Fall in Love
Fall in Love
Audrey & Clara
XI AK 1
Prolog
Tring…. Tring…. Tring… suara alarm berbunyi dengan sangat keras dan kicauan burung yang bernyanyi serta sinar matahari yang menyinari jendela kamar Abigail membuat dia terbangun dari tidurnya yang lelap.
“Duhhh…. Berisik banget sih” Ucap Abigail dengan nadanya yang ketus, sambil ia menggosok-gosokan kedua matanya.
“Abi yuk sarapan dulu” Ucap mama nya, Setelah mendengar itu Abigail pun bergegas untuk mencuci mukanya dan turun kebawah untuk menghampiri keluarga nya yang sudah menunggunya untuk sarapan. Lalu, Dia menghampiri keluarga nya yang sudah duduk bersama di meja makan.
“Morning Mommy Daddy and Kakakku yang paling ganteng” Ucap Abigail sambil tersenyum.
Lalu Abigail menempati kursi yang berada di sebelah kakaknya sambil bertanya kepada mamanya "Mommy masak apa hari ini?”
Mama nya pun menjawab “Mommy bikin Pancake kesukaan kamu sama ada hot choco nihh”.
“Wahhh….enak nihhhh” ucap Abigail sambil mengambil hot choco nya.
“Jadi gimana persiapan kamu besok ? kalau ada yang kurang nanti kita beli sehabis pulang Gereja ya ” ucap papa nya kepada Abigail.
”Okey Daddy sayanggg“ jawab Abigail sambil tersenyum lebar sehingga kedua mata nya menyipit.
Setelah itu mereka melanjutkan sarapannya dan bersiap untuk pergi ke Gereja. Sepulang dari Gereja mereka menuju Paperclip untuk membeli perlengkapan sekolah Abigail untuk hari pertama mpls besok di sekolah barunya. Sepulangnya Abigail dari toko alat tulis tersebut, ia pun segera menyiapkan barang barang yang akan ia bawa besok. Malampun tiba, Abigail bergegas untuk pergi tidur.
First Day of School
“Abigail ayo bangun” samar-samar terdengar suara mama Abigail yang membangunkan anaknya untuk segera bersiap-siap ke sekolah barunya.
“5 menit lagi momm” sahut Abigail dengan mata yang masih sayu.
5 menit berlalu Abigail tak kunjung keluar dari dalam kamarnya, sehingga membuat mamanya naik ke atas untuk mengecek anaknya dan mengetuk pintu kamar Abigail.
“Tok…tok…tokk” namun tidak ada jawaban dari dalam kamar Abigail, “anak ini kebiasaan deh” ucap mamanya dalam batin.
Lalu mamanya pun langsung membuka pintu kamar Abigail dan berjalan kearah jendela untuk membuka horden yang ada dikamar abigail dan menghampiri abigail.Lekas itu mama ny pun membangunkan Abigail
"dek ayo bangun, ini kan first day kamu masuk sekolah baru, jangan sampai telat" ucap mamanya lembut sambil mengelus pelan rambutnya.
"eumm.. 5 menit lagi mom" jawab abigail sambil menarik selimut menutupi seluruh wajahnya.
"ayo dong dek bangun ini udh jam 6 nanti kamu telat lohh" ucap mama nya.
"Iya mom abis ini aku langsung mandi" jawab abigail.
Mendengar itu mamanya pun langsung turun kebawah untuk menyiapkan sarapan anak"nya. Setelah memastikan mamanya sudah turun ,Abigailpun kembali tertidur lagi karena dia berfikir bahwa jarak dari rumah ke sekolah nya sangat dekat dan hanya memakan waktu 7 menit. Setelah mama nya sudah selesai menyiapkan sarapan, mama nya pun bingung karena Abigail belum turun juga untuk ikut sarapan bersama.
Jadi mama nya berfikir untuk menghampiri Abigail lagi untuk memastikan apakah Abigail sudah bersiap” atau belum. Lalu mama nya pun masuk ke kamar Abigail dan berteriak
“Dek 10 menit lagi sudah jam 7,kamu belum ngapa-ngapain juga!".
Lalu Abigail pun langsung membuka mata nya dan melihat kearah jam saat mendengar mama nya berteriak, ia pun kaget dan langsung loncat dari tempat tidur nya.Ia langsung masuk ke kamar mandi, ia mandi dengan sangat cepat kilat . 5 menit pun berlalu, setelah mandi Abigail langsung memakai seragam sekolah nya, sesudah itu ia langsung mengambil tas sekolah nya dan langsung bergegas turun kebawah untuk berangkat sekolah. Abigail pun tak sempat untuk memakan sarapan nya, karena papa nya sudah menunggu di dalam mobil, lalu Abigail pun langsung pamit ke mama nya untuk pergi ke sekolah, mama nya pun mencium kening Abigail.
Saat Abigail ingin masuk ke mobil, koko nya menepuk bahu nya dan memberikan sarapan yang sudah ia bungkus karena tahu Abigail tidak sempat menyantap nya.
“Thankuu , aku berangkat dulu yaa” ucap Abigail dengan nafas yang tidak beraturan.
“Iyaa hati-hati yaa” jawab koko nya sembari mengelus pelan kepala Abigail .Lalu Abigail dan papa nya pun langsung berangkat. 2 menit lagi sudah bel masuk sekolah, Abigail pun pasrah karena ia tahu ia akan telat.
Ting…Ting….Ting…Ting… notif handphone Abigail berbunyi, dengan cepat ia mengecek handphone nya dan melihat ….
“HAHH? ADUHH GIMANA INI”
Kepanikan Abigail pun semakin menjadi lebih besar setelah menerima chat dari sahabatnya.
"Aduh mampus gue telat..." ucapnya dalam batin, seketika ia membuka mulut
Dan berkata "c'mon dad bawanya lebih cepatt, ini abi udah telatt" desak abigail.
"ya sabar dong abi ini papa bawanya udah ngebut, tapi kamu bisa liat sendirikan kalo ini macet banget" jawab papanya.
Abigail terdiam saat dia melihat betul saja kalau sekeliling nya yang sedang macet, jadi ia hanya bisa berdoa agar bisa sampai di sekolah tidak sangat terlambat. Sesampainya di sekolah benar saja dugaannya... bahwa pintu gerbang sekolah sudah ditutup oleh pak satpam
Abigail pun segera pamit dengan papanya dan berlari menuju gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Ia pun segera meminta satpam untuk mengijinkanya masuk kedalam sekolah.
"Pak tolong dong pak ijinin saya masuk" pinta Abigail.
"Duhh mana bisa gitu nak, saya ga bisa langsung asal ijinin km masuk" balas pak satpam itu.
"yahhh tolong dong pak saya tadi kejebak macet dijalan" ucap Abigail
"Duh gimana ya nak , bapak jadi bingung juga" jawab pak satpam.
Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang mengejutkan keduanya. "ADA APA INI?" Ucap salah seorang guru dengan suaranya yang besar. Mereka berdua langsung menengok ke arah sumber suara yang ternyata itu adalah guru bk, "pagi bu" ucap salam pak satpam kepada guru tersebut.
"pagi pak, ada apa ya ini ribut-ribut pak?" tanya guru bk.
"Ini buk ada salah satu murid yang datang terlambat" jawab pak satpam, saut bu guru
"yasudah pak izinkan saja dia masuk, ini juga hari pertama masuk sekolah"
"baik bu kalau begitu terimakasih " jawab pak satpam, "YES PUJI TUHAN DIBOLEHIN MASUKK, LOVE YOU IBU GURUUUU" ucap nya dalam batin sambil tersenyum.
Setelah itu Abigail pun masuk ke dalam sekolah dan mulai berjalan menyelusuri setiap lorong untuk mencari dimana kelasnya berada, tak lama terdengar suara "HEY KAMU YANG DISITU" Abigail mencari sumber suara dan terlihat seorang laki-laki dengan seragam yang sangat rapi dari kejauhan. Abigail menunjuk dirinya sendiri sambil sedikit memiring kan kepalanya bingung "iya kamu, sini sini" ucap laki-laki itu, setelah mendengar itu Abigail langsung berjalan menuju laki-laki itu dan berhenti didepannya "kakak manggil saya? ada apa ya kak?" tanya nya bingung, "pake nanya lagi, kamu tau sekarang jam berapa?" tanya laki-laki itu dan Abigail menjawab "jam setengah delapan kak ....."
“Taruh tas kamu disitu, abistu ke lapangan” kata laki-laki itu. Abigail pun menjawab “iya kak” dan langsung lari kearah lapangan dan bergabung kedalam barisan.
“Kenapa telat? Ini hari pertama MOS, lu mau gue hukum?” Jawab laki-laki itu. Abigail pun meminta maaf kepada laki-laki tersebut, setelah permintaan maaf nya di terima, ia pun disuruh berbaris di lapangan untuk mengikuti kegiatan mos tersebut.
“Abiii, sinii cepet baris depan gue” teriak Edelyn. Lalu Abigail pun langsung menghampiri kedua teman nya itu, Edelyn dan Ellisa.
“Untung aja belom mulai” kata Elisa. Lalu Abigail pun menjawab “Huh untung aja, kalo ga gue bisa dihukum”.
Beberapa saat kemudian, anggota osis mulai berjalan kearah lapangan karena kegiatan mos akan dimulai.
“Okey kita mulai yaa kegiatan hari ini, Selamat pagi semuanya kenalin gue ketua osis di sekolah ini. Nama gue Vero kata laki laki itu.
"wah ganteng banget ya itu" "kece abis sih ini" samar-samar abigail mendengar suara tersebut dari belakang dan nampak seperti ada sekelompok siswi sedang membicarakan ketua osis tersebut. "ganteng darimana nya sih, mau diliat dari segi apapun tetep aja ga ada bagus - bagusnya" jawab abigail dalam batinnya sambil memutar kedua bola matanya.
Tak lama acara MOS pun selesai, Abigail langsung berlari menuju kelas dengan buru - buru karena ia sudah merasa sangat pegel dan panas, saat ia sedang berlari tiba - tiba saja "brukkk..." Abigail menabrak seseorang dan terjatuh ke lantai. "ADUHH SIAPA SIH INI YANG NABRAK?!? HERAN BANGET KALO JALAN GA PAKE MATA" sambil membersihkan rok dan baju nya yang sedikit kotor. Tak disangka bahwa yang menabraknya adalah ketua osis yang tadi "lain kali kalo jalan pake mata" ucap si ketua osis, tak terima dengan ucapan ketos tersebut abigail tak tinggal diam ia pun menjawab "lah kok jadi gua yang dibilangin? kan lu yang nabrak gua duluan, gimana sihhh." tanpa menjawab apapun Vero langsung pergi begitu saja meninggalkan abigail ditempat, "IHH KENAPA SIH HARUS KETEMU DIA TERUSSS" kesalnya dalam batin. Lalu Abigail pun melanjutkan kegiatan mos. Setelah kegiatan Mos berakhir Abigail pun menelpon supir nya, karena Daddy nya belum pulang kerja.
Lalu Abigail pun berjalan kearah Lobby sambil melihat suasana sekolah yang sangat ramai dan berisik.
“Abii, gue sama Edelyn mau nongki nih, lu mau ikut gak?” kata Ellisa.
“Duh gue capek banget hari ini, gue skip dulu deh. Have fun Girlss!!!” jawab Abigail.
“Yah yauda kalo gitu, next time lu harus ikuttttt gamau tau!!” kata Edelyn
“iyaaa aman. udah sana, ntar kesorean” jawab Abigail sambil melambaikan tangan nya.
Tak lama kemudian,Supir Abigail pun datang menggunakan mobil, Tinn Tinn….
“Non ayuk masuk” kata supir nya. Lalu Abigail pun masuk kedalam mobil nya. Saat diperjalanan pulang Abigail pergi ke supermarket untuk membeli cemilan. Karena rencana Abigail saat pulang sekolah adalah nonton Netflix sambil ngemil. Hal itu adalah cara yang dilakukan Abigail untuk menghibur dirinya saat ia merasa lelah.
Abigail pun sampai di Supermarket dekat rumahnya, lalu ia turun dan masuk ke supermarket tersebut. Abigail pun asik mengambil cemilan kesukaan nya. Lalu telfon pun berdering dan Abigail pun membuka Handphone nya untuk melihat siapa yang menelfon nya. Lalu ia mengangkat Telfon itu, ternyata itu telfon dari Mommy kesayangan nya itu.
“helooo Abiii, where are u? Mami mau nitip Sabun cuci piring sama matcha powder, mami lagi pengen minum hot matcha latte” ucap Mama nya.
“haiiii Mommyy, aku lagi di supermarket nih lagi beli cemilan, nanti aku beliin titipan mamii, Byeee” ucap Abigail lalu menutup Telfon nya setelah Mama nya mengucapkan selamat tinggal pada Abigail.
Lalu Abigail segera mengambil pesanan mama nya, setelah ia mengambil sabun cuci piring, Abigail pun langsung membalikan badan nya. Abigail pun terkejut, siapa sangka ia melihat Vero tepat di depan mata nya. Vero juga ingin mengambil sabun cuci piring tersebut, Vero membeli perlengkapan dapur nya sendiri, karena Vero tinggal sendirian dirumah, orangtua nya sangat sibuk bekerja diluar kota.
Lalu, Abigail pun langsung pergi tanpa mengucapkan satu kata sedikitpun, Abigail pun berjalan kearah kasir untuk membayar semua belanjaan nya tadi. Tiba-tiba Vero datang dan berdiri di belakang Abigail untuk membayar belanjaan nya juga.
“Total nya Lima ratus ribu ya mba” ucap kasir yang melayani Abigail.
Abigail pun membuka dompet nya dan ia panic karena uang nya hanya tersisa Empat ratus lima puluh ribu. “Duh mba boleh kurangin satu barang gak? Uang saya kurang Lima Puluh ribu” ucap Abigail sambil menahan rasa malu.
Mendengar itu, Vero pun langsung mengeluarkan dompet, dan mengambil lima puluh ribu dari dompetnya,dan ia langsung berikan ke kasir tersebut. Abigail pun kaget karena Vero melakukan hal itu kepadanya, siapa sangka orang yang selama ini membuat ia kesal pun membantu nya walaupun mereka belum deket.
“Kak Thanku banget yaa, besok gue ganti uang lu di sekolah” kata Abigail.
“Gausah, kalo lu ganti, besok lu lari lapangan 2 kali” jawab Vero
Abigail pun langsung meninggalkan Vero, karena ia kesal. Kenapa ia harus lari lapangan, sedangkan yang ia lakukan hanya ingin mengganti uang nya Vero, pikir Abigail. Lalu Abigail pun masuk ke mobil dan segera menuju kerumah.
Sesampainya dirumah, Abigail langsung di sambut hangat dengan pelukan dari Mommy nyaa. Lalu Abigail pun langsung mengambil barang titipan mommy nya yang sudah di turunin sama supirnya. Lekas itu, Abigail pun langsung masuk ke dalam kamar nya untuk mandi dan membersihkan badan nya.
Setelah Abigail selesai mandi, ia pun langsung membereskan barang barang untuk sekolah besok. Abigail mengerjakan PR Matematika, harusnya itu di selesaikan disekolah, Namun Abigail tertidur dikelas.Apa Boleh buat, dia harus menyelesaikannya dirumah karena besok dikumpul.
Saat Semua beres, Abigail pun langsung menyalakan TV nya dan nonton Netflix sambil memakan cemilan yang ia beli tadi dan minum Hot Matcha Latte yang mommy nya buatin untuk Abigail
2 hari pun berlalu, kegiatan Mos sudah selesai..
Seperti biasa Abigail berangkat ke sekolah diantar oleh Daddynya. Lalu, Abigail tiba di sekolah tepat pukul 7, Abigail pun turun dari mobil nya dan berjalan masuk ke sekolah.
Bel pun berbunyi. Kring… Kring…
Mereka pun berbaris di lapangan, karena hari ini kelas akan dibagi melalui pengumuman dari speaker sekolah.
“Kelas 10 A, Abigail” Nama yang dipanggil harus langsung masuk ke kelas yang sudah diberi tahu. Abigail disebut pertama karena huruf depan namanya adalah A.
Abigail langsung berlari menuju kelas dan sesampainya ia langsung duduk dan minum. "hemmm segarnya..." ucapnya dalam batin.
Semakin lama,banyak siswa siswi yang berdatangan ke kelas nya, saat semua sudah berkumpul. Tak lama kemudian, seorang guru perempuan dengan penampilan yang cantik, rapi dan terlihat masih muda memasuki ruang kelas abigail dan berhenti tepat didepan papan tulis. "oke selamat pagi semuanya" ucap guru tersebut "pagi bu" jawab para murid, "perkenalkan nama saya Daissy Laccomelia atau biasa sering dipanggil bu daissy. Saya disini sebagai wali kelas kalian yang akan menemani kalian dan bertanggung jawab atas kelas ini, apakah ada yang kurang jelas dan ingin ditanya?" "saya mau nanya bu" jawab salah satu murid laki-laki"
"ya silahkan" jawab bu daissy.
"ibu udah punya pacar belom yaa?" pertanyaan ini lantas membuat satu kelas tertawa terbahak - bahak "memangnya kenapa kalau saya sudah ada pacar dan belum ada?" "mau digebet kali buuu" jawab salah satu murid lainnya yang membuat suasana kelas semakin ramai. Lalu mereka semua pun memperkenalkan diri mereka satu persatu dan bercanda bersama agar mereka bisa semakin akrab.
Bel pun berbunyi "TRINGG TRINGG...." bel istirahat pun berbunyi. "kantin yok gue laper nih" ucap elisa "ayo lah ayoo" jawab edelyn "ayo gasss" jawab abigail, mereka bertiga akhirnya keluar dari ruang kelas dan turun kebawah menuju kantin. tanya elisa "lu mau makan apanih? gua pengen makan mie ayam" "gua bakso" jawab edelyn dan abigail secara serempak. Mereka menikmati makanan dan menghabiskan waktu istirahatnya di kantin hingga bel masuk berbunyi.
Tring… Tring…mereka kembali ke kelas, sesampainya di kelas mereka membuat struktur kelas. Ellisa di tunjuk sebagai bendahara, edelyn sebagai sekretaris dan abigail sebagai wakil ketua kelas.
“Duh kenapa gue ditunjuk jadi wakil sih” gumam Abigail. Namun apa boleh buat, teman-teman nya sangat setuju jika Abigail menjadi wakil, karena perangkat kelas dipilih sesuai dengan suara terbanyak. Lalu bel pun berbunyi menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai
Dan pelajaran pun dimulai, mereka langsung mengeluarkan buku tulis untuk mencatat materi yang akan diberikan, kebetulan pelajaran pertama di hari Senin yang cerah ini adalah Matematika, pelajaran yang Abigail tidak suka. Bu daissy pun menyampaikan materi, pertamanya Abigail masih bersemangat karena sudah lama ia tidak menulis sejak libur sekolah. “Duh baru juga mulai belajar udah susah aja. Materi nya” kata Abigail. Lalu Abigal pun memutuskan untuk izin keluar kelas “BU saya izin ke toilet ya” kata Abigail, “iyaa silahkan” jawab Bu Daissy.
Abigail pun keluar kelas dan menuju ke toilet, sesampai nya di toilet ia pun mencuci tangan nya dan berkaca sambil memperbaiki tali pinggang nya yang kendor. Lalu Abigail mengeluarkan sisir kecil di kantong rok nya dan menyisir rambutnya yang halus. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi dan “Duggg” Abigail pun bertabrakan dengan ketua osis yang membuat nya kesal. “Eh lu kalo jalan liat liat dong jangan sambil main handphone” kata Abigail sambil membenarkan dasi nya. “Eh sorry, gue lagi banyak urusan” kata Vero sambil pergi dari hadapan Abigail.
Vero dan Abigail bertabrakan saat ingin keluar dari kamar mandi, karena posisi kamar mandi pria dan wanita berhadapan.
“Ihh orang itu bisa gak sih sehariiii ajaa ga buat gue kesel” kata Abigail sambil berjalan menuju kelas nya.
Sesampai nya di kelas, Abigail pun langsung duduk di kursi nya. Kringg kringg…. Suara handphone bu Daissy berbunyi.”Nak kerjakan latihan 1 dari halaman 5 ya, nomor 3,4 dan 5 saja” kata Bu daissy. Lalu Bu Daissy meninggalkan kelas sambil mengangkat telfon diluar kelas.
Lalu Edelyn duduk di kursi kosong tepat nya di sebelah Abigail. “Eh lu kenapa kok muka nya kesel gitu, terus kenapa lama banget di toilet” Edelyn pun bertanya kepada Abigail. “Gw kesellllll banget sama si Vero itu, kalo jalan ga liat-liat, nabrak gue deh jadinya. Mana minta maaf nya sambil jalan, ga sopan” kata Abigail. “Oh Vero, gapapa kali ditabrak sama kakel ganteng” ledek Edelyn. “Ih apaansi, kucek dulu tuh mata lu, masa kayak gitu dibilang ganteng” jawab Abigail dengan kesal. Lalu Edelyn pun hanya menertawakan Abigail yang semakin kesal karena ia ledekin.
"TRING TRINGG..." bel istirahat berbunyi.
Mereka pergi ke kantin bersama, mereka duduk dan makan di pojok kiri karna hanya meja itu saja yang tersisa. saat abigail ingin duduk tiba - tiba ada yang menarik kursinya dan ternyata itu adalah ketua osis yang super ngeselin.
"heh maksud lu apa ya tiba - tiba narik kursi orang tanpa bilang permisi dulu" ucap ketus abigail kepada vero, "yaudah, permisi" jawab vero. "IHH NGESELIN BANGET SIH MANUSIA SATU INII" jawab abigail dengan nada kesal, ia pun langsung menarik kursi nya dan menduduki kursi tersebut dengan ekspresi yang bangga.
“Sabar vero dia perempuan, abai in aja" batin vero, tak lama vero pun pergi entah kemana. "eh si vero kemana tuhh" tanya elisa kepada abigail "yah mana gua tau lah di kata geh gua emaknya kali, daritadi aja gua sama kalian disini" jawab abigail dengan nada bete. "iya iyaa maappp" jawab elisa, edelyn hanya tertawa melihat kelakuan kedua sahabatnya itu.
Saat selesai makan mereka pergi ke atas menuju ke kelas tapi tiba - tiba elisa ingin pergi ke perpustakaan karena ingin meminjam sebuah buku, karena mereka sahabat bagai kepompong jadi abigail dan edelyn pun ikut elisa ke perpustakaan. sesampainya di perpustakaan mereka mencar, Ellisa ke rak bagian sejarah, edelyn ke rak bagian novel dan abigail ke rak bagian komik. saat abigail sedang menyusuri setiap lorong ia berhenti di satu lorong dan mata ia tertuju pada salah satu komik, yaitu komik dengan penulis favorit nya "veve" . Ia mencoba untuk menggapai komik tersebut tetapi terlalu tinggi untuk dirinya yang hanya mempunyai tinggi 157 cm, dengan sekuat tenaga ia jinjit setinggi mungkin dan tiba - tiba dari belakang ia merasa ada orang dan ada tangan yang mengambil buku tersebut.
Saat ia berbalik badan ia lagi - lagi melihat sosok ketos yang nyebelin itu, "sini mana buku nya ?" tanya abigail ke vero sambil mengulurkan tangannya. "lu mau ini ? ini kan gua yang ambil duluan, jadi ini milik gua sekarang. " jawab vero sambil mengejek abigail , "tapikan gua duluan yang nemuin itu ! " jawab abigail, "tapi kan gua duluan yang ngambil, makanya jangan cebol" jawab vero sambil berjalan berbalik arah meninggalkan abigail di lorong tersebut. merasa sangat kesal abigail mengejar vero dan "aww, sakit sakitt" ringis vero dengan nada pelan karna ia tau di perpustakaan dilarang berisik. Abigail mencubit pinggang vero dengan sangat kuat, "ehmm enak kann, makan tuh cubitan guaaa, siapa suruh jadi orang ngeselin bangett. " lalu abigail langsung berjalan meninggalkan vero yang berada di belakangnya. ia mencari dimana keberadaan sahabat - sahabatnya itu dengan raut wajah yang masih kesal.
Setelah abigail mengelilingi hampir setiap lorong akhirnya dia berhasil menemui kedua sahabatnya itu, elisa dan edelyn langsung menyadari apa yang baru saja dialami oleh sahabatnya itu hanya dengan melihat raut wajah abigail. mereka yakin bahwa abigail pasti habis berdebat dengan vero si ketos itu. karna siapa lagi yang bisa membuat abigail kesal kalau bukan karna si ketos itu, jadi elisa dan edelyn tidak bertanya dan langsung kembali ke kelas. pas sekali sesampainya mereka dikelas bel masuk pun berbunyi.
Mereka menjalani mapel dengan baik hingga pulang sekolah tiba, abigail dan kedua sahabatnya itu memiliki rencana bahwa sehabis pulang sekolah mereka akan pergi jalan - jalan ke mall lipoo hanya untuk sekedar refreshing dan cuci mata saja tanpa membeli apapun. sesampainya mereka di mall mereka langsung menyusuri setiap sudut, lorong dan melihat - lihat baju, make up, skincare dan semacamnya selayaknya remaja perempuan.
Mereka terlalu bersenang - senang hingga lupa waktu, saat abigail melihat jam di hp nya waktu sudah menunjukkan pukul 21.13 malam. "wehhh udah yuk pulangg, udah malem banget ternyata" ucap abigail kepada kedua sahabatnya. "emang sekarang jam berapa?" ucap mereka berdua secara bersamaan, "jam 9 lewatt" jawab abigail, "HAHH ?!?? malem banget" "ayo ayo kita pulang sekarang !!! " jawab elisa san edelyn dengan nada panik karna mereka tidak memberi kabar kepada orang tua mereka.
Saat mereka ingin pulang tiba - tiba saja hujan turun dengan deras, elisa dan edelyn pulang bersama menggunakan mobil elisa karna searah sedangkan rumah Abigail beda arah, jika mereka ingin mengantar abigail sampai ke rumahnya terlebih dahulu itu akan memakan waktu setidaknya setengah jam, karna ini sudah malam jadi elisa tidak bisa mengantar abigail pulang sampai ke rumahnya. di satu sisi abigail tidak membawa kendaraan apapun, dan kalo ingin menunggu hujan reda itu akan memakan waktu sangat lama karna itu hujan awet, jadi dia nekat untuk menerobos dan memesan ojek online lewat aplikasi untuk pulang.Namun tidak ada yang menerima orderan nya Abigail.
10 menit pun berlalu, tetap saja tidak ada yang menerima orderan Abigail.
Tin… Tin… Suara klakson berbunyi. Lalu orang itu membuka kaca mobil dan berteriak “cepet masuk,ini udah malem”. Lalu Abigail mendekati mobil tersebut dan ingin melihat siapa yang ada di mobil itu. “cepet masuk” teriak orang itu.
Abigail pun melihat Vero dan langsung masuk ke dalam mobilnya. Lalu Abigail pun duduk di sebelah kursi Vero, tanpa berkata kata, Vero langsung memberikan jacket karena udara diluar dan AC dimobil sangat dingin, Lalu Abigail pun memakai jacket yang Vero berikan.
“mana alamat rumah lu” ucap Vero dengan dingin. Lalu Abigail pun langsung memberikan alamat rumahnya.
Selama diperjalanan Mereka terdiam tidak berbicara, Entah apa juga yang mereka akan obrolkan, kedua nya pun bingung. Lalu Vero menyetel Music dari playlist yang sering ia putar, Vero dan Abigail pun mendengarkan lagu dan melihat pemandangan city light selama diperjalanan, sesekali Vero melihat kearah Abigail yang sedang menggigil kedinginan. Jadi ia berinisiatif untuk menurunkan suhu AC mobilnya agar menjadi lebih hangat.
Saat sudah sampai di depan rumah Abigail, Abigail diam dan tidak mengeluarkan suara, bahkan bergerak sedikitpun. Vero pun kebingungan, Vero langsung melihat Abigail, karena selama diperjalanan tadi, entah mengapa Vero tidak berani menatap dan melihat kearah Abigail.
Rupanya, Abigail ketiduran di mobil Vero, Vero pun membangunkan Abigail “hey udah sampe” sambil menyentuh pundak Abigail. Abigail pun membuka matanya dan langsung membuka pintu mobil.
Lalu Abigail menghadap kearah Vero “Thanku ya Vero udah mau anterin gue”
Lalu Vero pun menjawab “iya, samasama” ucap Vero.
Lalu Abigail pun langsung melangkahkan kaki nya keluar dari mobil Vero dan menutup kembali pintu nya. Lalu Vero membuka kaca nya dan berkata “Bye” sambil melambaikan tangan nya.
Abigail pun membalas ucapan nya “Iya Byee Hati Hati dijalan yaa” sambil melambaikan tangan nya juga. Lalu Vero pun langsung pulang dan Abigail pun langsung masuk kerumahnya setelah Mobil Pajero hitam milik Vero itu hilang dari pandangannya.
“Aduh abis pergi sama siapa tuh” goda koko nya sambil menonton Netflix di ruang tamu.
“mau tau aja deh” sahut Abigail dengan nada yang pelan, Karena ia sudah sangat lelah dan ngantuk.
Lalu Abigail pun membersihkan tubuh nya karena habis dari luar. Setelah itu dia berbaring sebentar ditempat tidurnya. Ia masih ingin beristirahat sebentar, tetapi ia harus membereskan perlengkapan sekolahnya untuk esok hari.
Besok Sekolah Abigail mengadakan kegiatan Jalan Sehat dalam rangka Hari Olahraga Nasional, Sekolah itu memiliki berbagai macam kegiatan yang dibuat oleh Anggota Osis, karena Osis di sekolah itu sangat kreatif dan Trendy. Baju yang harus dipakai besok untuk jalan sehat adalah kaos putih dan celana sweatpants.
Lalu Abigail pergi ke kamar koko nya untuk meminjam baju putih milik koko nya, karena ia tidak mempunyai kaos polos berawarna Putih. Abigail pun membuka pintu lemari baju dan mengambil baju putih milik koko nya itu. Lalu Abigail pun keluar dari kamar koko nya dan langsung kembali ke kamarnya.
Abigail pun menyiapkan Sweatpants dan topi nya lalu menaruh nya di sofa kecil dekat Tempat tidur nya. Abigail pun menutup hordeng di kamar nya, lalu kembali ke tempat tidur dan memainkan ponsel nya.
Tingg….
“Verox33_ Started to following you” muncul notif dari HP Abigail.
“Hah ?? ada apanih tiba – tiba dia ngefollow akun gue.” Tanya nya kepada diri sendiri.
Lalu Abigail pun memfollowback akun insta Vero.
Dan nge stalk akun insta Vero.
“Aesthetic juga anak ini, gua kira dia ga ngerti fashion” ucap Abigail dengan sedikit tertawa.
Lalu Abigail pun melihat snapgram nya Vero “Wih lagi nongkrong sama David dia”.
David adalah pacar dari sahabat nya Abigail yaitu Edelyn. Mereka sudah pacaran hampir sekitar 2 tahun sejak mereka SMP, tapi sayangnya mereka beda kelas. Setelah hampir satu jam ia bermain hp, tak lama ia ketiduran.
Pagi hari tiba, Abigail terbangun dari tidurnya dan langsung mengecek jam wecker yang berada di meja samping tempat tidurnya. Mata Abigail langsung membuka lebar dan kaget karena jam wecker itu menunjukan pukul setengah 8 kurang, tanpa membuang waktu lagi ia langsung berlari menuju kamar mandi dan langsung bersiap – siap untuk pergi ke sekolah
“Momm, kenapa ga bangunin aku?? kan aku jadi telattt” Tanya nya kepada mommy nya. “Mommy kira hari ini kamu enggak masuk sekolah, soalnya kan ini hari libur.” Jawab mommy nya, Abigail terdiam karna ia tau bahwa ini adalah salahnya karena semalam ketiduran dan tidak memasang alarm. Abigail langsung berangkat ke sekolah menggunakan ojek online karena daddy dan kokonya sudah pergi terlebih dahulu. Daddy nya pergi bekerja sedangkan kokonya pergi kuliah.
Sesampainya di sekolah ia melihat bahwa sekolah sudah sepi, hanya ada beberapa anggota osis yang sedang menunngu di sekolah. Ia langsung turun dari motor dan menghampiri salah satu anggota osis yang berada di tengah lapangan.
“Morning kak sorry ya aku telat” ucap Abigail.
“Morning too, sana baris dilapangan. Abis jalan sehat lo temuin gue di depan ruang osis” Ucap Vero
“Alright kak” Jawab Abigail.
Abigail pun langsung berlari kearah lapangan, karena sebentar lagi kegiatan jalan sehat akan dimulai.
Saat sudah masuk ke barisan, Abigail pun langsung menaruh tas nya dan mengeluarkan topi dari tas dan memakai nya. Ia sudah membawa barang barang yang sekira nya ia butuhkan di tas. Sunscreen,handuk kecil,kipas portable, dan lainnya. Mereka melakukan pemanasan sebelum berangkat. Setelah itu para kakak osis memimpin tiap barisan yang ada.
“Gue cup di barisan 1” kata Vero penuh semangat.
“Semangat amat nih, ada siapa sih” kata David
“Ehem ehem” sahut Jane.
Jane adalah sahabat Vero sejak kecil, namun Jane menyimpan perasaan lebih kepada Vero. Ia suka kesal sendiri saat ada orang lain yang berusaha mendekati Vero. Namun, Jane memang lah orang yang sangat ramah dan baik kepada semua orang, namun ia akan berbeda jika ada cewek yang lagi dekat atau di ship in dengan Vero.
“Eh sstt stttt, udah cepet kalian cari barisan yang mau di pimpin” kata Vero mengakhiri obrolan.
Lalu Vero segera menghampiri barisan 1, dimana disitu ada Abigail dan dua sahabat dekatnya, Edelyn dan Ellisa. Edelyn mengetahui apa yang sedang terjadi dengan Vero pada Abigail, karena David memberitahu nya tentang apa yang dirasakan Vero.
Abigail memanglah gadis yang berbeda, ia cantik dan lucu serta memiliki kepribadian yang baik, Awalnya Vero kesal padanya, Namun karena Abigail sering muncul di hadapan Vero, Jadinya Vero mulai memperhatikan Abigail.
And ya, Vero tertarik pada Abigail. Siapa sangka seorang kakak kelas yang digemari banyak siswi di sekolahnya, menyukai seorang gadis seperti Abigail yang sangat cuek pada laki laki.
Lalu, Vero memberi panduan untuk kelompok atau barisan yang ia pimpin, mengetahui Vero tertarik pada Abigail, Edelyn pun membantu mendekatkan mereka berdua, Edelyn meminta Abigail untuk pindah kedepannya, Agar Abigail bisa mendapatkan barisan paling depan.
Awalnya Abigail menolak karena ia merasa sedikit canggung jika ia berdekatan dengan Vero. Namun Edelyn langsung menarik tangan Abigail sehingga posisi Abigail menjadi di depan. Saat mereka ingin memulai perjalan jalan sehat. Tiba tiba Abigail ingin buang air kecil.
“Kak duluan aja, nanti aku nyusul” Kata Abigail.
Lalu Abigail pun berlari kearah toilet, dan teman teman satu barisnya pun sudah memulai perjalanan, Namun Vero ingin menunggu Abigail, karena ia takut Abigail akan kebingungan karena ia tidak tahu rute nya. Vero pun menunggu Abigail di kursi dekat pohon yang berada di sebrang toilet, ia duduk disana.
Beberapa saat kemudian, Abigail pun keluar dari toilet. Ia kaget saat melihat Vero masih duduk dikursi tersebut, sedangkan ia seharusnya memimpin teman satu barisannya. Lalu melihat Abigail keluar dari toilet, Vero pun langsung menghampiri Abigail.
“Udah?” kata Vero
“Udah, by the way lo ngapain masi disini?” jawab Abigail
“Menurut lu? Yauda ah ayuk kita nyusul mereka, biar ga ketinggalan jauh”kata Vero.
Mendengar itu, Abigail beranggapan bahwa Vero menunggu nya buang air kecil, Namun ia tidak mau kepedean jadi ia tidak menjawab omongan Vero yang terakhir. Abigail dan Vero pun langsung menyusul teman teman nya, Mereka pun sedikit berlari agar bisa cepat menyusul temannya.
Abigail terpesona saat melihat Vero berlari karena terlihat sangat keren dimata nya, Abigail juga termasuk kedalam golongan orang orang yang mengaggumi Vero, Namun bedanya Abigail tidak seperti cewe cewe yang mendekatkan diri, dan mencari perhatian Vero. Abigail tetap menjadi dirinya sendiri tanpa mengubah style dan tidak mencari perhatian Vero. “Eh itu mereka bukan sih ?” Tanya Abigail ke Vero “Iya itu mereka, ayo cepet kita susul” jawab Vero. Tak lama mereka pun masuk ke dalam barisan yang paling belakang.
Mereka sedikit berlari untuk mengejar barisan paling depan karena Vero pemimpin barisan pertama. Akhirnya mereka sampai ke barisan pertama, “ gua ke depan duluan ya takut dicariin sama anggota osis yang lain.” Ucap Vero kepada Abigail, Abigail mengangguk dan tersenyum sambil berkata “iya, thank you ya ver udah nungguin gua tadi.” Vero hanya membalas dengan anggukkan dan langsung berlari meninggalkan Abigail karna dia harus memimpin barisan.
“ABIGAILL !!! “ terdengar samar samar suara yang familiar di telinga Abigail.
Dia mencari darimana sumber suara itu datang dan tak lama ia melihat Elisa dan Edelyn di depan sebelah kanannya. Elisa dan Edelyn langsung berlari menghampiri dimana Abigail berada dangan ekspresi yang panik karena sedari tadi tidak melihat Abigail. “Lu dari mana aja?? Kitaorang daritadi panik nyariin lu tau.” Tanya Edelyn , “Iya sorry ya tadi gua ke toilet dulu makanya gua ketinggalan.” Jawab Abigail “ terus jadinya tadi lu sama siapa ? sendiri ?” tanya Edelyn lagi “aman aman aja kan ? ga ada yang gangguin lu kan tadi ?” tambah nya Elisa. Abigail sedikit terkekeh melihat kedua sahabatnya yang begitu panik dan khawatir pada dirinya, tapi disamping itu Abigail merasa senang karena itu menandakan bahwa kedua sahabatnya sangat sayang kepada dirinya. “Amannn, aman banget kokk, ga ada yang gangguin. Tadi gua pergi bareng Vero” jawab Abigail, mereka ngobrol sambil berjalan agar tidak tertinggal rombongan.
“HAH ? VERO?!! VERO SI KETOS YANG DINGIN ITU HEMM---?!!!? “ Tanya Edelyn dengan suara lantang yang membuat semua mata di sekeliling memandang kearah mereka. Abigail reflek langsung membekap mulut Edelyn dengan kedua tangannya itu, “sssttt… pelan pelan kalo ngomong, liat tu orang orang jadi pada ngeliatin kita kan” ucap Abigail dengan sedikit panik. Edelyn mengangguk dan Abigail membuka bekapan mulut Edelyn, Edelyn langsung menanyakan banyak pertanyaan yang sedari tadi tahan saat mulut dia di bekap oleh Abigail.
“beneran Vero si ketos itu ?” Tanya Edelyn penasaran
Abigail pun mengangguk dengan sedikit terkekeh melihat salah satu sahabatnya yang begitu kepo.
“kok bisa? Gimana ceritanya? Sejak kapan lu jadi deket sama dia? Jangan jangan lu udah jadian lagi ya sama dia? Hayo ngakuuu !!!” Tanya Edelyn dengan antusias.
Disamping itu Elisa hanya bisa menyaksikan kedua sahabatnya tanya jawab.
Abigail tertawa mendengar pertanyaan itu dan menjawab “hahaha apaansih lynn ngaco bangett, gausah mikir yang aneh aneh dehh. Gua sama Vero cuman sebatas temenan aja”
“yakin temenan aja nih ga lebih?” goda Edelyn sambil mengeluarkan senyuman andalannya
Abigail mengangguk dan meyakinkan Edelyn bahwa ia dan Vero memang tidak memiliki hubungan yang special.
Mereka pun berbincang bincang selama diperjalan, dan sesampainya mereka kembali ke sekolah, mereka pun langsung menuju kearah kantin untuk membeli snack dan minuman, karena mereka sangat kehausan.
“Nih makan El” ucap Abigail sambil memberikan snack yang sudah ia beli di kantin.
Abigail adalah orang yang sangat peka, selama di perjalanan tadi Elisa mengeluh kelaparan karena ia belum sarapan pagi tadi.
“Aaa so cutee!!! Thanku beb love u” ucap Elisa dengan manis.
Tak hanya Elisa saja yang dibelikan, tentunya Edelyn juga dibeliin, Abigail memberikan Edelyn minuman karena ia lupa membawa minum ke sekolah.
Lalu mereka bertiga langsung menuju ke loker di sebelah aula, untuk mengambil tas mereka di dalam loker, mereka menyimpan tas tersebut di dalam loker karena mereka semua tidak diperbolehkan masuk kelas, karena para Anggota Osis berfikir, mereka akan diam dikelas selama acara Classmeeting berlangsung, Setelah Jalan sehat sekolah itu mengadakan kegiatan Classmeeting, Lomba yang diadakan beberapa nya adalah Basket. Dan anggota osis di perbolehkan mengikuti perlombaan jika ia bukan PIC lomba tersebut.
Elisa mengeluarkan parfume yang ia bawa dari tas nya.Mellihat itu Abigail meminta parfume yang Elisa bawa.
“Elisaaa cantikkk ehemm” panggil Abigal.
“Nih pake aja gapapa” jawab Elisa. Elisa mengerti maksud Abigail menggodanya seperti itu. Sementara itu Edelyn sibuk mencari karet di dalam tasnya.
Kringg…. Kringg…. Suara bel berbunyi, menandakan waktu istirahat sudah habis, mereka pun langsung berkumpul di pinggir lapangan untuk menonton orang bermain basket.
Lalu mereka memulai perlombaan antar kelas.
Akhirnya kelas yang Abigail nantikan pun mendapatkan giliran bermain, iya benar… itu adalah kelas nya Vero. Abigail mulai memperhatikan Vero terus.
“kiw siapa tuh yang lagi main” goda Edelyn kepada Abigail.
“aduh senyum senyum dia lyn”
“Apaansih kalian mah” jawab Abigail.
Abigail pun senyum senyum sendiri akibat ulah kedua teman nya yang meledek dia saat Vero sedang bermain.
Saat Vero bermain, semua fans Vero pun menyemangati nya, namun tidak dengan Abigail. Ia malah memasang muka sok jutek agar Vero tidak menyadari kalau Abigail salting melihat dia.
“Veroo semangat ganteng”
“Vero Vero Vero!!!”
Kira kira seperti itulah kalimat yang diucapkan para fans Vero saat Vero sedang bermain, Namun Vero tidak melirik mereka sedikit pun.
“Nice” ucap Vero karena ia telah mendapat three point, sembari ia melirik dan tersenyum kea rah Abigail, yang membuat Abigail pun tersenyum balik padanya. Vero pun terus melirik dan tersenyum kearah Abigail.And ya, Abigail baper.Bagaimana bisa seorang cewe tidak baper ketika kakak kelas hits yang terkenal cuek di sekolah nya eye contact dan tersenyum kearah nya.
*Vero mendribble bola sambil melihat kearah Abigail”
“Damn he’s so cool” bisik Abigail.
Kedua sahabatnya pun kaget mendengar perkataan tersebut keluar dari mulut Abigail.
Perlombaan pun selesai, tentu saja kelas nya Vero menang, karena Vero dan teman teman nya sangat jago bermain basket. Vero langsung berjalan kearah kursi dipinggir lapangan yang jaraknya hanya 5 langkah dari Abigail.
Abigail pun berjalan kearah Vero, dan kedua sahabat nya pun langsung lihat lihat an sambil tersenyum, Abigail memberikan Tissue miliknya dan memberikan sebotol air putih untuk Vero, lalu langsung meninggalkan Vero dan kembali kearah kedua sahabatnya itu.
Vero pun memanggil Abigail dan berkata “Abigail”
Lalu Abigail pun menengok, “Thanku ya” Ucap Vero sambil melambaikan tangan nya dan tersenyum kepada Abigail, Namun Abigail hanya mengangguk dan langsung membalikan badannya.
Lalu Jane pun ternyata menyaksikan Abigail dan Vero dari kejauhan, dan membuat Jane geram melihat mereka. Karena Jane membawakan handuk kecil serta air minum untuk Vero, Namun saat Jane berjalan kearah Vero, tiba tiba Abigail menghampirinya juga. Yang membuat Jane tidak jadi memberikan itu untuk Vero. Saat Abigail pergi, Jane pun langsung menghampiri dan duduk di sebelah Vero. Edelyn pun langsung mengkode ke Abigail menggunakan mata nya. Lalu Abigail pun langsung melihat kearah mereka.
Mood Abigail pun berubahg detik itu juga, Vero tidak sadar bahwa Abigail memperhatikan ia dengan Jane. Jane menyadari bahwa Abigail melihat kearahnya dan Vero, Jane pun langsung mengelap keringet yang ada di dahi Vero, yang membuat tissue yang Abigail berikan jadi tidak terpakai, Vero pun menepis tangan Jane karena ia takut Abigail akan melihatnya, namun keringat yang ada di dahi nya pun sudah teresap doi handuk kecil yang Jane gunakan, Vero pun langsung melihat kearah Abigail, dan Abigail pun jadi ketawan sedang memperhatikan mereka berdua, saat Vero dan Abigail eye contact, Abigail pun langsung mengajak Edelyn dan Elisa pergi dari hadapan Vero dan Jane. Lalu Jane pun menyadari betapa khawatir nya Vero saat Abigail melihat hal tersebut, Jane sangat kesal namun apa boleh buat. Jane pun mengajak Vero ke kantin untuk makan mie ayam kesukaan mereka berdua sejak mereka bersahabat sejak lama.
Vero pun menerima permintaan Jane dan mereka berdua pun langsung berjalan kearah kantin.
Sesampainya di kantin, Abigail langsung menyadari kehadiran Vero. Namun Vero belum sadar bahwa Abigail ada disana. Vero pun langsung memesan mie ayam, dan saat pesanan nya sudah selesai, ia langsung membawa nampan yang berisi dua mangkuk mie ayam untuk ke meja makan. Di Saat inilah Vero menyadari ada Abigail disitu, ia tersenyum kearah Abigail yang sedang cemberut, Namun senyum itu tak terbalaskan.
Mereka semua pun makan sampai bel berbunyi, lalu mereka semua kembali ke pinggir lapangan.
.
.
Keesokan harinya,
*Dikelas Vero*
Temen-temen kalian ada tugas buat baca-baca, gurunya berhalangan hadir,dan tolong ya jangan terlalu berisik mengerti?" Ucap Vero.
"Mengerti" balas mereka semua.
Lalu Vero keluar dari kelasnya dan mulai berkeliling untuk mencari siapa saja yang terlambat dan siapa saja yang membolos, Vero membagi tugas, Jane dan David mencari di Rooftof,Jerry dan Vello mencari di belakang sekolah dan Vero sendiri mengecek di parkiran dan depan sekolah. Vero mencari-cari di parkiran dan gerbang sekolah, lalu siapa sangka dia bertemu dengan Abigail.
Abigail telat masuk sekolah, karena ia ikut mengantar papi nya ke bandara saat subuh subuh, yang membawa mobil nya adalah koko nya. Walaupun Vero menyukai Abigail, tetapi saat Vero menjalankan tugasnya, ia tidak memandang dan membeda bedakan siswa di sekolah nya, jika ia salah atau melanggar aturan ia akan tetap diberi konsekuensi. Abigail pun merasakan perbedaan itu, saat menjalankan tugasnya, Vero adalah orang yang resek dan nyebelin bagi Abigail.
“Telat lagi?” ucap Vero dengan nada jutek.
“iya kak tadi ada urusan” jawab Abigail.
Tidak peduli apa alasan yang Abigail berikan, Vero mengajak Abigail untuk masuk ke dalam sekolah, dan Vero menuliskan surat terlambat buat Abigail, dan izin pada guru dikelas Abigail, karena Abigail harus mendapat konsekuensi nya.
Setelah itu, Abigail diantar ke perpustakaan di sekolah itu, Vero memberi keringanan pada Abigail karena ia sejujurnya tidak ingin menghukum Abigail, Abigail disuruh untuk membersihkan perpustakaan dan membantu membalikkan buku yang belum di balikin ke rak nya oleh pembaca yang tidak bertanggung jawab.
“nih lu bersihin perpustakaan kalo udah samperin gue ke kelas” ucap Vero.
Lalu Abigail membersihkan perpustakaan tersebut sambil mengomel, karena sejujurnya ia masih ngantuk.
Setelah ia merapikan perpustakaan, Abigail langsung menghampiri kelas Vero untuk memberi tahu bahwa tugas nya sudah selesai.
Saat sudah sampai dikelas, Abigail mengetuk pintu kelas Vero dan Vero langsung menghampiri Abigail.
“Nice, lain kali jangan telat lagi ya” ucap Vero dengan nada dan senyuman yang manis.
Abigail langsung menjawab karena ia sangat canggung dikeadaan seperti itu, lalu Abigail meninggalkan ruangan kelas tersebut dan kembali ke kelas nya. Tapi di satu sisi ada jane yang cemburu dengan abigail karena setau dia vero orang yang sangat jarang dan bahkan hampir tidak pernah tersenyum kepada perempuan, bahkan dengan dirinya yang adalah sahabat dari kecil saja Vero masih sangat jarang tersenyum kepadanya. "awas aja lo ya abigail, gua bakal kasih pelajaran" ucap jane dalam batinnya. sepanjang perjalanan abigail menuju kelasnya dia tidak menyadari bahwa dia tidak berhenti tersenyum bahkan muka nya pun ikut memerah. sesampainya di kelas dia langsung di hadang oleh kedua sahabatnya itu, "eh kenapa nii? numben amat senyum-senyum sendiri" ucap edelyn, "mana muka lu udah kayak kepiting rebus" tambah elisa, edelyn tertawa karna ucapan elisa. "hah? emang nya gua ngapain? emang nya gua kenapa?" tanya Abigail dengan nada bingung sambil melihat ke arah kedua sahabatnya itu, mereka berdua menghela nafas dan berkata"huh..." "udahlah abis abi abiss" jawab edelyn dan elisa. mereka sudah terbiasa seperti ini karna abigail orang yang terkadang sangat lemot, "ihhh ulang ulangg, kali ini gua ngertiii, coba ulang dulu ulang duluuu" minta abigail. tapi mereka berdua tau bahwa abigail tidak mungkin mengerti secepat itu, jadi mereka ganti topik percakapan dan edelyn membuka suara terlebih dahulu "eh kantin yok, es krim" ajak edelyn "eh ayooo, pengen yang seger sama dingin - dingin nihh" jawab abigail, "ayo lets go to canteen " tambah elisa. tak lama mereka langsung menuju kantin dan membeli es krim.
• • • •
Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, Jane menghampiri Vero yang berada di dekat loker. "Ver gua boleh pulang bareng lo ga? bokap gue gabisa jemput nih ada meeting sama kliennya" tanya jane
"sorry ya jane gua gabisa anterin lu balik, gua ada urusan hari ini" jawab vero
"oh yaudah deh....." jawab jane dengan nada yang pelan.
Vero berbohong dengan bilang kalau dia ada urusan, tetapi sebenarnya dia tidak ada urusan atau kegiatan apapun hari ini. Dia sengaja menghindari jane agar tidak lebih dekat lagi dan akrab dengan jane karna dia tau bahwa jane orang yang berbahaya. Terlebih lagi ia tau bahwa jane menyukai dirinya, ia harus menjaga jarak dengan jane karna ia takut kalau abigail, cewek yang dia sayangi dan cintai itu akan dilukai nya. jadi dia berfikir untuk mulai menjaga jarak dengan jane agar jane tidak terlalu berharap kepada Vero. saat vero sedang berjalan menuju parkiran dan melewati lorong pintu masuk depan dia samar samar melihat sosok wanita yang ia rasa ia kenal, ia menghampiri sosok wanita itu dan benar saja dugaannya bahwa itu adalah abigail.
"Temen temen lu pada kemana cil? kok belum pulang?" tanya vero
"Udah pada pulang duluan, abis kerja kelompok tadi" jawab abigail
"Oh.. mau pulang bareng ga? gua anterin nih" ajak vero
" Gausah deh gapapa, gua naik gojek aja " jawab abigail, tak lama Abigail berkata seperti itu langit terlihat mendung dan hujan mulai turun. "ah shitt.. kenapa harus ujan sih" ucap batin abigail.
"yakin nih masih mau naik gojek aja? ga mau gua anterin" tawar vero
"iya yakin, gausah gausah" jawab abigail, sebenarnya dia ingin diantar oleh vero hanya saja dia gengsi.
Tanpa aba - aba Vero langsung memegang tangan abigail dan menarik nya, "eh? mau ngapain lu? mau aneh aneh yaa " tanya abigail
"udah diem aja jangan bawel, lu bisa liat kan kalo ini ujan? kalo naik gojek nanti kehujanan, besok masih masuk sekolah" jawab vero
"engga bakal kehujanan, aman kok aman" jawab abigail
"udah diem aja bocil, gua ga bakal apa apain lu kok tenang aja." ujar vero yakinkan Abigail
Akhirnya abigail pasrah dan ikut vero ke parkiran, tetapi mobilnya terparkir lumayan jauh dan hujan semakin deras. Vero mengeluarkan jaket nya, tidak ia pakai tetapi dia menutupi kepala dan bersiap ingin lari.
"ehh.. lu mau ngapain??" tanya abigail
"mau ambil mobil, lu tunggu sini aja ya nanti gua kesini lagi kok buat jemput lu" jawab vero
"tapi inikan masih ujan ver, nanti aja ambil nya tunggu reda an" jawab Abigail
"ini ujannya awet abi, kalopun mau nunggu pasti maghrib baru reda itu pun belom tentu" jawab Vero
"ya tapi setidaknya reda sedikit baru ambil mobil, ini deres banget. kalo lu kenapa napa gimana? " ujar abigail
"ini ga deres kok, gua gapapa lagian gua parkir nya ga jauh kok" jawab Vero "bentar ya" tambahnya
"jangan lari lari nanti keplesett" ujar abigail
" iya siap" jawab vero sambil mengacungkan jempol nya.
Tak lama ada mobil yang menghampiri dan berhenti di depannya, vero membuka kaca dan tersenyum "ayo sini masuk" abigail mengangguk dan sedikit berlari, dan masuk ke dalam mobil. Saat abigail masuk ke dalam mobil dia melihat vero yang sudah basah terkena hujan tadi, dia mengecek tas nya apakah dia membawa handuk kecil atau tidak. biasa Abigail memang membawa handuk kecil untuk jaga jaga jikalau dia kehujanan. "nahh ketemuu" "nih keringin pake ini, nanti masuk angin kalau dibiarin" ujar abigail sambil memberikan handuk kecil itu ke Vero.
Vero mengambilnya dan tersenyum, dia langsung mengeringkan badannya. tak lama mereka berdua jalan menuju rumah abigail, tetapi di tengah tengah perjalanan tiba - tiba "kkrruyukk..." terdengar suara perut berbunyi. abigail langsung menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya karna malu, mendengar itu Vero terkekeh. "kayaknya ada yang laper nih" goda Vero
"ga tuh ga ada" jawab abigail
"terus tadi bunyi apa ya?" jawab vero
"ADUH MALU BANGET AOWHSKSKS" ucapnya dalam batin, rasanya ia ingin menghilang dari bumi sekarang juga. "ga ada bunyi apa apa tadii" jawab ngeles abigail
"mau makan apa?" tanya Vero
"ramennn" jawab abigail dengan antusias, tak lama dia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya "UPSS KECEPLOSAN T T" ucapnya dalam batin. mendengar dan melihat itu Vero kembali terkekeh melihat tingkah abigail yang menggemaskan.
Akhirnya mereka sampai di mall dan mereka makan ramen sesuai dengan perkataan Abigail. sehabis selesai makan mereka tidak langsung pulang, tetapi mereka bermain timezona. Abigail membuat story di snapgram nya dan memention Vero, tak lama vero merepost di akun snapgramnya. vero dan jane saling mengikuti di instagram, jadi jane bisa melihat story yang baru saja vero update. Jane sangat kesal karena tadi saat ia minta tolong vero untuk mengantarnya vero bilang ada urusan, tetapi sekarang vero malah membuat story dan pergi bersama abigail. Mereka tertawa dan bersenang - senang sampai mereka lupa waktu, saat abigail melihat jam di handphone nya dia terkejut karna jam sudah menunjukkan pukul 20.07 malam. akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
Hari hari berlalu, mereka berdua semakin dekat dan akrab. Bahkan satu sekolah membuat rumor bahwa mereka berdua berpacaran karna terlihat sangat dekat, setiap hari makan dan pulang bareng. Melihat pemandangan seperti itu setiap hari tentu membuat jane muak kepada abigail yang semakin hari semakin menjadi.
2 hari berlalu, tepat hari rabu ini osis mengadakan rapat sepulang sekolah karena vero ketua osis tentu saja mau tidak mau dia harus mengikuti rapat tersebut. karena itu vero tidak bisa mengantar abigail pulang.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, para anggota osis berkumpul di aula. Vero mencari dan menghampiri Abigail sebelum ia pergi ke aula, "cil gua rapat dulu ya, nanti kalau kelamaan pulang duluan aja naik gojek, nih pake duit gua" ucap vero sambil memberikan uang.
Abigail tersenyum "okee semangat rapatnya, iya siapp. gausah - gausah gua ga miskin kok masih ada duit"
Mendengar itu Vero tertawa sambil mengacak - ngacak rambut abigail "hahaha... iya gua tau tapikan ini udah jadi tanggung jawab gua cil" jawab vero
"udah gausah gausah, simpen aja duitnya " jawab abigail
Mendengar itu vero langsung menaruh uang tersebut ke dalam tas abigail dan langsung berlari menuju aula.
"EH GAUSAH VERO DIRGANTARA" ucap abigail dengan lantang.
"gua rapat dulu ya cil, nanti hati - hati pulangnya" ucap vero sambil berlari menghadap ke belakang dan tersenyum
abigail membalas dengan melambaikan tangan dan tersenyum
2 jam pun berlalu namun rapat belum juga usai, Jane pun merasa bosan. Ia memutuskan untuk izin ke toilet, padahal ia hanya ingin jalan jalan sebentar di depan. Jane pun izin, lalu ia keluar dari ruang osis. Jane pun melihat Abigail yang sedang berjalan kearah pintu gerbang. Abigail memutuskan untuk memesan ojek online karena rapat osis tak kunjung usai.
Jane pun menghampiri nya untuk melampiaskan dan memberi peringatan kepada abigail untuk menjauhi vero. Jane menarik tangan abigail dengan kuat dan membawanya ke gudang lama sekolah yang berada di ujung sekolah. Jane langsung melempar tubuh abigail yang membuat tubuh abigail menghantam dinding gudang.
"gue peringatin ke lo ya, jauhin vero mulai sekarang ! dia itu cuman milik gue, dia sebenernya risih sama lo !! " ucap Jane sambil mengarahkan telunjuknya ke kening Abigail.
Abigail pun langsung pergi meninggalkan Jane dan pulang kerumahnya, ia menangis di kamarnya, bagaimana bisa ia melawan Jane karena Jane adalah sahabat nya Vero sejak kecil, ia merasa dirinya tidak ada apa apa nya dibanding sahabat nya Vero itu.
Yang akan dia lakukan adalah menjauh dari hadapan Vero.
Akhirnya setelah beberapa menit berlalu, Rapat osis pun usai, Vero langsung berlari keluar dari ruangan itu dan mencari keberadaan Abigail. Namun, Vero tidak menemukannya, ia mencoba untuk menghubungi Abigail, namun pesan dan telepon nya tidak di respon sama sekali. Ia sangat khawatir, Vero pun menghampiri Abigail kerumahnya untuk mengecek keberadaannya.
Saat sudah sampai, Vero pun mengetuk pintu rumahnya Abigail.
Tok tok tok…
Mamanya Abigail pun membuka pintu.
“Cari siapa yaa” ucap mama nya.
“Ada Abigail nya gak tante?” Tanya Vero
“Ada tuh dia lagi dikamar nya, barusan pulang tuh dia keliatannya lagi sedih” Jawab mamanya Abigail.
Vero pun meminta izin untuk mengajak Abigail ke taman di perumahan Abigail. Lalu mama nya pun memanggil Abigail.
Beberapa menit kemudian, Abigail turun dengan wajah yang lesu. Lalu menghampiri Vero.
“Hey pretty, lesu amat mukanya. Kamu kemana kok ga bales chat aku” ucap Vero.
“Iya sorry” jawab Abigail dengan nada sedih.
Abigail dan Vero pun berpamitan, lalu mereka langsung pergi ke taman naik mobil Vero.
Sesampainya disana, mereka duduk di kursi taman sambil menikmati sunset. Vero pun membuka pembicaraan.
“Abi, kamu kenapa” ucap Vero.
“Gak kenapa napa kok” jawab Abigail yang berusaha meyakinkan Vero bahwa ia tidak kenapa napa.
Abigail pun berusaha untuk mengabaikan perkataan Jane dari pikirannya. Dan ia mulai menikmati sunset sambil berbincang santai dengan Abigail.
“Abi, liat sini”
Cekrek.. Cekrek…
Bunyi suara kamera hp.
Vero pun langsung memposting hasil jepretan nya di Instagram. Melihat itu, Jane pun kembali geram. Ia membuat gossip tentang Abigail menggunakan fake account yang ia baru saja buat.
Ia memposting snapgram Vero dengan Caption
“Pelakor genit”
Siapa sangka, postingan itu menjadi viral, dan banyak hate comment bertebaran di postingan tersebut.
Abigail dan Vero pun kembali kerumah Abigail.
Setelah mengantar Abigail, Vero pun berpamitan ke mamanya Abigail lalu dia langsung pulang, karena waktu sudah menunjukan pukul 9 malam.
Keesokan harinya saat di sekolah..
Saat memasuki gerbang sekolah ia merasa semua orang memandangi nya dengan tatapan yang sinis, Abigail kebingungan. Ia pun langsung masuk kelas. Lalu ia melihat semua orang melihat kearahnya, Abigail pun langsung menghampiri Elisa dan Edelyn untuk menanyakan apa yang terjadi, Lalu Edelyn pun menunjukan postingan tersebut.
Abigail pun merasa kesal, karena banyak yang tergiring oleh hate comment dan membuat Abigail buruk dimata mereka. Sebenarnya itu hanya sekumpulan fans nya Vero yang tidak suka Vero dekat dengan Abigail. Dan di fake account tersebut, ternyata Jane juga mengumbar beberapa hoax tentang Abigail.
Lalu Abigail pun memberi tahu Vero apa yang terjadi saat ini lewat chat, dan Vero pun sangat kesal dan mencari siapa pemilik fake account tersebut.
Kringg… kring…
Bunyi bel masuk sekolah
Semua murid masuk ke dalam kelas dan belajar seperti biasa. tetapi saat pelajaran dimulai dan guru menjelaskan materi, abigail tidak memperhatikannya karna ia terus memikirkan siapa dalang di balik fake account tersebut. saat ia sedang melamun tiba tiba
"abigail" "abigail?" "hello abigail?" ucap sang guru
abigail terkejut dan langsung menjawab "ya? ada apa bu?"
"dari tadi kamu mikirin apa saja? sedang ada masalah? atau kamu sedang sakit? kenapa kamu terlihat tidak fokus hari ini nak?" tanya bu guru dengan nada khawatir
"ah... maaf bu saya sedikit ngantuk saja" ucap abigail sambil tersenyum
akhirnya abigail mencoba untuk melupakan masalah itu sejenak agar fokus belajarnya tidak terganggu, pelajaran terus berlanjut sampai bel istirahat berbunyi.
Abigail dan kedua sahabatnya berjalan pergi menuju kantin. tetapi saat ia sedang berjalan melewati koridor sekolah , ia merasa bahwa semua mata menatap sinis dan tajam ke arah dirinya , tapi ia tidak perduli karna ia merasa kalau dirinya tidak mempunyai salah kepada orang orang tersebut. saat sampai di kantin mereka langsung duduk dan memesan makanan, saat mereka sedang menunggu makanan datang tiba tiba tangan abigail di tarik oleh vero yang membuat edelyn dan elisa bingung, dan tentunya semua mata langsung tertuju ke arah abigail.
Melihat itu jane yang sedang makan langsung menggenggam erat sendok yang sedang ia pegang. ia kesal karna ternyata abigail tidak mendengarkan apa yang kemarin ia katakan di gudang sekolah.
Abigail dan Vero akhirnya sampai di roof top sekolah, disana hanya ada mereka berdua saja karena memang hanya orang orang tertentu saja yang memiliki akses untuk bisa masuk kesini.
"cil keknya gua tau siapa orang di balik fake account itu" ucap vero
"jangan bilang jane?" jawab abigail
"eh? kok tau?" tanya vero
"gua udah tau dari awal sebenernya, tapi gua biarin lu cari siapa sebenarnya orang tersebut, tapi ternyata malah dugaan gua bener" jawab abigail
"jadi mau kita apain dia?" tanya vero
"gausah di apa-apa in, suruh dia minta maaf aja. Kalo emang masih gabisa terpaksa harus gua yang turun tangan" jawab abigail
"mau gua bantuin?" tanya vero
"gausah, ini kan masalah antara gua sama dia, lu cukup diem aja dan biarin gua yang hadepin dia sendirian" jawab Abigail
"yakin ga perlu bantuan gua? dia bukan cewek yang gampang nyerah, dia juga bakal ngelakuin apapun demi mendapatkan apa yang dia inginkan" jawab vero dengan khawatir, ia khawatir karna takut abigail di siksa oleh jane karna jane akan melakukan apapun itu demi mendapatkan apa yang ia inginkan.
"iya gua tau, tapi gua bisa sendiri kok. tenang aja yaa" jawab abigail dengan yakin dan tersenyum
Vero tersenyum dan langsung mengacak - ngacak rambut abigail karna gemas, dan ia mencoba untuk mempercayai kata-kata abigail.
Abigail dan Vero pun kembali ke kelas masing masing, karena bel masuk sudah berbunyi. Pelajaran pun terus berlanjut hingga sepulang sekolah, Abigail melihat Elisa dan Jane sedang berbicara pada saat Abigail ingin pulang. Itu adalah suatu hal yang aneh dan sedikit menganggu Abigail.
Bagaimana bisa seorang sahabat nya berhubungan baik dengan orang yang menjelekan namanya. Beda dari Edelyn, Edelyn justru ikut membantu Abigail saat Jane mengusik Abigail. Namun, Abigail berusaha berfikir positif dengan apa yang sudah ia liat, Abigail dan Edelyn pun berpisah di gerbang sekolah, karena Edelyn sudah dijemput oleh Daddy nya.
“Byee Abiii, See u tomorrow” ucap Edelyn sambil melambaikan tangan. Lalu Abigail pun membalas lambaian tangan nya.
Kebetulan hari ini Vero ada rapat osis dadakan, Abigail pun memesan ojek online lagi karena Daddy nya juga belum pulang sampai sekarang, kata mama nya sih papi nya sedang sibuk.
Saat Abigail sedang membuka handphone nya tiba-tiba Abigail diajak Elisa untuk pergi ke gudang untuk mengambil sesuatu, Abigail pun mengikuti kemauan Elisa. Lalu Abigail dan Elisa masuk ke ruangan yang gelap tersebut, Abigail melihat lihat isi ruangan tersebut. Sedangkan Elisa sibuk memainkan ponsel nya.
Tiba tiba Jane dan 3 orang teman nya datang. Abigail pun kebingungan mengapa Jane masuk ke gudang yang gelap seperti ini, Abigail pun menemukan keanehan lagi, ia melihat Elisa senyum kearah Jane.
“Abi, gue mau kedepan bentar. Lu tunggu sini” ucap Elisa sambil keluar dari ruangan itu.
Melihat itu, Jane langsung menarik kerah baju Abigail.
“Masih berani ya lo, lo bisa ga sih dengerin omongan gue. Gak punya kuping? Atau emang lo nya ganjen aja deket deket Vero gue” ucap Jane.
Lalu Abigail menyingkirkan dengan kasar tangan Jane dari kerah nya.
Melihat itu, teman teman nya Jane pun tidak senang. Mereka langsung mendorong, memukuli, dan menendang Abigail. Abigail pun belum melakukan perlawanan, ia khawatir bahwa ia akan dipanggil kepala sekolah jika Abigail mengeluarkan semua ilmu yang ia punya. Namun, Jane semakin memberontak dan ingin membuka paksa baju Abigail dan teman teman nya pun sudah menyiapkan handphone untuk merekam nya. Abigail tidak akan membiarkan Hal itu terjadi, Abigail langsung menonjok Jane dan menendang perut temannya karena temannya sudah mendekat kearah nya. Mereka semua tergeletak kecuali Jane, tidak mungkin Abigail membiarkan Jane lenyap begitu saja hanya karna hal seperti ini. Abigail pun langsung keluar dari ruangan dengan tanganny yang biru, luka itu ia dapatkan saat ia melakukan perlawanan.
Akhirnya, Vero pun selesai rapat. Ia melihat Abigail keluar dari gudang karena Vero akan melewati gudang itu jika ia dari ruangan osis dan ingin menuju ke parkiran sekolah. Ia melihat keadaan Abigail yang sudah lusuh, Vero pun langsung membuka pintu gudang dengan kencang sehingga mereka semua yang ada di dalam nya kaget. Vero menampar pipi Jane, ia tidak suka jika ada orang menyakiti orang yang ia sayang.
“LO BISA STOP GA” bentak Vero
“Udah berapa kali ya gue bilang jangan ganggu Abigail. Udah cukup jelas kan? Gue itu gasuka sama lo Jane please, Stop” ucap Vero.
Jane pun menatap Abigail dengan sinis dan mendengar hal itu, Jane pun tersadar. Bahwa sampai kapan pun Vero tidak akan pernah bisa menyukai nya.
“Lo minta maaf sekarang atau gue laporin lu ke kepala sekolah” bentak Vero
Mendengar itu Jane langsung meminta maaf kepada Abigail, walaupun Abigail tidak menjawab permintaan maaf nya.
Vero langsung memegang tangan Abigail.
“Abii, gue ngomong disini aja. Biar dia liat apa yang mau gue omongin ke lu” ucap Vero
Abigail pun menganggukkan kepala nya.
“Lo mau ga jadi pacar gue” ucap Vero dengan tatapan yang langsung berubah menjadi tatapan manis.
Mendengar itu Abigail langsung meng Iyakan perkataannya.
Jane pun meninggalkan ruangan tersebut dan membanting pintu.
Vero pun langsung memeluk Abigail dengan erat. Dan mereka pun pergi dari ruangan tersebut.
Seminggu berlalu dan jane tiba - tiba ingin bertemu dengan abigail. Tetapi tentu saja vero tidak mengizinkan abigail untuk bertemu dengan jane selepas apa yang sudah jane lakukan kepada abigail, tetapi abigail meyakinkan vero bahwa tak ada yang akan terjadi. akhirnya mereka ketemuan di cafe minx. Abigail memasuki cafe dan ia melihat seorang wanita melambaikan tangannya ke atas yang tidak lain itu adalah Jane. Abigail menghampiri dan duduk didepannya.
"jadi ada apa? mau nyuruh gua jauhin vero lagi? atau mau siksa gua lagi?" tanya abigail
"ga.. gue udah nyerah buat dapetin vero, karna mau sampai kapanpun dia cinta dan sayangnya cuman sama lo. jadi gue ajak lo ketemuan hari ini mau minta maaf atas segala kesalahan yang gua buat, dan gua cuman mau bilang tolong jaga vero baik baik dan cintai dia ya, lo beruntung bisa dapetin hati dia." ucap jane sambil tersenyum tentu saja perkataan itu membuat abigail terdiam sejenak "hah? yakin lu? ga bercanda?" tanya abigail
"iya gua yakin" jawab jane.
Mereka berpelukan bertanda damai dan 1 bulan berlalu mereka menjadi semakin dekat. Akhirnya jane dan abigail menjadi sahabat dekat, jane tidak lagi cemburu di kala vero dan abigail berduaan karna rasa yang ia rasakan kepada vero bukan rasa suka melainkan rasa sayang sebagai saudara.