Kapan Pelangi Berikutnya
Kapan Pelangi Berikutnya
Jeane Felice / XI AK 1
BAB 1
Hilang
Oktober 2010, ini adalah hari yang sangat menyenangkan, hari dimana untuk pertama kalinya aku akan pergi bermain diluar rumah bersama kelurgaku.
Namaku Alice hari ini merupakan hari dimulainya kisahku. Aku berasal dari keluarga yang bisa dikatakan mampu, tetapi hidupku tidak sebebas anak-anak lainnya. Sejak masuk TK, orang tuaku yang terlalu menyayangiku hanya mengizinkanku keluar hanya untuk sekolah, selebihnya aku setiap hari selalu bermain sendiri di rumah. Jadi hari ini mama dan papaku mengajakku untuk pergi ke taman yang sangat indah untuk pertama kalinya, letaknya bukan di tengah kota dan bukan taman yang sangat terkenal seperti yang diceritakan teman-temanku.
“Alice ayo berangkat sayang…” ajak mamaku
“Aku datang ma hehe” jawabku sambil berlari masuk ke dalam mobil
Klek… kututup pintu mobil dengan hati-hati
“Nah sekarang kita meluncur…” ucap papa sambil tertawa
Papaku pun mulai memutar lagu favoritku, dalam perjalanan sekitar 2 jam aku tertidur di dalam mobil akupun terbangun karena adanya polisi tidur.
“Hemmmm kita udah sampai ma?” tanyaku yang baru terbangun
“Belum sayang mungkin sebentar lagi..” jawabnya
“Emang kita mau kemana sih ma? Aku penasaran deh” ucapku
“Kita mau ke Grand Garden sayang” jawab mama
“Kok teman-temanku belum pernah cerita tentang taman ini ya ma?” tanyaku dalam kebingungan
“Iya dong inikan taman yang special buat anak mama yang cantik” ucap mamaku sambil tersenyum
Akupun semakin tidak sabar untuk segera sampai disana karena kata-kata mama itu. Di dalam perjalanan sekitar setengah jam aku melihat pemandangan di luar jendela yang baru pertama kali aku lihat seumur hidup,
“Iyasih aku memang baru pertama kali keluar rumah haha” tawaku dalam hati
***
Akhirnya kami pun tiba di pintu masuk “Dreamy Garden”. Sesampainya disana, aku sangat terpukau dengan melihat gerbangnya saja sudah membuatku bersemangat untuk cepat cepat turun dari mobil.
Kami pun bergegas turun menuju ke pintu gerbang Dreamy Garden yang sangat keren itu. Anak berusia 6 tahun pun langsung merasakan kalau inilah taman terbaik
“Alice sebentar ya, mama sama papa mau beli tiket dulu. Kamu tunggu disini ya sayang” kata orang tuaku
Karena sangat tidak sabar, aku yang tidak menghiraukan perkataan mereka pun segera berlari masuk ke taman tersebut.
Tanpa sadar aku tidak melihat kedua orang tuaku dibelakangku. Rasa panik dan ketakutan mendatangiku yang baru pertama kali bermain diluar rumah. Segera aku kembali ke pintu gerbang pertama kali aku masuk, tetapi orang tuaku tidak ada disana.
“Aduh gimana nih,”Ucapku dalam hati sambil ketakutan.
Aku memutuskan untuk menunggu mereka di depan pintu gerbang itu. Gak tahu udah berapa lama aku berdiri disana, aku mulai kelelahan dan melihat ada ayunan yang berada cukup dekat denganku. Akupun mendatangi ayunan itu lalu mendudukinya berharap orang tuaku segera datang.
“Tenang Alice kamu cuma harus menunggu disini sampai mama papa datang” ucapku dalam hati berusaha untuk tenang
Aku menunggu lagi sampai rasa takutku datang kembali dan membuatku menangis karena tidak ada yang menemukanku. Semuanya orang tidak kukenal bahkan mereka tidak peduli sekitarnya. Perlahan air mata mulai turun dari mataku…
“Mama, Papa kalian dimana?hiks…” Tanyaku dalam hati sambil menangis.
Semakin lama menunggu semakin terasa sesak, aku sangat ketakutan dan tidak bisa berbuat apapun. Aku hanya bisa terus menangis berharap mereka akan cepat menemukanku.
Aku tidak tahu sudah berapa lama aku hilang di taman itu, hmmm mungkin sudah sekitar 2 jam sejak aku terpisah dari mereka. Matahari yang berada di atasku perlahan mulai dikerumuni awan.
Gelapnya awan yang menandakan rintik hujan yang akan mulai berjatuhan saat itu, taman bermain yang awalnya ramai mulai terasa sepi. Disaat seperti itu aku yang masih berusia 6 tahun hanya bisa terus menangis sambil duduk di atas ayunan karena terpisah dari orang tuaku.
Disanalah semua dimulai ketika aku bertemu dengan “Dia”.
***
Duduk sambil menangis tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu harus bertanya kepada siapa…
Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki menghampiriku,
“Kamu kenapa?” kata anak laki-laki yang duduk di ayunan sebelahku.
“Aku gatau dimana mama sama papaku, aku kehilangan mereka.” Jawabku sambil menangis ketakutan.
Dia diam sejenak dan segera menarik tanganku, tanpa tanpa sadar aku malah mengikutinya berjalan ditengah hujan dengan payung hitam miliknya.
“Kamu terakhir melihat mereka ada dimana?” Tanya anak itu
“Di gerbang tadi saat membeli tiket” jawabku
“Yaudah aku temenin kamu mencari mereka yuk,” ajaknya..
Cukup lama kami berjalan mencari orangtuaku tapi kami belum juga menemukannya.
Hujan mulai reda begitupun dengan ketakutanku, saat itu kami sampai di pinggir kolam ikan yang sangat besar dengan jembatan yang berada di atasnya. Dia mengajakku melihat ikan-ikan di kolam itu dari atas jembatan.
“Kamu mau kesana dulu gak?” Tanya anak itu
“Ayo..” jawabku
Kami mulai melangkah menuju ke tengah-tengah jembatan, aku merasa kagum melihat pemandangan di sekitar kolam itu.
***
Aku sangat senang bisa melihat ikan yang banyak di kolam itu. Tiba-tiba anak laki-laki itu menunjuk kearah sesuatu yang memiliki banyak warna dan berbentuk setengah lingkaran. Karena tidak tahu apa itu akupun menanyakannya,
”Itu apa? Cantik banget.”Ucapku
“Itu namanya pelangi. Kamu baru pertama kali liat ya?”Katanya kebingungan menanggapiku.
“Iya aku baru pertama kali liat, biasanya aku cuma main di rumah aja.”Jawabku.
“Kalo gitu kamu harus sering-sering keluar waktu abis hujan, biasanya kamu bisa liat pelangi saat itu.” Katanya
Akupun mengangguk mendengarnya. Baru pertama kali bertemu dengan anak itu, rasanya seperti kita udah akrab dari lama. Kemudian anak itu mengajakku untuk pergi ke toko eskrim, akupun terus mengikutinya dan mauk ke dalam toko itu.
Krringg…Kami masuk ke dalam toko itu
“Kamu mau rasa apa?” Tanya anak itu.
“Stroberi” Jawabku penuh semangat.
Lalu dia membeli dua eskrim stroberi dan memberikannya untukku.
“Nih buat kamu, jangan nangis lagi yaa...”
Kami melanjutkan berjalan-jalan keliling taman sambil makan eskrim yang dia belikan untukku, kami bermain bersama berharap orangtuaku akan lewat di depan kami untuk menjemputku pulang.
Semakin lama orang tuaku belum datang juga. Melihatku yang mulai khawatir, anak itu mengajakku untuk pergi ke bawah pohon yang sangat besar dan rindang.
“Daripada kamu panik lagi kita duduk dulu yuk…” ajak anak itu
Kamipun duduk dibawah pohon itu
“Wah adem banget” Kataku sambil sedikit tersenyum.
Dia hanya tersenyum tipis melihat kekhawatiranku perlahan menghilang. Di bawah pohon itu kami menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mengobrol dan tertawa-tawa.
Melihat langit yang mulai berubah warna menjadi oranye, dia sekali lagi menarik tanganku, mengajakku untuk mencari pusat informasi agar orangtuaku bisa cepat menemukanku.
“Udah sore nih kita ke tempat informasi aja biar cepet ketemu mama sama papa kamu,” ucapnya
Kami pun akhrinya menemukan tempat informasi tersebut dan memberitahukan bahwa aku terpisah dari orang tuaku.
“Teng teng teng, perhatian para pengunjung…..”
Dia tetap menemaniku sampai orang tuaku datang. Kami tidak saling berbicara lagi sampai dia dipanggil keluarganya untuk segera pulang. Sebelum meninggalkanku dia berkata,
”Udah ya jangan nangis lagi, sepertinya itu mama sama papa kamu udah datang.” kata anak laki-laki itu sambil menunjuk kearah orangtuaku.
“Senang bisa bermain sama kamu hari ini…” katanya sebelum pergi
Papa dan mamaku menghampiriku dengan raut wajah cemas sekaligus lega. Mereka memelukku sambil berkata,
“Alice maafin mama sama papa yang ga sadar kamu terpisah dari kami.”
Dalam pelukkan itu aku melihat anak laki-laki yang daritadi menemaniku berlari kearah ibunya dan samar-samar aku mendengar ibu anak laki-laki itu memanggil namanya.
Begitulah awal dari semua cerita ini…
***
Bab 2
Pertama Sekolah
Krringgg...
Bunyi alarm di pagi hari yang selalu membangunkanku.
Tepat 8 tahun setelah hari itu, hari dimana untuk pertama dan terakhir kalinya aku melihat pelangi. Aku tidak tahu mengapa pelangi tidak pernah menampakkan diri kepadaku meskipun aku selalu menunggunya.
“Gila gak kerasa udah 8 tahun aja,” ucapku dalam hati
“Semoga hari ini pelangi sendiri yang datang kedepanku...”
Dengan bersemangat aku bersiap-siap untuk mandi dan memakai seragam baruku. Yap ini adalah hari pertama aku masuk ke SMA Ronoa.
“Lis, sudah siap belum?” Tanya mama sambil mengetuk pintu kamarku
“2 menit lagi ma...”Jawabku sambil terburu-buru memakai sepatu
“Yuk ma, udah nih...”Kataku sambil berjalan ke mobil
“Okei berangkat...”Ucap mama sambil menyalakan mobil
***
Selama perjalanan aku hanya melihat tiktok karena sudah menjadi kebiasaan setiap harinya. Tiba-tiba ada lagu yang menurutku kok bagus banget, tapi ga relate sih haha.
Tidak makan waktu lama akupun sampai di SMA Ronoa.
“Dah ma aku pergi dulu ya...” ucapku
“Dah sayang semangat ya...”saut mama
“Siap ma hehehe...”
Aku turun mobil sambil mendengarkan lagu di tiktok tadi meskipun yah aku sama sekali gak pernah terlibat dengan percintaan.
Di tempat ini...
Di tempat pertama
Aku menemukanmu...
“Brukkk”
Tidak sengaja aku menabrak orang
“Duh baru juga hari pertama lis..”Kataku dalam hati
“Ehh sorry ya aku gak sengaja” kataku
Orang itu pun berbalik kearahku dan berkata,
“Ehh iya gapapa santai aja...”jawabnya
“Btw nama kamu siapa?” tanyanya
“Aku Alice Maiden, biasa dipanggil Alice, salken yaa” jawabku
“Iya, nama aku Felix D. Ace, panggil aja Felix” katanya
“Oke, ehh aku duluan ya mau cari kelas..”kataku
“Oke”katanya
Akupun mencari namaku di setiap pintu kelas mulai dari depan lorong tapi ternyata kelasku ada di paling pojok. Cape banget untuk ke kelas aja effortnya hiks...
Akhirnya aku memilih tempat duduk di pojok kiri paling belakang, biar lebih nyaman hehehe. Akupun berkenalan dengan anak-anak kelasku satu per satu.
Untungnya kursi paling belakang ini kosong jadi pas deh haha.
***
Krriingg....
Akhirnya semua masuk kelas, tapi masih saja kursi sebelahku kosong.
“Mungkin emang gaada orang kali ya,” pikirku dalam hati
Wali kelas pun masuk ke kelas
“Selamat pagi semua, perkenalkan nama sayang pak Lufi yang akan menjadi wali kelas kalian di kelas 10 IPS 4 ini..” kata pak guru itu
“Nah saya kan belum kenal nih sama kalian, sekarang kita perkenalan ya. Mulai dari depan sebelah...”
Tok tok... suara ketukan pintu
“Maaf pak saya telat..” kata anak yang kutemui di depan tadi
“Kamu ini baru hari pertama sudah telat aja,”kata pak Lufi sambil tertawa mencairkan suasana
“Hahahahhahaa” kelas mulai berisik
“Sudah sudah sekarang kamu perkenalan dulu baru boleh duduk di kursi kosong” kata pak Lufi
“Baik pak..” katanya
“Hai semua nama gue Felix, dari SMP Upper, umur gue 15 tahun, salken ya semua”
Wooaaaaaa kelas mulai ribut berbisik tentang Felix
“Gila cakep banget”
“Wah SMP Upper?”
“Gila itukan SMP penghasil cogan berprestasi”
Semua orang langsung membicarakan anak itu, aku baru sadar ternyata kursi yang kosong tinggal di sebelah aku aja..
“Hai Alice, aku duduk disini ya kita udah kenal kan” katanya sambil tersenyum
“Iya duduk aja sini” jawabku sambil membalas senyum ke dia
“Nah sekarang kita akan melakukan perkenalan, satu per satu bisa berdiri di tempat masing-masing, sebutkan nama kalian, umur dan sekolah asal kalian ya...” kata pak Lufi
“Nama saya Rosy, umur 16 tahun, dari SMP Pelita”
“Nama saya....”
Sampai giliranku untuk perkenalan
“Hai semua, nama aku Alice Maiden, umur 16 tahun, dari SMP Pelita..” kataku sambil tersenyum
“Wuahhhh gilaa cantik banget”
“Parah kelas kita langsung punya Face of the class gilaa”
“Ini sih udah pasti paling cantik”
Kelas mulai ribut dan akhirnya pak Lufi menghentikan dan memulai pelajaran pertama.
Akhirnya tiba saatnya istirahat pertama, beberapa anak mengerubungi Felix baik itu yang cewe maupun cowo. Dan ada 3 anak cewe yang mendatangiku.
“Hai Alice, nama aku Rosy yang duduk disana, kamu sih pasti udah kenal kita kan satu sekolah pas SMP hehehe”
“Hai Rosy, pasti dong hehehe” jawabku
“Haiii Lissy, aku Nami, salkenn yahh”
“Oiyaa hai juga Nami, salken juga yaa” jawabku pada Nami
“Hai aku Rain, salken ya lis”
“Hai juga Rain salken yaa” jawabku
Akhirnya kami berempat memutuskan untuk berteman karena meski berbeda kepribadian tapi kita cocok. Kami langsung pergi ke kantin untuk makan siang bersama.
“Gais gais, gimana kalo kitahh pergi ke DreamyLand yang viraal ituu lohh” ajak Nami sambil makan di kantin
“Ayo aja aku,”jawab Rosy
“Yukk”kataku
“Ayoo..”saut Rain
“Okeeiiii deal yaa gaiss, hari Sabtu nanti kitaahh ke DreamyLand jam 10....”ucap Nami memastikan
“Kalo ada yang mau ngajak temen yang lain jugaa bolehh kokk biarr makin ramee”lanjutnya
“Siappp” jawab kami dengan serempak
***
Jam istirahat pun akhirnya selesai, kami bergegas masuk ke kelas bersama-sama.
Tak lama guru pelajaran selanjutnya pun masuk, untung saja hari ini hanya perkenalan aja jadi belum ada tugas deh, pikirku. Ternyata gak terasa udah pelajaran terakhir aja yaitu pelajaran seni.
Dari dulu seni pelajaran yang paling aku suka karena di pelajaran ini kita bebas melakukan hal yang gak ada di pelajaran lainnya, salah satunya nyanyi.
“Krrittt....”
“Ehh gurunya udah masuk tuh...”kata seorang anak kelasku
“Ssttttt sstttt diem”
“Baik selamat sore anak-anak semua, nama saya bu Rina guru seni budaya kalian”
“Jam saya ditaruh di paling akhir di jam-jam genting nih tapi saya yakin kalian gak bakal ngantuk karena kalian nunggu pelajaran ini kan, hahahhaa”Kata bu Rina yang memecah keheningan kelas seketika
“Aahhahaha tau aja bu”
“Bener banget”
“Ga salah sih”
Kelasku kayaknya emang tipe gampang ributnya...
“Pfftt..”
Aku langsung nengok ke arah Felix mengira dia juga ketawa, tapi dia biasa aja.
“Perasaan aku aja kali..”Pikirku dalam hati
Bu Rina lalu melanjutkan pelajaran yang dimulai dengan perkenalannya itu. Ternyata dia langsung memberikan tugas di hari pertama sekolah, semuanya speechless termasuk Felix yang terkenal sebagai cowok cool itu.
***
“Jadi anak-anak, walaupun hari pertama, ini merupakan tugas yang penting buat kalian.”
“Tugas apa bu?”
“Kalian akan saya bagi kelompok untuk membuat drama di acara pensi yang akan diadakan bulan Desember nanti”
“Wuahh gak sabar nih”
“Aku mau satu kelompok sama kamu”
“Eh gue sama lo”
“Sstttt tenang semuanya..”kata bu Rina
“Ibu yang akan membagi kelompoknya, sekaligus biar kalian makin deket sama temen kalian hahaha..”
Yahhhh semuanya kecewa tapi mau bagaimana lagi, gak ada salahnya juga sih kenalan sama yang lain.
“Eitsss tapi tenang dulu, drama yang akan kalian bawakan ini sangat amat berbeda dari biasanya”
“Mau tau kenapa? Karena drama yang akan kalian bawakan dengan kelompok masing-masing merupakan DramaMusikal”
Wahh semuanya udah ngerasa excited banget nih karena drama ini gak biasa dan bakal menantang banget nih.
“Oke kalau semua sudah gak sabar ibu bagi nama kelompoknya ya”
“Kelompok 1”
“Karin, Maya, Zea, Boni...”
“Kelompok 2”
“Budi, Meysya,Feli...”
“Kelompok 3”
“Nando, Tasya, Mona...”
....
“Nah kelompok kedua sebelum terakhir nih yaitu kelompok 7”
“Alice, Rain, Nami, James, Tom, dan Felix”
Wahhh gila kelompok gutluking nih, semua ribut tentang hal itu.
“Kelompok terakhir...”
***
Tak lama kelas pun selesai, baru hari pertama tapi kelas sudah berakhir ribut karena pembagian kelompok itu.
“Emm kita satu kelompok ya” kataku pada Felix
“Iya nih, mohon bantuannya ya” jawabnya
“Iya mohon bantuannya juga, hehe”
Krringgg...
Bel istirahat kedua di hari pertama ini pun sudah berbunyi. Sebentar aku pergi ke toilet untuk cuci tangan. Di perjalanan aku bertemu dengan banyak orang yang menatapku dengan aneh. Seperti mereka tidak suka kepadaku.
Aku pikir itu kakak kelas yang tidak suka dengan kehadiranku. Tapi tidak tahu salahku dimana sampai mereka menatapku begitu.
Tak kuhiraukan, langsung saja aku kembali ke kelas. Tetapi dalam perjalanan ke kelas aku melewati perpustakaan sekolah ini. Aku tertarik karena perpustakaannya sangat keren dan adem.
Akupun mencoba masuk kesana untuk melihat-lihat.
“Siang nak” kata ibu penjaga perpus
“Siang bu, saya izin melihat-lihat ya bu” kataku
“Silahkan nak, jarang sekali ada yang ke perpustakaan sekarang ini,”
“Wah masa sih bu? Perpustakaan sebagus ini gak dilirik sama sekali?” tanyaku
“Iya nak, anak jaman sekarang kebanyakan itu sibuk sama handphonenya masing-masing”
“Tapi kalo kamu kayaknya emang suka baca buku ya hahaha” lanjut ibunya
Aku hanya membalas dengan tersenyum malu.
“Mari bu,” kataku
“Mari, selamat membaca nak” jawab ibu penjaga perpus
Akupun mulai melihat-lihat buku yang bagus-bagus, ternyata ada satu orang di pojok lorong perpustakaan. Karena penasaran aku samperin aja..
“Hai” kataku
Ehhh ternyata dia anak yang duduk di sebelahku, Felix..
“Ohh Felix yaa, hai lix” kataku
“Hai lis, kamu mau baca juga?” tanyanya
“Iya nih hehe” jawabku
“Sini bareng aja” ajaknya
“Oke makasi yaa” jawabku
“Santaii” katanya
Kami pun membaca buku kami masing-masing dengan serius. Waktu berjalan sangat cepat disana.
***
Krringgg....
Bel masuk untuk pelajaran terakhir sudah berbunyi, aku dan Felix keluar dari perpustakaan dan langsung menuju kelas.
Pelajaran terakhir pun dimulai, masih perkenalan untungnya tidak ada tugas. Tetapi di kelas ini ada game yang diberikan oleh guru matematika minat.
Memang sangat asik, sampai-sampai...
“Bu udah lah bu kita mines semua poinnya”
“Iya bu cukup huhuhu”
“Mending materi aja bu”
“Iya bener”
Satu kelas protes semua. Bisa dibilang meskipun ribut, tapi kelasku ini termasuk solid.
Akhirnya guru matematika itu menghentikan gamenya dan berkata,
“Yasudah, ini hanya ice breaking kok hahaha”
Semua hanya bisa ikut tertawa dengan candaannya yang garing itu. Bu guru itu akhirnya melanjutkan pelajaran. Seperti biasa pelajaran matematika memang selalu terasa begitu lama.
Akhirnya bel pulang pun berbunyi.
Krringgggg...
Kelasku sudah siap mau keluar bahkan 30 menit sebelum bel itu hahaha..
Lalu teman-temanku mendatangiku,
“Lissy pulang yukkk” ajak Nami dan lainnya
“Yukk” kataku
Aku langsung chat mama untuk menjemputku, tak lama mama pun sampai di parkiran. Langsung saja aku berpamitan dengan mereka.
“Gaiss duluan yaa” kataku
“Atii-ati lis” kata mereka
“Siappp, kalian juga yaa”
“Iyaaa, babaii lis”
“Babaii gaiss”
Akupun masuk ke dalam mobil.
Hari itu aku pulang dengan perasaan senang karena hari pertama sekolah ini berjalan dengan baik.
***
Bab 3
Persiapan Jalan-jalan
Krrinngg
Bel hari ke 2 ku di sekolah berbunyi, aku dan yang lainnya yang sedang mengobrol untuk pergi ke DreamyLand langsung menghentikan obrolan kita dan kembali ke tempat duduk masing-masing.
Tak lama setelah bel berbunyi Felix datang dan langsung duduk di sebelahku. Padahal baru hari ke2 tapi aku sudah mendengar banyak sekali rumor di sekolah ini.
Salah satunya Nami yang dekat dengan teman sebangkunya, ternyata mereka udah kenal dari SMP haha.
Bukan Cuma itu ada juga rumor yang bilang kalo Felix anak yang duduk di sebelahku juga udah punya pacar.
“Ngapain lagi coba dateng telat kalo bukan karna nungguin cewenya masuk..”dengarku
“Iyakan, keknya sama anak kelas sebelah itu deh haha”
“Cocok juga mereka”
Kata gosip yang beredar itu. Tapi aku jadi kepikiran karena namanya mirip banget sama yang aku temuin waktu dulu,
“Apa aku tanyain aja ya?”pikirku dalam hati
“Nanti aja deh, baru juga kenal”
Pikiranku aku hentikan sampai situ aja, gaenak juga kan kalo cewenya marah.
Tak lama pak guru pun masuk ke dalam kelas, pelajaran dimulai.
***
Krriiingg
Bel istirahat pertama dibunyikan
Aku sempatkan coba ajak dia ngobrol,
“Hai lix, gak bawa makan?”
“Ngga hehe”
“Kenapa?”
“Orang rumah sibuk”
“Ohh”
“Btw boleh nanya gak? penasaran nih”
“Nanya aja santai kali lis”
“Jadi tadi pagi tuh anak-anak ribut bilang kamu udah punya cewe anak kelas sebelah, itu bener ya?”
“Hah enggak lah, kok bisa ada rumor kek gitu?”
“Ya aku gatau juga sih, yang pasti itu gara-gara kamu telat masuk gitu,
jadi pada ngira kamu nungguin cewe kamu gitu”
“Oh gitu, engga si itumah gara-gara temenku aja di sebelah,
abisnya disini gaada yang kenal”
“Oh gitu, yaudah mulai besok aku sapa kamu deh hehehe”
“Oke”
Seketika aku kaget dengan responnya, padahal aku Cuma becanda eh dianggep serius. Gapapa deh gak ada salahnya nyapa juga pikirku. Obrolan itu kami akhiri dengan saling ketawa hahaha.
***
Tak lama istirahat pun selesai, pelajaran kembali dimulai.Waktu lagi fokus ngeliat guru ngejelasin, tiba tiba felix kasih aku surat..
“Nih dari temen kamu yang itu”sambil nunjuk Nami
“Oh oke, makasi ya”
“Iyaa”
Aku langsung membaca isi surat itu.
Lisssss, kitaa perginya hari Sabtu ini kaannnn? Aku mau ajak Rendi nih hehe... Jadi kita semua plus1 kalo kamu mau ajak siapa aja juga boleh yaa, biar rame...
Itu isi suratnya aku balas jempol ke Nami yang artinya oke. Sambil berfikir siapa yang aku ajak karena aku kan gak ada kenalan cowo.
Kebetulan banget pas nengok ke samping ada si Felix, langsung aku tanyain aja deh.
“Lix, mau nanya dong..”
“Kenapa liss?”
“Jadi kita nih ramean mau ke DreamyLand Sabtu ini, kamu mau ikut ga?”
“Oh boleh tuh gabut juga aku dirumah, siapa aja emang lis?”
“Aku, Rosy, Nami, Rendi, Rain terus sisanya belum pasti sih”
“Oke oke nanti kabarin aja yaa, kamu mau aku jemput sekalian ?”
“Wah ngerepotin gak nih?”
“Ngga dong santai aja kali lis”
“Boleh deh, nanti aku sharelock yaa, makasi lix”
“Iyaaa”
***
Akupun lanjut mendengarkan pelajaran sampai akhirnya istirahat ke dua.
Nami, Rosy, dan Rain langsung mendatangiku buat ngobrolin rencana kita.
“Jadi gais aku mau bawa Rendi nih, kalian bawa siapa gitu plus1 cowo yaa,”kata Nami
“Oke, aku bawa cowo aku yaa”jawab Rosy
“Aku bawa adek aku”kata Rain
Semuanya langsung melihat ke arahku, gatau kenapa emangnya kalian pikir aku ga ajak siapa-siapa apa hahaha
“Aku ajak Felix hehe”
“Busett nanti cewenya marah loh”
“Gila ya Lis kamu cari masalah aja nih”
“Lis nanti ada yang marah loh”
“Tenang aja gais, katanya itu hoax kok...”jawabku
“Okedeh aman kalo gitu”
“Yap, udaahh semuaa nih yaa”
“Jadii kita ke DreamyLand jam 10 udah sampe sana okeeeiii”
“Okeeii”
“Siappp”
***
Karena waktu istirahat masih lama, aku lanjutkan dengan jalan-jalan sebentar karena gabut di kelas, tak lupa aku sambil mendengar lagu kesukaanku.
Di tempat ini...
Di tempat pertama aku menemukanmu...
Kembali kudatangi tempat ini,
Tapi ku dengan yang lain...
Samar ku dengar
Suara yang slalu kukenal itu suaramu..
“Dorrrr”
Ada yang ngagetin aku dong, reflek aku negok dan ternyata...
“Hai Lis, sendiri aja padahal tadi
aku liat kamu masih di kelas,”kata Felix
“Hehehe iyanih gabut dikelas mulu,”
“Aku temenin jalan-jalan deh biar kamu gak gabut”
“Hah seriusan? Kesambet apa kamu biasanya si paling dingin?”
“Ya emang gak boleh aku temenin kamu jalan-jalan?”
“Boleh si, yaudah ayoo”
***
Dia mengikuti aku jalan-jalan, padahal cuma muter-muter koridor sekolah doang
“Eh Lis, jadi Sabtu besok pergi jam berapa kita?”tanyanya
“Jam 10 jadinya. Kamu bisa kah?”
“Bisa dongg”
“Btw hari ini sekalian aku anterin aja kan rumah kita searah tinggal tunjukkin jalan aja hehe”
“Wihh ga ngerepotin kamu nih lix?”
“Ngga dong santai ajaa”
“Okeedee makasii yaa lix”
“Iyaaa”
Tak lama setelah itu kami pun masuk kembali ke dalam kelas.
***
Krringgg
Pelajaran matematika pun dimulai...
“Anak-anak sekarang keluarkan buku matematika kalian.”Kata pak guru
Aku mencari buku matematika di dalam tasku tapi gak ketemu. Akupun langsung disuruh keluar karena gak bawa buku matematika.
Tak lama Felix juga ikutan keluar padahal aku liat dia bawa buku matematika.
“Lix kok kamu keluar?”tanyaku
“Jalan-jalan ajaa..”jawabnya
“Ih becanda kamu mah”
Dia hanya tersenyum dan berkata
“Gapapa lah aku temenin kamu kasian dihukum sendirian,” katanya
“Makasi yaa lix hehe,”kataku sambil tersenyum
“Iyaaa lis”
Kita melanjutkan percakapan itu entah sampai mana, perbincangan yang panjang tetapi terasa singkat. Aku merasa kalau kita itu kayak udah temenan dari kecil. Sampai aku hampir memngingat kejadian waktu itu..
Krriiingg
Bel pulang berbunyi, menghentikan pembicaraan aku dengannya.
“Yuk masuk lis, udah pulang nih..”ajaknya
“Yuk,”jawabku
Kami berdua langsung memasuki kelas, tetapi kelas itu menjadi hening, tiba-tiba semua kembali ribut dan ada yang bilang...
“Cocok banget si kalian”
“Udah jadian aja”
“Best couple nih gais”
Semua anak kelasku meributkan hal yang seperti itu. Tanpa menghiraukan keributan itu kami pun langsung duduk kembali ke tempat kami.
“Cukup anak-anak, ayo berdoa supaya bisa pulang,” kata pak guru
“Alice, Felix, jangan diulangi lagi ya..”lanjutnya
“Baik pak..”jawab kami dengan kompak
Setelah berdoa selesai bel pun ikut berbunyi yang menandakan hari ke2 di sekolah juga selesai.
***
Krringggg
Terasa panjang tapi ini hari yang seru dan menyenangkan buatku.
Akupun langsung ngechat mama untuk tidak usah menjemputku karena aku bakal dianterin sama Felix. Aku mengikuti Felix ke sampai ke parkiran..
“Nih lis, helm buat kamu pake,”kata felix sambil memberikan helm
“Makasi lix..”kataku sambil memngambil helm itu
“Yuk naik, bisa kan lis?”katanya sambil nurunin standar motornya
“Bisa kok hehe”jawabku sambil tersenyum
Baper dikit tapi emang anaknya baik haha..
Akupun naik ke motornya, akhirnya kita pun pulang. Dalam perjalanan aku sambil menunjukkan jalan ke arah rumah ku. Terasa begitu cepat akhirnya kami pun sampai di rumahku.
“Makasi ya lix tumpangannya hehe..”kataku
“Iyaa sama-sama lis santai aja kali”
“Mulai besok aku jemput aja..” lanjutnya
“Boleh boleh kalo gak ngerepotin kamu..” kataku
“Enggak lah santai aja kali,” jawabnya
“Jam 7 kurang ya liss”
“Okeeii lix..”
“Ati-ati dijalan Felix!”
“Iyaaa”
Akhirnya Felix pun pulang ke rumahnya.
Hari kedua ini pun sudah berakhir...
***
Bab 4
Hanya hari biasa
Krringgg
Alarm ku hari ini kembali berbunyi. Entah mengapa rasanya minggu ini berjalan begitu cepat.
Atau memang hari sabtu yang sudah lama menunggu. Hari ini hari dimana kami ber 8 bakal pergi ke Dreamy Land. Seneng iya deg-degan juga iya hahaha.
Ini adalah kedua kalinya aku kesana, sejak saat bertemu “dia”. Tempatnya sama, tapi emang dulu ga seterkenal sekarang.
Udah ah daripada sok puitis mending aku siap-siapin baju terus mandi sekarang...
***
Setelah selesai mandi Felix ngechat aku,
“Lis aku otw sekarang yaa”
“Okeeii Lix, ati-ati yaa”
“Siappp..” katanya
Kami menyudahi chat dengan seperti itu.
Aku langsung siap-siap pake make up yang natural aja biar sesuai kalo difoto. Tak lupa untuk membawa kamera polaroid kesayanganku juga.
Oke semua udah siap, aku langsung ke depan.
Gak lama Felix klakson
“Tin tinn..”
“Pagi Lix..”
“Pagi Lis..”
“Yuk naik..” katanya masih sambil nurunin standar
Akupun naik dan kita kumpul dulu ke rumahnya Nami. Dengan bantuan gmaps kita akhirnya sampai di rumahnya Nami. Disana kita masih nunggu sampai semuanya udah dateng kurang lebih sampai jam 9.
“Tinn”
Akhirnya Rain dan adiknya datang.
“Sorry gais agak ngaret, dia mandinya lama nih” kata Rain sambil menunjuk adiknya
“Hehehe sorry kak”kata adiknya sambil senyum-senyum
“Udaahh santaii ajaa kali” kata Nami
“Yuk berangkat gaiss”lanjutnya
“Gass...”Kami jawab dengan kompak
***
Akhirnya kita menaiki motor masing-masing lalu berangkat deh.
Karena perjalanan ke Dreamy Land memang cukup jauh dari tempat kami, jadi aku memutuskan untuk mendengarkan lagu kesukaanku. Lagu ini aku suka karena memang nadanya terdengar sangat cocok sih makanya bagus menurutku.
Langsung aku bilang ke Felix dulu nanti malah dikira kacangin dia lagi.
“Lix, aku dengerin musik dulu yaa. Kalo kamu panggil aku gak denger senggol aja,”kataku
“Okee Lis santai aja..”jawabnya
Aku menjawabnya dengan senyuman dan jempol.
Mulai aku putar lagu itu...
Tereng teng tereng
Andai dulu kau tak pergi dari hidupku
Takkan mungkin kutemui
Cinta yang kini kumiliki..
Cinta yang menerima kekurangan
.......
***
Kurang lebih 30 menit perjalan sudah terlewati, lagu kesukaanku sudah kuputar semua. Akupun memasukkan headset kembali kedalam tasku. Karena sebentar lagi sampai, aku menikmati pemandangan yang disugukan oleh jalan itu.
Indah dan sejuk...
Itulah yang kurasakan saat melewati jalan itu. Tetapi bukan hanya itu, aku merasa hari ini lebih spesial lagi. Mungkin karena ini akan menjadi kedua kalinya aku ke tempat itu.
Berharap bisa melihat pelangi lagi. Memang biasanya pelangi akan bisa kita lihat saat sehabis hujan, atau saat gerimis di siang hari.
Tetapi tidak denganku, karena aku sudah mencari pelangi selama bertahun-tahun. Tetapi pelangi tidak pernah menunjukkan dirinya di depanku.
Tak lama kurang lebih 15 menitan. Kamipun sampai di Dreamy Land. Tempatnya masih sama, indah. Suasananya juga sama seperti waktu itu. Hanya saja tempat ini menjadi sangat ramai, bukan hidden gem lagi.
“Yuk lis beli tiket,” ajak Felix
“Yuk..”jawabku
Akupun mengikuti dia..
Rasanya dejavu, seperti memang sudah pernah ke tempat ini bareng dia. Tapi kan gak mungkin.
Setelah kami semua beli tiket kami pun mulai berdiskusi mau ke wahana yang mana dulu. Yap kalian gak salah dengar, wahana. Dulu disini gak ada wahana apapun. Hanya sebuah taman yang tenang dan cocok untuk jalan-jalan bersama keluarga. Sekarang tempat ini ramai dikunjungi karena wahananya yang mirip dengan yang ada di Hongkong.
Bukan hanya wahana ekstrim yang memacu adrenalin, tetapi ada juga wahana seperti istana dan lainnya. Tetapi taman yang kudatangi dulu masih ada, Cuma letaknya jauh di dalam dan aku kurang tau itu dimana. Mending ikutin mereka dulu aja pikirku.
“Okee gaiss kitaa bakal naik yang tinggi itu dulu,”kata Nami
“Terus abistu yang itu, itu, dan ituu”lanjutnya
“Okeeeiii” jawab kami
Kami pun mulai menaiki wahana satu persatu tak terasa sudah jam 1 kami mencoba wahana-wahana yang ada disana. Bahkan belum separuhnya.
***
Karena kami semua sudah lapar, kami memutuskan untuk cari makan dulu...
“Cari makan dulu weh” kata Felix
“Kuy bro,” jawab Rendi
Tiba-tiba mereka berdua udah temenan aja haha.
“Yuk yukk semua,” ajak Rosy
Kami pun mencari restoran di dalam sana yang kelihatannya enak dan itu ada di atas bukit. Kalau mau kesana kita harus naik tanjakkan dulu. Tapi memang akan terbayarkan dengan pemandangan yang jauh lebih bagus.
“Lis kamu gapapa kesana? Keliatannya udah kecapean nih” tanya Felix
“Iyaa gapapa kok lix, lagipula sayang banget kalo udah kesini gak nyobain makanan yang viralnya” jawabku
“Okeeee kalo gak kuat bilang aja lis, kita cari tempat makan yang lain”jawabnya
“Siappp hehehe”
Kami pun mulai menaiki tanjakkan itu. Tidak curam tapi capek juga.
***
Huwaahh akhirnya kami sampai di restoran viral itu. Baru masuk saja sudah disuguhi interior yang mewah. Untung harganya murah hahaha.
Kami langsung mencari tempat duduk dengan view yang paling bagus yaitu menghadap ke taman waktu itu. Rasanya memang dari depan Dreamy Land ini sudah banyak berubah, tapi untung saja tamannya sama sekali tidak diubah.
Kami memesan makanan yang paling enak disini. Gak mau rugi udah jauh-jauh kesini. Sambil menunggu makanannya jadi, kami mulai mengobrol.
“Lis kamu pernah kesini?” tanya Felix
“Pernah dulu waktu aku masih kecil” jawabku
“Aku juga pernah loh” katanya
“Oiyaa? Sama mantan yaa haha..” candaku
“Bukann si tapi bisa dibilang orang yang pertama aku suka” jawabnya
“Wah beneran?!”
“Iyaaa beneran lis, walaupun waktu itu masih kecil, tapi aku nyaman aja sama dia walaupun pertama kali ketemu ya disini”
“Sekarang ya juga disini”sambungnya
“Hah mana” tanyaku sambil melihat sekeliling
“Mau aku kasi tau gaa?”
“Sini kuceritain...” katanya
***
Bab 5
Itu kamu
Namaku Felix, waktu umur 7 tahun aku dan keluargaku sering pergi ke sebuah taman. Taman yang sangat indah, sampai aku sangat nyaman berada disana.
Suatu hari saat aku sedang berjalan-jalan sendirian, aku melihat ada anak seumuranku yang menangis.
Aku menghampirinya dan saat aku datang aku kasihan kepadanya. Akupun tanya kenapa dia menangis, ternyata dia kehilangan orang tuanya.
“Kamu kenapa?” Tanyaku
“Aku terpisah dari mama papaku” katanya
Akupun terdiam dan berfikir kalau menemaninya sebentar disana sebentar lagi mama papanya akan datang. Aku menunggu cukup lama sampai langit semakin gelap. Tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran orang tua anak itu karena dia masih saja terus menangis.
Mungkin karena langit yang semakin gelap anak itu jadi makin takut juga.
Akupun menarik tangannya untuk berjalan mencari orang tuanya. Seperti dia sudah sangat percaya denganku dia mengikutiku sambil membawa payungku.
“Kamu terakhir lihat mereka dimana?” tanyaku
“Di gerbang tadi saat membeli tiket” jawab anak itu
“Yaudah aku temenin kamu cari mereka yuk” ajakku
Kami berjalan cukup lama untuk mencari orangtuanya tetapi masih belum ketemu.
Anak itu mulai tidak ketakutan, dan kami berada di pinggir kolam ikan yang sangat besar dengan jembatan tempat biasa aku memberi makan ikan. Aku mengajaknya karena sepertinya dia belum pernah kesini.
“Kamu mau kesana dulu?” tanyaku
“Ayoo”katanya
Saat kami berjalan menuju tengah jembatan itu aku melihat anak itu terpesona hanya dengan melihat pemandangan di jembatan ini, sangat lucu.
***
Dia terlihat sangat senang dengan ikan-ikan disana. Melihat ada pelangi, aku menunjukkannya ke anak itu berharap dia bisa lebih bahagia.
Tetapi dia malah bertanya dengan lucu,
“Itu apa? Cantik banget” katanya
“Itu namanya pelangi, kamu baru liat ya?” tanyaku dengan agak bingung
“Iya aku baru pertama kali liat, biasanya Cuma main di rumah aja” jawabnya
“Kalau gitu kamu harus sering-sering keluar waktu abis hujan, pelangi biasanya akan muncul saat itu” jelasku
Diapun mengangguk dengan tingkahnya yang lucu. Seperti kita memang sudah berteman dari dulu. Lalu aku mengajaknya ke toko eskrim.
Dia pun mengikutiku masuk kesana.
Krringgg...
“Kamu mau rasa apa?” tanyaku
“Stroberi” jawab anak itu dengan semangat
Langsung saja aku membeli dua eskrim stroberi dan memberikannya kepadanya.
“Nih buat kamu, gak usah nangis lagi ya” kataku
Kami melanjutkan jalan-jalan daripada hanya menunggu. Aku mengajaknya keliling taman, sambil memakan eskrim stroberi itu. Juga bermain bersama berharap orang tuanya akan segera datang menjemput.
Karena kami sudah lelah bermain dan orang tuanya belum datang juga, aku mengajaknya untuk duduk dibawah pohon tempat favoritku.
“Daripada panik lagi, mending duduk dulu yuk” kataku
Dia pun mengikuti dan kami duduk di bawah pohon itu.
“Wah adem banget” katanya sambil tersenyum
Sangking lucunya anak itu membuatku ikut tersenyum juga.
Dibawah pohon itu kamu menghabiskan waktu dengan mengobrol dan tertawa.
***
Melihat langit sudah berwarna oranye, aku menariknya menuju ke tempat informasi mencari orang tuanya supaya cepat menemukannya.
“Udah sore nih, kita ke tempat informasi aja biar cepet ketemu sama mama papa kamu” kataku
Kami pun menemukan tempat informasi itu dan memberitahu ke panjaga kalau dia terpisah dari orang tuanya.
“Tereng teng teng, perhatian para pengunjung....”
Aku menemaninya sampai orang tuanya datang. Kami tidak saling berbicara sampai orang tuaku memanggilku untuk pulang. Sebelum pulang aku berkata padanya,
“Udah ya jangan nangis lagi, sepertinya itu mama papa kamu udah datang” kataku
“Senang bisa bermain sama kamu hari ini” lanjutku
Lalu kedua orang tuanya menghampirinya.
***
Ya namanya Alice. Anak lucu itu aku tau itu kamu.
Entah kamu mengingatnya apa enggak.
Itu cerita dari Felix..
Dengan terkejut aku bertanya,
“Jadi itu kamu lix?”
“Iyaa lis” jawabnya
Dengan sedikit berfikir aku berkata
“Berartii...”
“Iyaa kamu orang pertama yang aku suka, bahkan sampai saat ini”
“Takdirlah yang mempertemukan kita disini lagi lis”
“Aku mau nanya sama kamu lis” lanjutnya
“Kamu mau gak jadi pacar aku?”
AKhhhh dengan bingung tapi semua pertanyaan tentang perasaanku terjawab semua.
Aku menerimanya sebagai pacarku.
“Iyaa” jawabku
“Yeyyy” katanya dengan wajah gembira
Mulai hari ini kami resmi berpacaran hehe.
***
Bab 6
Pelangiku
Setelah itu, Felix mengajakku untuk pergi ke taman waktu dulu kita jalan-jalan. Semua masih terlihat sama tiba-tiba mulai gerimis. Kami berpisah dengan rombongan karena memang mencar semua.
Felix mengajakku untuk berteduh di bawah pohon yang besar itu.
“Yuk lis kita ke sana”
“Yukk” kataku
Kami berdua berjalan menuju ke pohon itu, rasanya masih sama seperti dulu dia mengajakku duduk disana. Ternyata dejavu ku tidak salah.
“Abis ini kita ke kolam yuk lis” ajaknya
“Bolehh” kataku
Kami pun lama berbincang-bincang juga bercanda menunggu sampai hujan kembali reda. Setelah hampir setengah jam berlalu, akhirnya hujan pun menjadi reda. Kami bergegas untuk pergi ke kolam.
“Yuk lis kita kesana” kata Felix sambil menunjuk kolam itu
“Yukk” jawabku
Kamipun langsung pergi kesana. Sesampainya disana aku sangat terkejut sekali melihat tiba-tiba muncul pelangi.
Pelangi yang tidak pernah muncul saat kutunggu-tunggu. Pelangi yang tak pernah muncul saat kunanti. Ternyata pelangi itu muncul pada hari ini.
***
Seperti semua pertanyaan dan kenangan yang kutinggal di tempat ini sudah berada pada tempatnya dan berputar menjadi cerita baru.
Tanpa berpikir aku langsung menuju ke tengah kolam itu, tetapi Felix berkata,
“Ehh bentar lis, disana licin.” katanya
“Oh iyaa juga hehehe”
“Maaf yaa lix soalnya aku baru liat pelangi lagi” lanjutku
“Lah kok baru liat lis?”
“Waktu itu kan udah aku saranin sering-sering keluar abis hujan,”lanjutnya
“Udah aku tungguin, tapi emang pelanginya gak mau nampakkin diri ke aku,” jawabku
“Ah masaa?” katanya terheran
“Iyaa beneran lix”
“Yaudah sekarang kamu pasti akan lebih sering lagi ngeliat pelangi, kan sama aku ahhaha..”
“Iyaa deh”jawabku menanggapi candaannya itu
Waktu berlalu begitu cepat saat kami berada disana. Teman-temanku yang udah misah semua pun sudah memiliki keseruannya masing-masing. Begitupun juga denganku
***
Akhirnya Nami mengechatku. katanya,
“Lissy, sini yuk kita foto-foto...”
“Dimana?”tanyaku
“Depan wahana istana itu” jawabnya
“Aku tunggu yaa” lanjutnya
“Okeee” kataku
Akupun mengajak Felix untuk pergi ke sana dan berfoto bersama,
“Lix, kesana yuk Nami ajak foto,”ajakku
“Ayoo” jawabnya
Setelah itu kamipun pergi meninggalkan kolam itu. Tetapi tak lupa kami mengambil beberapa foto disana sebagai kenang-kenangan.
Apalagi kenangan bersama pelangi yang jarang kulihat ini.
***
Kami pun sampai ke depan wahana istana itu. Tempat yang seperti di film-film. Sangat terlihat fantasi, seperti berada di dunia kartun. Tetapi menurutku memang pemandangan di kolam itulah yang terbaik.
Meski begitu wahana berbentuk istana ini sudah menjadi ikon foto kalau kita mendatangi Dreamy Land ini. Jadi akupun ingin mencoba berfoto disana. Yah meskipun antriannya panjang banget.
“Gaiss gaisss kita foto berlapan dulu abistu baru sendiri-sendiri yaa” kata Nami
“Okeee kalo gitu aku mau berdua sama cowokku hehe” jawab Rosy
“Aku juga mau foto sama adikku nih buat laporan ke ortu,” kata Rain
“Okeeeeii gaiss” jawab Nami
Semua kembali melirikku. Seakan-akan aku juga akan menambahkan mau berfoto dengan siapa.
“Kaloo Alice mau foto sendiri apa gimana?”tanya Nami
“Emmmm”
“Aku sama Felix” jawabku
Semua terkejut karena aku bilang akan foto sama Felix. Dengan wajah terkejut mereka kompak bertanya,
“K k kamu jadian sama Felix lis?”
Dengan wajah terkejut mereka bertanya seperti itu. Lalu jawabku,
“Iyaaa hehehe”
Semua makin terkejut mendengar jawabanku itu. Dengan serempak mereka langsung melihat kearah Felix. Dengan ekspresi cuek Felix berkata,
“Apaan liat-liat?”
“Alice cewe gue sekarang” lanjutnya
Jantungku langsung berdetak kencang, malu iya, seneng juga iya. Bisa-bisanya dia langsung bilang begitu.
“Woii gila, keren juga kalian.” Kata Rendi
“Iyaaa busett” lanjut Nami
Yahh meskipun mereka semua kaget, tapi mereka juga bilang,
“Emang kalian udah cocok banget sih, dari pertama kita liat juga” kata Rain
“Iyaa aku juga mikirnya gitu,” saut Rosy
“Yapsss selamatt ya buat kalian berduaa long last gaiss...” Kata Nami
Tak lama kemudian tiba giliran kami untuk berfoto.
“Yaudah yukkk kita foto” ajak Nami
Yang lain mulai foto satu per satu. Dan kami yang terakhir.
“Lis, lix giliran kalian nih, pose yang bagus ya” kata Rosy
1, 2, 3....
Begitulah akhir perjalanan kami ke Dreamy Land. Hari ini menjadi hari pertamaku jadian dengan Felix. Hari ini juga untuk kedua kalinya aku bisa melihat pelangi lagi. Tetapi ini bukanlah akhir dari kisahku dengannya, melanikan baru permulaan.
Kehidupan kami masih panjang, akan ada banyak hal yang kita lewati bersama. Meskipun pelangi datang atau tidak, hidup kita akan terus berjalan dengan harapan pelangi itu akan datang kembali.
Inilah kisahku...
Pelangiku...
Segalanya bagiku...