dengan alas an apa kau memanggilku?”
“kau akan aku hidupkan kembali di dunia lain, di tubuh seorang bocah yang sedang koma,tujuanmu hanya 1 yaitu membunuh pahlawan di dunia itu, dia sudah keluar dari jalur yang seharusnya dia tempuh, dia adalah pahlawan korupsi”
“membunuh seorang pahlawan? Apa mungkin aku bisa melakukan itu?”
“tentu aku akan memberkatimu dengan kekuatan yang jauh di atas rata-rata di dunia itu, apa kau menerima permintaan yang aku minta pada diri mu”
“baik aku akan menerima permintaan itu”
“bagus, kamu akan aku kirimkan ke dunia lain di tubuh seorang bocah”
Dia pun tersadar di rumah besar yang dia tidak ketaui, saat dia bangun dia melihat ada seseorang wanita di sampingnya yang menemaninya
“akhirnya tuan, anda bangun juga, tuan Kanata Shoyo”
Shoyo tidak tau bahwa dia sudah terlahir kembali dalam tubuh lain
“hah? Anda siapa? Siapa Kanata Shoyo? (sepertinya aku sudah berada di dunia lain, Kanata Shoyo? Sepertinya itu bocah yang di bilang oleh dewa itu)”
Wanita itu kebingungan dengan jawaban Shoyo
“tuan? Apa tuan amnesia?”
“tempat ini tidak seperti kamarku? Apa yang terjadi dengan diriku? Di mana aku sekarang?” ucap shoyo, dia masi kebingungan apa yang terjadi saat itu,
“tuan? Apa tuan baik baik saja?”
“tuan?? Siapa yang kau panggil tuan?”
“tentu saja anda”
Dengan kebingungan shoyo bertanya
“dimana kita sakarang?”
“tuan ada di rumah, ayah tuan adalah salah satu bangsawan di kota ini bernama Kanata akiyama”
Kanata shoyo pun kaget saat dia tau bahwa dia bukan lagi tinggal di dunia asalnya
“(berati benar kata dewa itu aku terlahir Kembali ke dunia lain)
“tunggu apa tuan juga lupa bagaimana cara mengedalikan kekuatan anda”
Shoyo binggung saat Wanita itu berkata seperti itu
“kekuatan? kekuatan apa yang aku punya?”
sang wanita itu pun kaget saat mengetahui bahwa shoyo melupakan kekuatan yang ia miliki dulu,
“TUAN?! Apa anda benar benar lupa semua? Tentang kekuatan atribut air yang tuan punya??”
“iya mungkin? Bisakah kau pergi dulu biarkan aku merenungkan semua, dan jangan beri tau siapa pun tentang kondisiku”
“b-baik tuan, tidak akan kuberi tau siapa siapa, gunakan waktu yang tuan perlukan”
Dan akhiranya Wanita itu pergi
“Kekuatan apa yang sebenarnya aku punya?? hanya ada 1 cara agar aku bisa tau yaitu mencobanya, tapi bagaimana, Wanita tadi bilang aku punya kekuatan atribut air, kalau tidak salah charater di game yang kumainkan juga sama, yang dilakukan dulu adalah membayangkan percik air”
Shoyo pun mencoba mempraktekan cara yang dia ketahui dari game yang dia mainkan dulu, lalu mendadak bisa menggunakanya dari telapak tanganya tapi karna ke awamannya dia tidak bisa mengendalikan kekuatanya dan membuat seisi kamar banjir.
“eh-eh gimana cara controlnya hehhaaa”
Lalu dia berhasil menghentikan kekuatan yang membeludak itu
“ah ahah akirnya bisa, oke berarti dengan cara itu aku bisa mengunakan kekuatanya tapi bagaimana cara controlnya? sebentar apa aku bisa gunakan atribut lain selain air??”
Shoyo melakukan sedikit kesalah dimana yang dia bayangkan adalah api namun kali ini diaprak tekan di depan jendela, dan apinya pun berhembusan seperti api dari roket.
“wahhbisa, AGK PANAS AAA”
Karna dia tidak bisa mencontrol kekuatan yang dia miliki itu menyebabkan rasa panas di tanganya, tapi hal itu hanya membuatnya makin penasaran.
“apa aku bisa menciptakan benda mati juga???”
Dia pun mencoba untuk membuat benda mati dengan cara yang sama saat dia mencoba menggunakan atribut air dan api.
“yah tidak bisa sama sekali”
Lalu dia mendengan ada suara dari luar
“tuan shoyo, aku datang membawa obat tuan”
Shoyo panik dengan keadaan kamarnya yang banjir itu
“ah iya sebentar, waduh bagai mana ini”
“baik tuan”
“apa bisa aku keringkan dengan atribut api? Tapi aku bahkan tidak bisa control api itu”
Shoyo pun binggung dan mencoba mencari cara.
“apa aku bisa menggunakan atribut angin juga? Kalo memang bisa, aku bisa mengeringkan kamarku dengan cepat”
Shoyo pun mencoba atribut aingin yang dia miliki, dan ternyata bisa
“Ah yes bisa cumin disini jadi dingin,(apa aku bisa menggunakan atribut lain lagi?berarti ini maksudnya di berkati oleh dewa itu)silakan masuk”
“Baik tuan”
Wanita itu pun masuk
“tuan kenapa kamar tuan sangat sejuk? Lebih sejuk dari pada sebelumnya”
“Hehe iya”
***
Chapter I
“Apa yang tuan lakukan disni dari tadi?”
Shoyo pun kebingungan untuk menjawabnya
“Mencoba skill atributku..”
Wanita itu senang mengetahui bahwa shoyo mengingat skill skillnya
“TUAN MENGINGAT SKILL ATRIBUT AIR TUANN???”
shoyo pun menjawab dengan sedikit ketakutan
“I-iya aku mengingatnya atribut air,api dan anginku..”
Wanita pun kaget mendengar bahwa shoyo punya atribut lain yang seharusnya dia tidak punya
“A-API, ANGIN? 3 ATRIBUT DALAM 1 ORANG?! Itu tidak pernah terjadi bahkan tidak ada orang yang memiliki 2 atribut dalam sejarah sekali pun”
Shoyo pun menjawab dengan kaget juga
“Tidak ada yang punya 2 atribut sekali pun?”
Wanita pun kaget dan bahkan ketakutan kepada shoyo
“Tidak tidak aku tidak akan menyakiti mu,maaf aku lupa siapa nama mu”
Wanita itu menjawab
“Shuna,tuan”
“Baik Shuna, jangan takut aku tidak akan melakukan apa apa kepada mu”
“Tuan bagaimana tuan bisa memiliki 3 atribut sekaligus padahal tidak ada 1 pun orang dalam sejarah yang memiliki 2 atribut,mereka maksimal hanya punya 1 bahkan ada yang tidak dapat sekalipun,namun bagai mana tuan bisa melakukannya?”
“Aku pun kurang tau shuna, saat aku bangun aku sudah bisa menggunakan 3 atribut, mungkin saja aku masi memiliki yang lain,”
“MASIH ADA LAGI?!”
“Aku kurang tau shuna,aku bahkan tidak pernah mencobanya,Tetapi aku sangat penasaran”
Shuna cukup shock dengan pernyataan yang di katakan oleh Shoyo,namun Shoyo pun masih ragu denganpernyataan 4 atribut yang dia punya.
***
Chapter II
“Apa tuan ingin mencobanya di luar??”
Shoyo yang penasaran dengan atributnya itu pun setuju dengan saran yang di berikan Shuna, dan mereka pun sekarang sudah berada di luar, Shoyo yang memang sudah penasaran ingin sekali mencobanya disaat itu juga
“baik tuan, mungkin tuan bisa mencobanya disini, disini tidak akan ada yang menglihat”
“baik aku akan mencobanya disini.”
Shoyo pun mencoba atributke 4 namun tidak bisa sama sekali.
“huh, mungkin memang hanya bisa 3 saja, baik lah tidak apa apa 3 juga sudah lebih dari cukup”
“tidak apa apa tuan, 3 atribut sudah melewati jauh di atas rata rata bahkan raja sekalipun tidak punya 3 atribut sekaligus, mungkin tuan adalah orang terpilih, apa tuan mengingat sesuatu saat sebelum tuan bangun”
“sama sekali tidak (aku tidak bisa memberi taunya akan dewa yang memanggilku) aku bahkan tidak mengingat kejadian yang menimpaku sembelum koma”
“baiklah tuan, ayok tuan, harus Kembali kekamar sebelum ayah tuan mengetahui apa yang tua lakukan di kamar tuan”
Mereka pun Kembali kekamar dan membereskan sedikit kekacauan yang ada di kamar Shoyo.
“sepertinya saya akan memberi tau ayah tuan bahwa tuan sudah siuman dan sehat seperti sebelumnya”
“baik lah kalau begitu”
“baik tuan aku pergi dulu”
Shuna pun pergi untuk memberi tuan besar bahwa anaknya Shoyo sudah siuman.
“mungkin untuk sekarang aku akan mandi terlebih dahulu”
Setelah Shoyo mandi Shuna pun datang lagi dan memberi informasi bahwa Shoyo di panggil tuan besar.
“tuan, tuan di panggil oleh ayah tuan”
“oh, oke aku akan segera kesana, tapi aku tidak tau jalan,mau kamu menemaniku ketempat ayah ku?”
“baik tuan dengan senang hati”
“baik lah ayok, kita segerake sana agar ayah tidak menunggu lama lama”
Shoyo dan Shuna pun berjalan keruangan ayahnya Shoyo mereka berdua sempat mengobrol tentang ayahnya Shoyo
“Shuna, bisa kau beri tau akunama Ibuku?sebelumnya kau belum memberi tau aku siapa nama ibuku”
“bisa tuan, ibu anda Bernama Kanata megumin, dia tidak jauh kuatnya dengan ayah anda dia penyihir air, 1 1 nya penyihir air yang bisa mengalahkan ayah anda, dan sihir air yang ada punya itu keturunan genetic dari ibu anda”
“baik aku paham ibuku megumin, adalah peniyhir air yang bisa mengalahkan ayah”
Tampa di sadari mereka pun sampai di ruangan ayahnya Shoyo, lalu shuna pun mengetok pintu dan meminta izin masuk
“permisi tuan, anak anda Shoyo sudah sampai”
“silakan masuk”
“baik tuan besar,silakan tuan masuk, aku akan pergi dan siapakan teh untuk kalian berdua”
“baik, trimakasih Shuna, ayah aku masukya!”
Shoyo pun masuk keruangan ayahnya dan mulai berbincang
“hai ayah aku sudah siuman dan sehat Kembali”
“anakku Shoyo, akhirnya kau bangun juga sudah 1 minggu koma, bagaimana keadaan tubuh mu setelahkoma”
“ baik baik saja ayah, trimakasih sudah bertanya”
“bagus, kalau begitu lusa besok kamu akan bertemu guru kamu ya”
“(guru? Aku punya guru?)baik ayah”
***
Chapter III
Akhirnya Shoyopun bertemu dengan gurunya
“haii Shoyo sudah lama tidak bertemu! Aku kangen sama kamu, gimana kabarkamu??”
“baik guru”
“hei jangan panggil aku guru ,panggil aku marin, kan sudah kubilang berkali-kali pada mu shoyo”
“oke,marin, maaf aku sedikit melupakan ingatanku”
“ohh, kamu gapapa? Bagaimana dengan sihirmu?”
“aku lupa bagaimana cara mengendalikannya, aku hanya bisa menyalurkanya namun tidak bisa mengendalikannya sama sekali”
“ohh,berarti aku harus mengajarikamu dari awal lagi ya?”
“baik, MOHON BANTUANYA? (mungkin ini jadi awal untuk mengendalikan kekuatanku)”
“baik kita mulai dengan ajaran pertama yang paling mendasar, yaitu mengendalikan sihirmu”
“oh ya aku lupa, tolong jangan beri tau ayahku tentang ingatanku aku tidak ingin dia tau tentang ingatanku yang pudar”
“baik aku tidak akan memberi taunya, mari kita mulai pelajaran pertamanya”
“pertama kamu pegang tongkat ini, tongkat ini adalah tongkat pengukur kekuatan sihir dan akan memberi tau kita apa atribut yang kita punya, biru berarti air, merah adalah api, kuning adalah listrik, coklat adalah bumi atau elemen yang ada hubunganya dengan tanah dan dedauan, dan putih adalah atribut angin, silakan Shoyo”
“baik!”
Shoyo pun mengambil tongkat yang di berikan oleh marin,
“ohhh okey”
“mari kita lihat, sebentar, biru kamu mendapatkan atribut air”
“marin ada lagi”
“ha tidak mungkin orang hanya akanmemiliki 1 atribut Shoyo seharusnya kamu tau itu”
“tidakmarin lihatlah”
“tidak mungkin ada lebih dari 3, kamu jangan berbohong, 3 WARNA? BIRU, MERAH, DAN PUTIH HAH?! BAGAIMANA?KOK BISA, SIAPA KAMU?!”
“ini aku marin, Shoyo”
“tidak mungkin shoyo hanya memiliki 1 atribut dan itu air dia tidak punya atribut lain selain air, kamu siapa dimana shoyo??!”
Marin yang ketakutan saat tau shoyo punya 3 atribut pun sampai tersungkur ketanah
“s-siapakamu”
“ha?”
“kamu iblis dari mana! Apa yang kamu lakukan pada Shoyoku!”
“S-shoyoku? Aku Shoyo”
“TIDAK MUNGKIN!,DI DUNIA INI TIDAK ADA 1 ORANG PUN YANG PUNYA 3 ATRUBUT, KAMU PASTI IBLIS!!”
“i-iblis? itu menyakitkan prasaanku, bukan aku, bukan iblis aku Shoyo hanya saja aku memang bukan Shoyo yang sebelumnya, akan aku ceritakan dengan syarat kau tidak takut pada diriku, dan tidak mencerikanya pada siapa siapa”
“baik,aku akan mendengarkan dan berjanji untuk tidak menceritakanya kepada siapa”
Shoyo pun menceritakan cerita dimana dia dipanggil kedunia ini
“jadi begitu lah ceritanya”
“jadi kau sebernya bukan Shoyo yang aku kenal, lalu bagaimana dengan Shoyo yang aku kenal?”
“tentang itu aku kurang tau, mungkin dia tertidur di dalam diriku, untuk sekarang bisa kamu bantu aku untuk mengendalikan atribut atributku?
“tentu dengan senang hati aku membantu sang pahlawan baru di dunia ini!”
***
Chapter IV
Setelah mengobrol, mereka pun berlatih
“tidak seperti itu Shoyo, tapi seperti ini”
“ah, baiklah”
“nahh mudah bukan?”
“lumayanlah”
Shoyo sudah mulai terbiasa dengan kekuatan yang dia punya
“cukup untuk hari iniShoyo”
“baiklahh, tolongya untuk menjaga rahasiaku”
“baik, semua rahasia mu akan aman padaku Shoyo”
“hm,benar juga,bisa kau berkeliling kota ini, aku tidak tau apa apa di tempat ini”
“DENGAN SENANG HATI!’
“(buset ngegas dia)”
“ayu Shoyo pertama kita akan pergi ketempat favoritku”
“baiklah ayu”
Mereka pun pergi berjalan ketempat favorite Marin dimana tempat itu adalah tempat tinggal kucing kucing liar di kota
“masih jauhya?”
“lumayan ssii soalnya dari tempat berlatih kita dan tempat itu cukup jauh”
“hm, kau sering kesanaya”
“tentu, disana banyak kucing kucing liar yang lucu”
“(ah,Wanita pada umumnya) kucing liar? Bukankah biasanya mereka cukup kasar ya”
“disini tidak Shoyo mereka jinak, itu sebabnya aku suka sekali kesana dan biasanya aku membeli makanan untuk mereka semua”
Selama di perjalanan mereka sempat untuk membeli makanan kucing
“kita mampir ke toko hewanya Shoyo aku ingin membelikan mereka makanan”
“baiklah aku juga”
“bagus deh kalau begitu lebih banyak lebih bagus”
“hei aku cukup jadi pencinta hewan di duniaku marin”
“haha baik Shoyo”
mereka pun akhirnya sampai di tempat kucing itu
“halo semua aku kembali lagi hari ini, kali ini aku membawa teman”
“HEI, TEMAN TEMAN MARIN KEMBALI”
“HAH?!, MEREKA BERBICARA??”
“iya aku lupa bilang di dunia ini kucing-kucing bisa berbicara”
“wah, keren juga dunia ini”
“ayu sini kalian berkenalan dengan temanku”
“baik meuw Marin”
Ucap semua kucing yang ada disana
“Namanya Shoyo dia adalah muridku”
“hai semua aku shoyo dan aku masi baru disini”
“HAI SHOYO *MAIW”
“aku ada makanan untuk kalian”
“yeyy,trimakasih Marin”
“aku juga ada”
“yeyy shoyo sangat baikk!”
Mereka pun memberi para kucing makan dan bermain dengan para kucing kucing
***
Chapter V
Sudah 2 minggu sejak saat Shoyo bangun di dunia fantasi dan sekarang dia sudah terbiasa dengan dunia fantasi ini, dan Shoyo sekarang sudah mulai bisa mengendalikan sihirnya berkat latihanya selama 2 minggu itu
“aku lelahhh, sepertinya jalan di kota bakal seru deh,jalan ah”
“eh? Tuan ingin kemana?”
“aku ingin jalan jalan di kota,kau mau ikut Shuna?”
“apakah boleh!?”
“iya ayu aku akan mengajak mu jalan jalan”
“baik tuan,aku akan siap siap terlebih dahulu”
“baiklah akan aku tunggu kamu”
Shuna pun pergi untuk siap siap dan dia Kembali
“tuann, aku sudah siapa yuk!”
“baik ayu sebelum itu aku ingin kekamar mandi dulu”
“baik tuan”
Shoyo pun pergi kekamar mandi untuk buang air kecil
“aku kembali ayu kita pergi sekarang”
“baik tuann”
Merekapun pergi berjalan jalan keliling kota tempest
“di kota ini cukup damai ya, banyak jajanan juga dimana mana, hei ada Takoyaki aku mau itu sebentarnya Shuna”
Shoyo yang terpancing untuk jajan akhirnya dia membeli beberapa jajanan
“Shuna, ini untuk mu aku juga membelinya untuk mu”
“wah, benar tuan?”
“iya ini ambilah, itung-itung ucapan trimakasihku karna sudah membantuku selama ini”
“wah terimakasih tuan”
Shuna dan Shoyo pun memakan jajanan yang ada disana dan bersenang senang
“haha banyak sekali hiburan di kota ini ya”
“iya tuan, kalau tidak salah malam ini akan ada festival”
“wah iya tah? Kalau begitu kita akan berjalan jalan sampai malamm”
“oke tuann”
Tiba tiba di dekat mereka ada sedikit kekacauan
“tuan disana ada yang kemalingan”
“walah dia kemalingan ,aku akan kejar malingnya, kamu tunggu sini Shuna”
“baik tuan”
Shoyo pun berlali menunjusi maling untuk mengambil kembali barang yang di curi
“aih jauh bet jauh, (pake atribut angin ajalah gw biar lebih cepet), TAILWIND!”
Shoyo pun berhasil mengejar sipencuri itu
“nah kan ketangkep, hayoo mau kemanaaa, hahah”
“ampun, iya maafkan aku”
“eits kamu harus tau akibatnya”
Shoyo pun memukul orang itu sampai tidak sadarkan diri, dan dia mengambil kembali barang yang dicuri oleh pencuri itu, lalu menyerahkannya barang itu kembali ke pemiliknya, lalu Shoto pun menyerahkannya si pencuri kepada penjaga kota.
“huft pegel juga lari ngejer tuh maling haha”
“tuan sangat hebat bisa melakukan itu”
“haha trimakasih, ayu kita lihat festival itu”
“ayok tuan,aku sudah tidak sabar”
Lalu shoyo dan shuna pun pergi untuk melihat festival itu mereka tergagum dengan keindahan dari festival itu
***
Chapter VI
Sejak saat itu dia lebih sering keluar dan membantu warga disana, bahkan dia di juluki sebagai jett, karna kemampuan atribut angin yang hanya diagunakan saat di umum, dia tidak pernah memakai atribut lain jika bukan benar-benar darurat
“shuna, lihatlah aku dijuluki sebagai jett, haha, semua karna aku tidak pernah memakai atributku yang lain”
“iya tuan, tuan memang hebat dan bisa hampir segalanya”
“hei, aku tidak seperti itu ya, aku belum tentu bisa melakukan apa yang kau bisa, shuna”
“hahaha, iya tuan, lihat sudah jam segini tuan saatnya tuan pergi berlatih bukan?”
“ah iya, yasudah Shuna aku pergi dulu ya”
“baik tuan hati hati (tuan Shoyo sangat baik, jauh lebih baik dari pada sebelum koma)”
Shoyo pun pergi untuk berlatih bersama marin, saat di perjalanan dia sempat membantu warga yang kesulitan memasang banner
“hai, apa anda butuh bantuan pak?”
“ah iya bisa kau membantuku nak?”
“bisa sekali pak”
Shoyo pun membantu bapak itu dengan atribut angin yang dia punya
“nahhh sudahhh, bagaimana pak?”
“trimakasih nak, kamu punya atribut yang sangat membantu ya nak”
“haha iya pak, tapi saya belum bisa banyak”
“tidak apa apa, suatu saat nanti kau akan jadi anak yang kuat,mungkin pahlawan yang baru”
“trimakasih pak, baiklah aku duluan ya pak”
“baik nak, hati hati di jalan”
“iyapak”
Shoyo pun lanjut berjalan menemui marin
“ah cape juga”
Lalu dia pun bertemu dengan marin
“marin!”
“ah, Shoyo, akhirnya kau datang,sepernya kau sedikit telat ya”
“haha, maaf marin, saat di jalan tadi aku membantu bapak-bapak yang kesulitan memasang banner”
“haha mentang mentang kau sudah di sebut sebagai jett ya”
“ah sudah jangan begitu marin, aku tidak akan dapat julukan itu juga, jika aku tidak diajarkan caranya mengendalikan kekuatanku”
“hahaha, sudah cukup mengobrolnya ayu kita berlatih lagi”
“ayu”
Shoyo dan Marin pun mulai berlatih mengendalikan kekuatan yang shoyo miliki.
***
Chapter VII
Saat mereka berdua sedang berlatih untuk mengendalikan kekuatannya Shoyo, mendadak di dekat mereka ada ledakan yang besar, tidak ada yang tau ledakan macam apa itu dan mereka berdua pun pergi untuk melihatnya dan memastikan bahwa tidak ada orang yang tersakiti.
“ada apa disana?”
“ayu kita lihat marin”
“iya ayuk”
Mereka berdua pergi untuk melihat apa yang sedang terjadi di dekat mereka
“ada apa dengan tempat ini, sangat kacau”
“iya, kita evakuasi dulu para warga, marin”
“iya, aku akan memadamkan beberapa rumah yang terbakar kau bantulah aku”
“baik aku juga akan memadamkan beberapa rumah yang terbakar”
Shoyo dan Marin akhirnya pun membantu para warga yang terkapar di jalan,mereka juga mencoba memadamkan tempat tempat yang terbakar
“nak, tolong aku”
“bapak! Pak sini biar aku bantu”
“trimakasih nak”
“pak apa yang terjadi disini, sepertinya tadi saat aku membantu mu kota ini masi aman-aman saja, ada apa, apa yang terjadi tolong ceritakan padaku pak”
“tadi beberapa saat setelah kau membantuku, ada seseorang berjubah hitam mendekati beberapa rumah, aku kurang tau apa tujuan dia, dia memang tampak mecurigakan, aku tidak tau harus apa, jadi aku hanya melihat, sesaat aku berpaing, dia sudah menghancurkan rumah-rumah, aku terkejut saat tau itu, rumah rumah mulai terbakar, aku mencoba untuk lari namun, dia berhasil menghancurkan rumah di dekatku, jadi aku tertimpa puing puing rumah di dekat sana”
“hah?! orang berjubah hitam? Pak bisa kau lebih spesifik lagi?”
“iya, aku masi ingat wajah orang itu, dia memiliki luka di matanya seakan seperti di cakar oleh hewan, lengannya seperti di cakar oleh banyak sekali hewan buas”
“baik trimakasih pak (jubah hitam, mata tercakar, dan lengan banyak luka)”
“sama sama nak, tapi seharusnya aku lah yang berterimakasih padamu karna sudah menyelamatkanku”
“ah sudah tidak apa apa, itu sudah jadi tugasku”
Shoyo yang sudah tau ciri-ciri pelaku pun pergi untuk mencari Marin, saat sudah bertemu Marin, Shoyo malah melihat marin yang di sandera oleh orang berjubah hitam itu
***
Chapter VIII
Shoyo yang kaget melihat Marin di Sandera pun langsung mengincar orang itu
“M-MARIN?!”
“s-shoyo,t-tolong aku”
Marin yang kesakitan mencoba meminta perbantuan kepada Shoyo
“HAHAHAHAH? GUA KIRA APAAN, ADA PAHLAWAN DI KOTA INI, GUA KIRA KUAT TERNYATA CUMA BOCAH INGUSAN, WOI BOCAH LO LIAT TEMEN LO INI, HAHAHA”
“kurang ngajar lo,(ini gw harus ngapain gua harus bisa membantu marin)”
Shoyo mencoba melawan orang berjubah hitam itu namun,orang itu terlalu kuat
“cih cuman segitu”
“ah buset dah orang ini,dia bener bener kuat”
Shoyo mengeluarkan hampir seluluh kekuatannya,dan masi tetap saja dia kurang bisa melawannya
“weh bisa juga lo lawan gw,tapi segini doing mah gda apa apanya atribut angin mu tidak ada apa apanya dengan atribut es ku”
“masih kurang ya (atribut es? Kalau begitu aku bisa gunakan atribut api) liat aja lo”
Shoyo pun mengeluarkan 1 lg atribut yang dia punya yaitu atribut api
“KARYU NO HOKO”
Shoyo menggunakan atribut apinya seperti hembusan napas naga api, dan akhirnya dia bisa melukai orang jubah hitam itu
“agh,2 atribut , orang gila dari mana lo?”
“orang gila? lo yang gila, ngancurin banyak rumah disni,sandera Marin, lo bilang gw yang gila? abis lo sama gw”
Shoyo yang marah karna di hina seperti itu langsung mengamuk dan langsung menghajar orang jahat itu, sekaligus menyelamatkan Marin.
“Shoyo?kamu gapapa?”
“diam Marin, biar gua abisin dulu dia”
“o-oke (Shoyo kenapa? Dia tampak sangat marah,aku punya firasat buruk tentang ini)”
Shoyo yang mengamuk menggunakan atribut apinya ke level yang berbeda jauh lebih kuat dari sebelumnya
“FIRESTORM!!”
Badai api mulai terbentuk dan langsung mengarah kearah orang berjubah hitam itu, orang itu langsung terbakar sampai dia tidak sadarkan diri, dan Shoyo pun mulai tenang kembali, Marin yang melihat semua itu terkejut
“S-shoyo? Apa itu? Kok bisa??”
“maaf Marin mungking aku memang sudah kelewatan, aku tidak ada niat menakutimu, aku kehilangan kendali sesaat, aku tidak tau kalau aku bisa membuat badai api sebesar itu”
“kamu cukup mengerikannya, berjanjilah pada ku untuk tidak menyakiti orang orang dengan kekuatanmu itu Shoyo”
“iya aku berjanji, aku hanya akan menggunakan kekuatan ini untuk hal baik dan menyelamatkan orang orang dari bencana besar”
“bagus, sekarang,bantu aku berjalan, kaki ku sakitt”
“haha iya, ayu kita pulang dan rawat kakimu itu Marin”
“iya Shoyo”
Shoyo dan Marin pun berjalan pulang.
Setelah kejadian itu, tidak ada 1 orang pun mengetahui apa yang terjadi kepada orang berjubah hitam itu, tidak ada yang tau bahwa Shoyolah yang menghajar orang itu
***
Chapter IX
Sudah 3 minggu semenjak hari dimana shoyo menghajar orang itu, sekarang di kota sudah lebih banyak lagi orang yang mengenal shoyo sebagai “jett” banyak juga yang menyukai shoyo.
“makin kesini makin bahagia gua di dunia ini, semua seru. Apa lagi semua ini mirip-mirip sama game itu, gua berharap supaya bisa mengalahkan pahlawan yang diberi tau oleh dewa itu”
“permisi tuan shoyo, ada yang ingin bertemu denganmu”
“ah,Shuna, baik aku akan keruang tamu sekarang”
“tumben sekali ada yang ingin bertemu denganku”
“iya tuan, dia bilang dia ingin bertemu denganmu tuan”
“ah, oke”
Mereka berdua pun berjalan menuju ke ruang tamu
“silakan tuan”
“trimakasih Shuna”
Shoyo pun bertemu dengan seorang bapak bapak yang dia bantu saat bencana 3 minggu lalu
“ohh, hai bapak, ada apa kesini”
“aku kesini hanya ingin berterimakasih padamu nak, aku mewakili para warga yang kau bantu evakuasi, kami semua jadi selamat berkat dirimu nak”
“oh, bagus lah tau bahwa warga yang terkena dampak baik baik saja (untung mereka tidak tau aku punya atribut lain)”
“wah tuan, yang menyelamatkan warga yang di serang 3 minggu lalu?”
“iya Shuna, bapak apa, ada yang lain dari maksud bapak kesini?”
“tidak nak, aku akan pergi sekarang aku harus pergi ke ladang”
“baik pak, hati-hati di jalan”
“iya nak, (dia anak yang baik)”
Bapak itu pun pergi dari rumah Shoyo
“wah tuan hebat sekali yaa, bisa membantu banyak warga seperti itu”
“haha, tidak Shuna saat itu ada Marin juga yang membantuku”
“wah, kalian memang hebat, wah sudah jam segini, aku harus pergi tuan, aku harus masak untuk makan siang tuan, apa tuan ingin sesuatu?”
“tidak Shuna, aku tidak ingin merepotakanmu”
“baik tuan, nanti akan aku antar ke kamar tuan ya, mohon di tunggu”
“baik Shuna”
Shoyo dan Shuna pun berpisah Shoyo pergi ke kamarnya dan Shuna pergi untuk memasak,
“wah,bapak tadi sampai datang, aku berharap bisa menyelamatkan lebih banyak lagi, aku tidak mau pahlwan itu nanti malah mengacau dunia yang indah ini”
Shoyo pun membaca buku yang ada di kamarnya untuk menghabiskan waktunya
“tuann,makan siang tuan sudah jadii,bisa aku masuk”
“ah,Shuna, iya silakan masukk”
“ini tuan makan siang tuan, semoga tuan menyukainya”
“trimakasih shuna, kelihatan sangat enak”
“kalau sudah selesai makan tuan bisa memanggilku ya”
“iya shuna”
Shuna pun pergi dan Shoyo pun makan siang
***
Chapter X
Esoknya shoyo pergi menemui lucy untuk mengobrol dan jalan-jalan.
“lucy, ayu kita pergii aku bosann”
“haha baiklah (mau sekuat apa pun dia, dia tetap seperti bocah pada umumnya)”
“aku ingin pergi melihat pemadangan hari inii, temani aku lucy”
“baiklah, apakah jauh”
“tidak dengan atribut angin kuu, kamu mau terbang?”
“kamu bisa terbang Shoyo?”
“tentu bisaaa, hehe.. ayuk kita keluar dari sini dulu”
“baik lah”
Shoyo dan Lucy pun pergi keluar penginapan dan Shoyo menggunakan atribut anginnya pada Lucy juga untuk terbang melihat pemandangan sore itu
“UpDraft”
Dan mereka pun terbang menggunakan atribut angin Shoyo
“bagai mana lucy? seru tidak?”
“wahaha, kamu benar-benar bisa terbang ya shoyo”
“haha”
Setelah beberapa saat akhirnya mereka pun sampai di tepi gunung dekat kota
“gimana pemandangan disini lucy?”
“sangat indah,aku suka”
“haha”
Sesaat mereka sedang menikmati pemandangan, terdengar suara ledakan di kota
“Ha apa itu? Pada saat seperti ini, ayuk Lucy kita liat apa yang terjadi”
“baik”
“Updraft”
Mereka pun terbang lagi ke kota untuk melihat apa yang terjadi di kota,sesampainya di tempat kekacauan mereka melihat 1 rumah kebakaran
“aku akan kesana Lucy, kamu tunggu sini ya”
“iya”
Shoyo pergi bergegas membantu warga yang rumahnya hampir hancur itu,
“aku akan menggunakan atribut air ku”
Lalu shoyo pun mengunakan atribut airnya
“CASCADE”
Ombak kecil keluar dari tapak tangan shoyo dan dengan air ombak itu rumahnya itu pun padam
“apa ada yang terluka”
“tidak ada jett, semua aman berkat mu memang kamu sudah seperti pahlawan”
“ah jgn begitu,bagus lah jika aku tidak telat datangnya, aku pergi dulu ya”
“hati hati, jett”
Shoyo pun pergi kearah Lucy
“yo”
“wah, kamu memadamkan rumah itu dalam sekejap,sehabat apa kau ini sebenarnya”
“ah jangan begitu, aku tersanjung hehe”
“ahah dasar, mau gimana juga kamu tetap bocah dalam diri mu itu”
“ahaha, sudah mari kita pulang karna sudah malah,aku akan mengatarmu,”
“terbang lagi nih??”
“hah, nampaknya kamu ketagihan lucy, ayuk, UpDraft”
Lalu mereka pun terbang menuju rumah lucy
***
Chapter XI
Di siang hari, Shoyo sedang berjalan jalan di kota, tanpa dia sadari ada seseorang yang akan memukulnya, namun meleset.
“eh paan tu barusan, eh lo mau apaain gua ha?”
“abis lo ma gw”
“ha, aghh”
Shoyo dihajar menggunakan atribut api.
“panas, kurang ajar lo”
“lu udah ngabisin kakak gua, sekarang gua bakal balas dendam”
“kakak lo? Orang berjubah hitam itu?”
“iya,gua abisin lo”
“aghh”
Shoyo terus di hajar habis habisan oleh orang itu
“wind cutter”
“agh, ngelawan lo”
“(atribut api kan berarti atribut air gw bakal berguna)”
“sini lo, abis lo”
“agh agh agh”
Shoyo terus di hajar habis habisan sampai babak belur dan terkapar
“walau atribut air bakal berguna, tapi tetap aku tidak berkutik”
“ha gimana, kemarin kau lawan kakak ku menang, kau memang cuma bocah bodoh”
“(aku gunakan air di seluruh tubuh agar mengurangi efecknya)”
“sini lo”
“UpDraft”
“bisa terbang gitu lo”
“Tsunami!”
Air mulai bermunculan dimana mana dan mulai menuju ke penjahat itu
“apa ini! FIREBALL”
Penjahat itu berhasil menghindari tsunami yang di buat Shoyo,
“hah kok bisa??”
“SHOYO”
Marin datang karna melihat kekacauan itu
“Marin”
“oh jadi wanita itu teman dia, aku hajar saja dia, FireShoot"
“aghh”
Marin terkena tembakan api dari penjahat itu dan langsung pingsan di tempat, Shoyo yang melihat itu langsung bergegas menyamperin Marin,
“Marin kau tidak apa apa??”
Marin sama sekali tidak menjawab karna dia sudah pinggan, Shoyo yang mengetahui bahwa marin tidak sadarkan diri langsung mengamuk dan langsung menghajar orang itu
“ini semua gara gara lo, TailWind!, WaterSmash,”
Shoyo langsung menghajar orang itu bertubi tubi
“ini trakhir buat lo, FireStrom!! Tsunami!!
Dua kombinasi serangan terkuat dari Shoyo langsung di arahkan ke penjahat itu dan langung membuat sang penjahat terkapar tak berdaya dan tidak sadarkan diri
“aghhh, dia terlalu kuat, sekarang aku tau kenapa kakak bisa kalah”
Setelah melakukan hal itu shoyo langsung terkapar akibat menggunakan terlalu banyak sihir dalam 1 waktu
***
Chapter XII
Saat Shoyo sadar dia sudah ada di rumahnya
“aku sudah di rumah ya”
“SHOYO KAMU TIDAK APA APA?”
“marin? Kamu baik baik saja? Bagaimana dengan bekas tembakan itu”
“aku tidak apa apa, tembakan seperti itu hanya membuatku kehilangan kesadaran saja, maaf sudah membuatmu khawatir shoyo”
“tidak apa apa Marin, bagaimana dengan orang itu?”
“aku sudah menyerahkanya ke penjaga kota, dia sudah di tahan dan sekarang dia sudah ada di penjara bersama kakaknya itu”
“bagus deh, aku sangat Lelah sekarang”
“maafkan aku karna kecerobohanku, kau sampai lepas kendali lagi”
“tidak apa apa yang penting warga tidak ada yang terluka dan kau selamat”
“trimakasih shoyo”
Shoyo yang sudah lelah pun kembali tertidur
“semua karna kecerobohan ku Shoyo sampai seperti ini,semoga kejadian ini tidak terjadi lagi”
Saat shoyo sudah sadar dia mulai bisa berjalan lagi karna semua kekuatannya sudah mulai pulih
“huh, badan gw masih lemes sih cuman sudah mendingan, gua harus banyak latihan biar sihir gua makin kuat dan kejadian ini tidak kejadian lagi, aku laparrr, Shunaaa”
Shuna yang sedang berada di depan kamar Shoyo pun langsung masuk.
“ada apa tuan?”
“aku laparrr hehe”
“baik tuan,tuan ini makan apa?”
“aku ingin miso soup”
“hanya itu tuan?”
“iya itu saja”
“baik tuan segera ku buatkan, mohon di tunggu tuan”
Shuna pun pergi ke dapur untuk membuatkan shoyo miso soupnya, selama shoyo menunggu dia mulai menyadari ada bercak di dada bagian kanannya bercak yang berbentu seperti pohon.
“bercak apaan nih,ah sudah lah”
Shuna pun akhirnya kembali dan memberikan miso soup itu kepada Shoyo
“ini tuan,silakan di makan, selagi masi hangat”
“terimaksih Shuna, aku makan yaa, selamat makann,”
Shoyo pun akhirnya memakan miso soup buatan shuna
“enakkkk, Shuna, ini benar benar enakk”
“benarkah tuan? Terimakasih”
“masakanmu tidak pernah mengecewakan shuna”
“tuan jangan seperti itu hehe”
Shoyo pun akhirnya menghabiskan miso soup yang di buat oleh Shuna,
“aku sudah merasa enakan sekali sekarang, sepertinya aku sudah bisa pergi jalan-jalan dan berlatih lagi, hehe”
“tuan jangan memaksa diri tuan”
“iya Shuna, aku akan istirahat lagi dan besok aku ingin pergi lagii”
“baik tuan, selamat beristirahat”
“iya Shuna”
Dan Shoyo pun naik kekasurnya dan tidur untuk memulihkan energinya, saat dia bangun sudah berbeda hari dan dia sudah sehat kembali
“ahh, badanku sudah enakan semuaa, aku akan sarapan terlebih dahulu”
Shoyo pun pergi ke ruang makan
“semoga hari ini ada miso soup lagii”
Saat dia sampai di ruang makan disana sudah disediakan beberapa makanan, dan salah satunya adalah miso soup yang dia inginkan
“yess, nampaknya chef dan Shuna sudah membaca pikiranku ahaha”
“eh halo tuan, tuan sudah enakan?”
“eh shuna, sudah, trimakasih ya sudah merawat ku kemarin, terimakasih juga sudah membuatkan ku miso soup lagi”
“iya tuan itu sudah jadi tugas ku untuk melayani mu dengan baik,silakan di makan tuan”
“iya, selamat makan”
Shoyo pun memakan miso soup dengan lahap, setelah dia memakan sarapanya, dia langsung bergegas kembali ke kamar dan bersiap siap untuk pergi menemui Lucy, dia ingin memperkenalkan Lucy kepada Marin, agar dia punya teman berlatih juga
“aku mau bersiap siap dahulu, aku ingin pergi ke tepatnya Lucy untuk memperkenalkan dia ke Marin”
“baik tuan hati hati”
Sesaat Shoyo sudah selesai siap-siap dia langsung begegas menjemput Lucy di tempatnya, saat diperjalanan dia sempat membeli cemilan untuk Lucy.
“gua beli cemilan buat Lucy lah, sekalian”
Shoyo turun untuk melihat ada apa saja di sana
“nah banyak cemilan nih, kayaknya si Lucy bakal suka, beli buat marin juga deh sekalian’
Dia membeli sedikit cemilan, dan dia langusng bergegas pergi ke tempat Lucy, sesampainya disana, Lucy tidak ada, dia binggung, dimana Lucy berada, saat dia bertanya kepada penjaga penginapan, penjaga penginapan juga tidak tau dimana keberadaan Lucy
“lah anak itu mana, gua tanya penjaga penginapan aja deh,”
“Pak, Lucy kira-kira kemana ya”
“Lucy? Oh anak itu, tidak tau sudah 2 hari dia belum kemari, tapi di kamarnya semua lengkap”
“hah??!”
Shoyo panik saat tau Lucy belum pulang selama 2 hari lamanya tidak ada yang tau Lucy dimana, dan Shoyo langsung bergegas mencari lucy
~bersambung~