My Own World
My Own World
Renata
Bab 1
Waktu yang terus berjalan, musim yang selalu berganti, dan aku masih tetap disini.
Berharap suatu saat ada yang bisa menerimaku dengan segala kekacauan yang terjadi ini.
Shakeylla namaku, menurutku namanya terlalu bagus untuk diriku.
“Key, Bisa bicara sebentar ??” Ucap Aksa.
Praksa Aditama namanya, laki – laki yang bisa mencuri seluruh perhatianku.
Laki – laki ini bukan hanya sekedar tampan belaka, ketampanannya didukung oleh banyak hal yang sangat pas didalam dirinya dimulai dari kerapihannya, rajinnya, sikapnya yang sangat baik kepada siapapun, sopan santunnya yang perlu diacungi jempol, bahkan kepintarannya yang sangat berwawasan luas untuk diriku yang hanya berwawasan sempit ini. Kami cukup bisa dibilang dekat karna sudah kenal lama dan kenal dengan cukup baik dalam dan luar diri kami masing - masing, Iyaa benar sekali semakin lama aku mengenalnya semakin aku jatuh hati pada dirinya.
“ Boleh kak, Ada apa yaa kak??” ucapku ragu karna tiba – tiba kak aksa mencariku tanpa mengabariku terlebih dahulu.
Apakah aku membuat masalah atau aku berbuat sesuatu?? Tanyaku dalam hati
“ Nanti pulang ikut kakak yaa” Aneh. Satu kata ini bisa mewakilkan seluruh perasaanku saat ini.
“ Kalau boleh tau kemana yaa kak??” Tanyaku pada kak Aksa dengan kebingungan.
“ Ada deh, Bye key, Kakak duluan yaa” Kali ini kak Aksa membuatku bertanya – tanya sendiri lagi.
“Ehem, Ada yang abis disamperin pujaan hati nihh” Ucap Clarina.
“Ini kayaknya suara jantungnya sampe kedengeran deg degannyaaa” Ucap Allisya meledek aku. Mereka bedua menertawai aku hingga meneteskan air mata. Oh iyaa Clarina dan Allisya mereka adalah sahabat terbaik sedunia, Walaupun terdengar seperti hiperbola tapi bagiku in kenyataan mereka menerimaku dengan segala kurangnya aku.
“Udah dongg jangan digituin” Ucapku malu karna suara ketawa mereka membuat kami menjadi pusat perhatian dikelas.
Tiba saat pulang...
“Ayo key, pakai dulu helmnya” Perintah kak Aksa padaku
Aku masih bingung akan dibawa kemana oleh kak Aksa tapi karna kak Aksa yang mengajakku tak apalah, Itung – itung kesempatan bersama pujaan hati kenapa engga?? Hehe. Sebelum aku pergi aku berpamitan kepada teman – temanku dulu.
“Bye love” Ucapku meledek teman - temanku
“Key, Udah makan belum?? ” Tanya kak Aksa kepadaku
“Kebetulan belum sih kak hehe” Ucapku sedikit tidak tahu malu
“Oke, Kita mampir ke kedai biasa aja yaa” Ucap kak Aksa
“Ke Kedai mang Ujang kak??” Tanyaku sangat antusias. Bagaimana tidak mang Ujang ini bestieku dia tahu tentang aku dan kak Aksa, Aku yang menyukai kak Aksa secara diam – diam dan tentang keluargaku yang cukup berantakan.
“Betull sekali, Karna kamu jawab dengan benar kakak yang teraktir hari ini dehh” Ucap kak Aksa
“Deal” Ucapku dengan semangat. Padahal tanpa aku jawab dengan benarpun kak Aksa selalu yang meneraktirku hehe.
Kedai mang Ujang...
“Mang Ujangku” Ucapku drama.
“Waduhh ada neng keylla nihh, Udah lama juga eneng ga kelihatan, Gimana kabarnya neng??” Ucap mang Ujang.
“Baik atuh mang, Kalo engga baik mah ngga bisa kesini” Ucapku bercanda dengan mang Ujang
“Ehem” Deheman kak Aksa yang menghentikan drama kami.
“Aduh ada si aa kasep juga atuh, Gimana kabarnya a??” Ucap mang Ujang sembari memeluk kak Aksa.
“Baik mang” Ucap kak aksa membalas pelukan mang Ujang
“Mau pesen apa eneng sama aa nyaa??” Tanya mang Ujang
“Biasa mang, Nasi goreng specialnya 2 yang 1 nya telornya dadar yaa mang sama teh tawar angetnya 2 mang” Ucap kak Aksa yang selalu sama jika kesini. Aku sangat senang karna kak Aksa mampu mengingat kesukaanku.
“Siappp” Ucap mang Ujang meninggalkan kami
“Gimana key hari – harimu?? Kamu udah lama banget loh ga cerita apapun ke kakak” Tanya kak aksa menatapku dengan lekat.
“Baik” Ucapku nunduk tak berani melihat mata kak aksa.
“Coba kalo diajak ngobrol sama orang matanya lihat ke mata orang yang lagi ngajak ngobrol dong cantik” Ucap kak Aksa sambil menaikan daguku agar wajahku dan wajahnya saling berhadapan dan saling menatap satu sama lain.
Hening. Kami saling menatap tanpa berbicara apapun kami larut dalam keheningan yang kami ciptakan sendiri.
“Kakak sudah pernah bilang ke kamu apapun tentang hari – harimu kakak mau tahu” Ucap kak Aksa memecah keheningan.
“Iyaa kak” Bukannya tidak mau bercerita atau apapun itu tapi apa yang bisa aku ceritakan kalo ceritaku selalu sama tidak ada yang spesial didalamnya.
“Ayo kita makan dulu” Ajak kak Aksa kepadaku yang hanya diam saja.
“Kak, sebenernya kakak mau ajak aku kesini aja??”
Tanyaku penasaran karna kami sudah diam disini 2 jam lamanya dan sepertinya kak Aksa tidak ada niatan untuk pergi dari sini
“Iya” Singkat, Padat dan jelas.
“Yailah, Sangkain kenapa tiba – tiba ngajak pergi tanpa ngabarin apa – apa dulu” Ucapku sedikit kesal.
“Ayo” Ajak kak Aksa.
“Kemana??” Tanyaku antusias
“Pulang” Deg. Pikirku mau diajak jalan – jalan emang jangan berharap apapun terhadap manusia.
“Kak, Boleh keliling dulu ngga??” Tanyaku hati – hati karna sepertinya kak Aksa lagi badmood.
“Boleh” Ucap kak Aksa.
“Kakak kenapa??” Tanyaku penasaran
“Gapapa” Ucap kak aksa.
“Gapapa kok diemin aku terus sih” Ucapku kesal
“Kakak gapapa cantik, Cuma sedikit kesal sama orang yang lagi kakak bonceng ini soalnya dia ngelupain kakak” Ucap kak Aksa menyindir.
“Siapa yang ngelupain sih kak, Cuma emang aku ga ada cerita” Ucapku yang kesal
“Iyadeh maaf yaa kakak maksa kamu cerita terus, Kakak beneran pengen tau banget gimana hari – hari kamu” Ucap kak Aksa dengan suara yang sangat amat lembut
“Aku juga minta maaf yaa kak jadi bikin kakak khawatir” Ucapku yang merasa bersalah juga
“Udahlah maaf – maaf annya disimpen dulu nanti aja pas mau lebaran aja maaf – maaf annya” Canda kak Aksa
“Lahhh iyaa jugaa, Kakak sih yang mulai duluan” Balasku
Pernah berjuang untuk bisa mendapatkan pelangi setelah badai, Namun naas bukan pelangi yang aku dapat melainkan badai lainnya
Bab 2
Tiba dirumahku...
“Udah sampai neng sesuai aplikasi yaa pembayarannya” Canda kak Aksa yang selalu sama saat mengantarku
“Oke bang” jawabku yang sudah lelah
“Masuk gih, Cuci tangan, Cuci Kaki, Cuci muka, Pipis terus tidur yaa key” ingat kak Aksa padaku
“Siap kak, Nanti kalo udah sampe rumah kabari aku yaa kak” Ucapku sambil melambaikan tangan ke arah kak Aksa.
“Aku pulang” Teriakku didalam rumah, tak ada yang menjawab hehe, yaa gimana mau dijawab kan ga ada orang hehe. Sejujurnya sedih sih tapi gapapa aku manusia strong hehe.
Setelah kematian nenek aku tinggal sendiri dirumah ini. Mamaku pergi meninggalkanku demi pria lain, Papaku tak mau kalah dengan mamaku diapun pergi mencari wanita lain diluar sana dan pergi meninggalkanku berdua dengan nenek. Aku kesepian sering kali niatan untuk menyusul nenek, Sejujurnya aku ga sekuat itu untuk terus ada didunia ini. Dunia yang seakan – akan tak inginkan aku ada.
Ada hal yang memang tercipta dengan sengaja membuatmu jatuh dan terluka.
Untuk kemudian belajar bagaimana caranya bangkit.
-Untukmu Gadis Dewa
Aku membaca lalu bertanya dengan diri sendiri lalu bagaimana caraku agar bisa bangkit jika hal – hal yang membuatku jatuh dan terluka tak pernah berhenti datang terus menerus kepadaku??
All i learned was how to be strong, even alone.
Aku terbiasa sendiri. Ralat tidak ada yang namanya terbiasa semua dimulai dari terpaksa.
Ting!
Kak Aksa
Kakak udh sampe
Good night keyllanya kakak
Sipp
Good night too kak aksa
Sekarang aku hanya punya kak Aksa. Apakah kak Aksa juga akan meninggalkanku?? Seperti yang lainnya??
Semoga tidak.
Mencoba untuk tidur tapi tidak bisa, Aku rindu nenek. Biasanya kalo aku tidak bisa tidur nenek selalu mengusap kepalaku hingga aku tertidur. Tuhan aku ingin nenek, Aku tak bisa melalui hari dengan baik tanpa nenek. Apa aku menyusul nenek aja ya?? Hushhh gaboleh gaboleh ini udah ga bener. Aku mengambil handphoneku di meja belajar lalu mengetik sesuatu.
Kak Aksa
Kak
Udah tidur blm??
Blm
Ada apa key??
Aku kgn nenek kak
Jadi aku gabisa tidur hehe
Panggilan video Kak Aksa🎦
“Kangen sama neneknya boleh kok tapi ini udah malem banget apalagi tadi kita abis pergi pasti kamu cape, Bobo yaaa kakak temenin kok kamu ga sendiri key. Besok pagi kita sarapan bareng yaaa, Kakak jemput” Ucap Kak Aksa dengan suara seraknya yang membuatku salah fokus. Sangat sleepcallable bangettt hehe.
“Iyaaa kak, maap yaa kak aku ngerepotin terus” Ucapku tak enak hati dengan Kak Aksa.
“Kamu ga pernah ngerepotin kakak key, Bobo yaa cantiknyaa kakak” Beruntungnya aku bertemu dengan Kak Aksa.
Jangan telat sadar aku selalu ada untukmu, setelah banyak luka, baru kamu merasa dan datang ke pelukanku.
Bab 3
Gerabah (gerakan gibah bersama)
Allisya
“Guys kayaknyaa gue bakal pindah sekolah deh”
Clarina
“Sya lu klo mau becanda ga lucu njir”
“Gausa becanda2 yg modelannya begini dah lucu kali”
Allisya
“Siapa yg becanda sih na, Gue serius bokap gue udah tanda tangan surat pindah sekolah masalahnya”
“Demiapasii sya”
“Lu mau pindah kmna anj”
Allisya
“Kayaknya ke palembang deh, ke kampungnya bokap gue key”
Clarina
“Emg lu gabisa tah diem disini aja sampe kita lulus sya kejem bgt dah lu ama kita”
Allisya
“Kalo dibolein gue ga akan pindah na tp bokap gue ga ngebolein luorg tau sndrilah bokap gue kekmana orgnya”
“Maapin gue yaa kalo gue sering buat kalian kesel atau nyakitin kalian disengaja maupun ngga disengaja love u guys”
“Mulai org ini org gila”
“Lu cm pindah kota anjg bkn pindah alam gausa gt su”
Clarina
“Tau anjg kek gabakal ketemu aja gausa kek org baru pegang hp deh sya kita masih bisa telp an, vc an, chatingan gausa kek org baru megang hp deh”
Allisya
“Yailah salah mulu gue anjg”
Clarina
“Emg”
Ting..
Kak Aksa
“Morning key”
“5 Menit lg kakak otw”
“Morning jg kak “
“Okee, Nanti klo udh didepan telp aja yaa”
Udah gila mana belum mandi jangankan mandi gosok gigi aja belum bener- bener mampus gws bgt Keylla.
Dengan secepat kilat aku mandi dengan sangat amat cepat memakai baju sekeliatanku saja dengan kaos oblong yang sepertinya 3 hari lalu yang belum tercuci dan celana leging ditambah sepatu yang okelah. Sempurna sudah penampilanku
Panggilan suara masuk Kak Aksa📞
Seperti biasa helmku Kak Aksa yang memakaikan akusih terima beres aja hehe.
“Pegangan nanti kalo jatuh ga ada asuransi ribet” Jokes Kak Aksa ini cukup garing yaa teman-teman tentu saja tidak ada manusia yang sempurna bukan??
Kita dekat namun terbatas sekat. Saling menyandarkan hati, tapi enggak saling miliki.
Bab 4
Gerabah (gerakan gibah bersama)
Allisya
“Siang nanti pada bisa ngumpul ngga??”
“Sebelum gue pindah minimal kita ngumpul dlu lah”
Clarina
“Gass tp gue aga telat dikit yaa gue mau ibadah dlu”
“Dimana sya??”
Allisya
📍Cafeprenjonsakitkak
“Disitu aja yaa guys”
“Kayaknyaa disitu tempatnyaa enak pas lah ditengah2 rumah kita”
Clarina
“Oke gan”
“Sipp”
“Main hp mulu sih key padahal kamu lagi sama kakak” Ucap Kak Aksa seperti ngambek(?) Lucu banget.
“Ini abis dari sini kayaknya aku mau pergi bareng Nana, sama Syasya” Jelasku kepada Kak Aksa.
“Owalah, Tumben banget hari minggu perginya” Tanya Kak Aksa kepadaku.
“Iyaa, Soalnya Syasya mau pindah” Ucapku lesu.
“Pindah kemana?” Tanya kak Aksa.
“Palembang. Kakak suka yaa sama dia?” Tanyaku ragu.
“Enggalah, Ada-ada aja kamu key” Ucap Kak Aksa seperti sedang berbohong.
“Udah yuk kita pulang aja” Ajak kak Aksa.
“Hmm” Ucapku tak sengaja memperlihatkan ketidaksukaanku.
***
“Kamu mau kemana?, Biar sekalian kakak anter aja” Tanya Kak Aksa.
“Gausa kak, Aku bisa pergi sendiri” Ucapku sedikit ketus.
“Yang bener kalian mau ngumpul dimana?” Tanya Kak Aksa yang sepertinya tak menyadari kalo aku udah bete mampus.
“Di Cafe Prenjon Sakit Kak” Ucapku
Tiba dicafe..
“Makasih kak” Ucapku langsung membuka helm dan sedikit berlari masuk ke dalam.
Ting..
Kak Aksa
“kalo udah selesai kabarin aja yaa nanti kakak jemput”
“gausa kak”
“Aku bisa pulang sendiri”
“ga terima penolakan.”
Gajelas. Kak Aksa bener-bener gajelas, Dia ga sadar apa kalo aku bete mampus. Eh tapi ada hak apa aku bete sama Kak Aksa. Akukan bukan siapa-siapanya Kak Aksa. Bener-bener bodoh, Yaaa terserah Kak Aksalah mau suka sama siapa. Dasar Keylla ga waras. Ucap batinku berusaha menyadarkan diri sendiri.
Gerabah (gerakan gibah bersama)
“Gue dah smpe”
Allisya
“Otw gan”
Sepertinya ketakutanku kali ini bisa menjadi kenyataan.
Tak apa sudah terbiasa bukan??
Bab 5
Percakapan rl
“Sya, Disini!” Ucapku sedikit berteriak.
“Hai key” Ucap Allisya.
“Lu beneran bakal pindah sya?” Ucapku bergetar tak kuasa menahan air mata.
“Iyaa nih, Maap yaa Key gue ngingkarin janji buat selalu ada didekat lu” Ucap Allisya sambil memeluku.
Allisya adalah sahabat pertamaku sejak Tk. Dia wanita cantik, pintar, baik semuanya ada padanya. Sungguh amat bersyukur aku bertemu dan menjadi sahabatnya. Allisya pula yang pertama kali mau berteman denganku apalagi sejak kecil aku ditinggal oleh mama dan papaku. Anak-anak lain menghindariku, Bukan hanya mengjindari tapi mereka juga meledekku karna setiap ada acara yang mengharuskan orang tua hadir, Hanya aku seorang yang dihadiri oleh nenekku. Sejujurnya aku sangat iri kepada semua orang yang mempunyai keluarga yang hangat, kedua orang tua yang lengkap. Tapi tak apa Tuhan maha adil bukan? Ga semua orang bisa bertemu dan dirawat oleh nenek yang hebat seperti nenekku. Ga usah bicara tentang nenek deh nanti aku kangen lagi sama nenekku.
“Jangan lupain gue yaa Sya”Ucapku dengan sesegukan.
“Ga akan Keyllaku”Ucap Allisya menenangkanku.
“Oh iya kata ortu gue lu nanti malem ikut makan dirumah gue yaa, katanya mereka juga mau perpisahan sama anak angkatnya” Ucap Allisya mengalihkan topik agar kami tak menangis lagi.
“Siapp, Gue juga mau banget ketemu sama ortu lu”Ucapku yang masih sesegukan.
“Wehhh udah mulai aja acara nangis menangisnya”Ucap Clarina yang baru saja tiba.
“Telat lu telat”Ucap aku dan Allisya kompak.
“Gila patah hati gue sama luorang”Drama Clarina dimulai.
Kami menghabiskan waktu bersama tak terasa sudah jam 5 sore waktunya kami berpisah.
“Gue balik dulu yaa guys” Ucap Clarina
“Dijemput siapa na?” Tanya Allisya penasaran. Karna tak biasanya seorang Clarina pulang duluan di jam yang masih sore seperti ini.
“Oh iya gue lupa ngasih tau, Tadi pagi gue baru jadian sama Kakaknya si Samuel”Ucap Clarina tak berdosa.
Hening. Kami menatap Clarina tak percaya, Wanita didepan kami ini benar-benar nekat gila mampus.
“Anjir, Beneran lu gebet na!”Ucapku terkejut.
“Hehe iyaa, kebetulan mau yauda makin gue gas hehe”Ucap Clarina enteng.
“Kemaren anaknya Pak Budi sekarang Kakaknya Samuel bener-bener lu na”Ucap Allisya sambil mengelus dada.
“Ini namanya cinta monyet dek”Ucap Clarina makin ngaco
“Dahlah udah ditungguin didepan see you sayang-sayangnya aku”Pamit Clarina.
“Huekkk, Hatii-hatii matanya dijaga yaa nengg”Ucap kami kompak.
“Dah yuk key langsung ke rumah gue aja” Ajak Allisya.
“Ayokk” Kami memesan mobil online.
Tingg..
Kak Aksa
“masih blm mau plg key?”
Astaga aku lupa kabarin Kak Aksa.
“Aku pulang bareng syasya kak”
“yg bner”
“emg klian mau kmna lg?”
“bneran”
“mau kerumah Syasya dlu”
“kalo udah mau plg dri rmh Syasya kbrin yaa kakak jemput”
“iyaa kalo ga lupa”
“Chatingan mulu neng, Bekabarnya nanti dulu yuk itu abangnya kasian udah nungguin” Ucap Allisya.
“Ihh engga kok Sya” Ucapku sesikit malu karna terciduk sedang chatingan dengan Kak Aksa.
Tiba dirumah Allisya...
“Maa... Maa.. ininihh Keyllanya” Teriak Allisya menggema diseluruh rumahnya.
“Halo anaknyaa mama, Apakabar sayang?” Sambut mamanya Allisya sambil memelukku.
“Baik mamaa, mama sendiri gimana?” Ucapku memeluk balik mamanya Allisya.
“Baik juga sayang, Udah makan belum nak?” Tanya mama Allisya terhadapku.
“Udah kok ma” Ucapku menjawab pertanyaan mama Allisya.
“Yauda kamu nyusul ke kamarnya Syasya dulu yaa mama mau nyiapin makanan buat nanti malem kita makan yaa sayang” Ucap mama Allisya sambil mengecup keningku.
“Okee maa” sahutku sambil meninggalkan mamanya Allisya.
Beruntungnya aku walaupun ditinggal papa dan mamaku, Aku bertemu dengan keluarga ini yang mau menerimaku.
***
Bab 6
Diruang makan keluarganya Allisya...
“Halo pa” Sapaku saat melihat papanya Allisya
“Ehh ada anakku, Gimana kabarnya nak?” Tanya papanya Allisya sambil menghampiriku.
“Baik pa, Papa gimana??” Tanyaku balik sambil menyalimi tangan papanya Allisya.
“Baik nak, Oh iyaa maap yaa nak kami harus pindah ke palembang opanya Syasya kesehatannya kurang membaik jadi mengharuskan kami pindah kesana agar kalo terjadi apa- apa kami bisa membantunya” Jelas Papa Allisya kepadaku
“Gapapaa kok paa, Gausa minta maap juga lagiankan pindah kota aja kita semua masih bisa berhubungan lewat chat ataupun telpon” Ucapku tak enak hati.
“Apa kamu mau ikut kami saja nak?” Tanya Papa Allisya kepadaku.
“Gausa pa, Nanti yang merawat makam nenek siapa lagi selain aku” Ucapku dengan mata berkaca kaca.
“Kita bisa minta tolong orang buat rawat makam nenek nak” Ucap Papa Allisya.
“Gausa pa, Nanti aja kalo lagi liburan aku main kesana” Ucapku makin tak enak hati.
“Baiklah” Tawar menawar ini akhirnya selesai.
“Widih ada bocah” Ucap Kak Alendra. Alendra ini adalah kakaknya Allisya yang sudahku anggap sebagai kakakku juga.
“Gue udah ga bocah lagi tua” Ucapku kesal. Bagaimana tidak laki-laki ini hanya berselisih umur 5 tahun denganku tapi ia selalu memanggilku bocah.
“Yailah bocah mah bocah aja” Ucap Kak Alen mengusiliku.
“Iyadeh si paling TUA” Ucapku menekankan kata tua.
“Udah sih Kak jangan gangguin keylla terus” Bela mamanya kepadaku.
“wlee” Ledekku kepada kak Alen.
“Udah ayok kita makan. Key, Tolong panggilin Syasya dong lama banget dia ga turun turun” Ucap mama Allisya kepadaku.
“Iyaa maa” Balasku sambil sedikit belari menaiki tangga.
“Hatii-hatii jangan lari-lari” Kompak ucap mereka.
***
“Syaa” panggilku sambil masuk kedalam kamarnya.
“Iyaaa” Sahut Allisya dari dalam kamar mandi.
“Busett lama amat lu mandinya anjir, semua orang udah pada mau makan cok sisa lu doang” Ucapku sedikit kesal. Bagaimana tidak sudah 2 jam manusia ini didalam kamar mandi entah apa yang dia lakukan didalam sana. Bisa jadi dia sedang membangun istana didalam sana.
“Sabar keyy, Lagian pasti Kak Alen belum balik juga” Ucap Allisya meremehkan.
“Udah anj udah pada ngumpul sisa lu doang” Ucapku kesal.
“Yailah sabar deh sabar” Ucap Allisya yang sepertinya sudah hampir selesai dengan ritual mandinya.
***
“Rasa gue kalo ada orang sekarat terus minta tolong lu yang lagi mandi pasti udah mati duluan deh Sya” Ucap Kak Alen.
“Yaa jangan minta tolong guelah ribet” Balas Allisya.
“Udah ayok makan” Ucap Papanya Allisya.
Menikmati makanan bersama seperti ini memang bukan pertama kalinya untukku dikeluarga ini, tapi rasanya sangat amat bahagia bisa makan bersama seperti ini.
“Nginep aja key” Ucap Allisya tak ada dosa, Orang ini aga ga waras kalo aku nginep nasibku bagaimana besok harus sekolah.
“Iyaa sayang nginep aja udah malem” Ucap mamanya Allisya.
“Aduhh gausa ma, Sya aku pulang aja besok kan harus sekolah” Ucapku yang tak enak hati.
“Pulang sama siapa nak?” Tanya Papanya Allisya.
“Bisa pake ojek online kok pa” Ucapku.
“Gausa udah malem, Aku aja yang anter Keylla ma, pa” Ucap Kak Alen.
“Gausa kak ngerepotin” Ucapku yang tak enak hsti pada keluarga ini yang sudah membantuku.
“Mending ngerepotin gue cah ketimbang lu ngerepotin orang laen” Ucap kak Alen yang bikin kesal.
“Iyadeh iyaa” Ucapku Pasrah.
“Pake mobil aja Kak” Ucap Papanya Allisya.
“Iyaa pa” Balas kak Alen.
“Dadahh cintaku maap yaa gabisa anter balik soalnya gue kudu belajar buat besok test” Ucap Allisya sambil memelukku.
“Iyaa sayangku, kek apa ajadah” Ucapku sambil berpelukan dengannya.
“Buru bocah malah kek teletubbies” Ucap Kak Alen.
“Nyenyenyenye” Ledek Allisya.
***
“Lu mau mampir dulu ga cah??” Tanya kak Alen di dalam mobil.
“Kayaknyaa ngga sih” Ucapku.
“Okee, Kita isi bensin bentar yaa key” Ucap kak Alen.
“Siap kak” Ucapku.
Tiba di pom bensin..
Itu kayaknya kak aksa deh, Sama siapa yaa kok pelukan gitu. Pasti aku salah liat, tapi itu motornya kak Aksa ada helm yg biasanya aku pake jg kok wahh dipakein juga helmnya,apa apaan sampe dicium pipinyaa wahh wahh patah hati. Batinku
“Oh iyaa key gimana kabar lu sama si aksa??” Tanya Kak Aksa padaku.
“Gimana apanya nih??” Tanya balikku. Tumbenan juga kak Alen nanyain aku sama Kak Aksa.
“Luorang pacaran kan??” Tanya kak Alen lagi lagi orang satu ini tak menjawab pertanyaanku.
“Udah gila siapa yang pacaran anjir” Ucapku terkejut.
“Gausa ngeles lu bocah, Gue sering liat lu beduaan mulu ama dia” Jelas kak Alen.
“Ga ada kak ngaco” Bantahku. Aku ga pacaran kak tapi kalo aku suka kak Aksa itu bener. Batinku.
“Heleh bocah-bocah” Ucap kak Alen.
“Lu demen yaa sama tu orang??” Tanya kak Alen.
Diam. Kak Alen ini bener-bener yaaa, Gimana caraku menjawanya kalo aku bohong sudah pasti kak Alen tau.
“Menurut kakak??” Tanyaku balik.
“Orang nanya tuh dijawab cah bukan ditanya balik” Ucap Kak Alen yang sepertinya sudah kesal denganku. Wajar aja kesabaran kak Alen ini setipis tissue.
“Iyaa kak” Jawabku malu-malu. Gimana ga malu-malu yaaa, orang ditanyanya ditodong gini.
“Pantesan” Ucap kak Alen.
“Pantesan apaan??” Ucapku penasaran. Bagaimana tidak manusia ini bicaranya setengah setengah.
“Gapapaa, Kalo kata gue kali ini lu kudu dengerin gue yaa cah, mending lu fokus belajar dulu masalah pacaran apa gimana urusan nanti” Ucap Kak Alen yang menurutku tumben-tumbenan banget.
“Iyaa kak” Ucapku.
“Lu kalo kenapa-kenapa kabarin gue yaa cah, gue juga bakalan sering kesini buat ngurus kantor papa, gausa belaga ga enakan yaa”Ucap kak Alen.
“Iyaaa” Ucapku.
“Dah mau sampe nih siap- siap lu, Oh iyaa lu gausa ngerasa hidup sendiri ada kitaorang semua lu udah jadi bagian dari keluarga gue cahh jangan takut buat cerita sama kitaorang yaa kita pasti bantu semampu kita orang cahh” Ucap kak Alen sambil menepikan mobilnya di depan rumahku.
Kak Alen membukakan pintu untuku. Kak Alen ini emang act of service banget idaman bangetlah sebenernya, Yaa cumaa mulutnya ini banyak minusnyaa. Emang manusia ga ada yang sempurna bukan??
“Masuk gih, Ehh sini peluk dulu” Ucap Kak Alen sambil memelukku.
“Apasih kak” Ucapku tetapi sambil memeluk balik kak Alen. Emang malu-malu mau sihh hehe.
“Dahhhh baik-baik yaa key” Ucap kak Alen sambil melambaikan tangannya kepadaku.
“Dahhh Kakak jugaa” Ucapku pamit masuk kedalam rumah.
***
Kak Aksa
“Dmn kak??”
“Dirmh”
“Oh”
“knp??”
“gapapa tumben aja ga nanyain aku”
“oh maap kakak lupa soalnya hri ini kakak cape bgt”
“emg kakak drmn?”
“ga kmn2 cm abis nyelesaiin tugas yg numpuk aja”
“kakak knp boong??”
“boong apasih key”
“bknnya kakak abis ktmu sm org yaa di cafe hts deket pom bensin jln. Gajahjalangaterbang??
“tau darimn km??”
“Key??”
***
Ternyata tak bersamamu lebih baik, Daripada bersamamu yang selalu menyakitkanku.
Bab 7
“Keylla, Dengerin kakak dulu” Ucap Kak Aksa yang berlari menyusulku.
“Apasih kak, mau jelasin apaan??” Ucapku yang terlanjur kesal.
“Yang kamu lihat kemarin” Ucap kak Aksa
“Yauda ga ada urusannya juga sama aku kak” Ucapku ketus.
“Adalah” Ucap kak Aksa.
“Apa kak! Apa! Aku bukan siapa-siapanya kakak harusnya kakak sadarin aku dari awal bukannya ngasih harapan kayak gini kak” Ucapku yang sudah emosi.
“Siapa yang bukan siapa-siapanya kakak sih key, Kamu itu sahabat terbaik kakak” Ucap kak Aksa.
Deg. Apa sahabat?
“Iyaa mungkin itu maksud kakak tapi buat aku ngga gitu kak” Ucapku yang sudah menangis.
“Sahabat mana yang memperlakuin sahabatnya kayak kakak memperlakukan aku kak” Tambahku yang masih meneteskan airmata.
“Keyy, Kakak jelasin yaa” Ucap kak Aksa
“Yang kemarin kamu liat itu Keysha dia, cinta pertama kakak. Namanya aja udah mirip sama kamu kalian mirip key. Kakak gabisa move on dari dia key, Kakak selalu ngerasa Dejavu kalo lagi sama kamu. Maapin kakak yaaa kalo kamu jadi ngerasa di php in sama kakak. Kakak ga sengaja key” Ucap kak Aksa menjelaskan.
“Jadi selama ini kakak anggep aku keysha??” Tanyaku dengan kecewa.
“Iyaa key maapin kakak yaa” Ucap Kak Aksa
“Gapapa kak mungkin aku yang terlalu baperan” Ucapku meninggalkan kak Aksa.
Kak Aksa Meraih tanganku.
“Kita ga musuhan kan key??” Ucap kak Aksa.
“Udah yaa kak cukup, Kasih aku waktu dan ruang biar aku bisa cerna semuanya sendiri” Ucapku meninggalkan kak Aksa.
***
Perlahan tapi pasti aku akan memilih untuk berdamai dengan diri sendiri berusaha bersama diri sendiri, Tidak usah bertumpu dengan siapapun lagi.
Aku dengan Aku.
Bab 8
5 Tahun kemudian...
Mungkin dulu aku memang tak bernasib baik di perihal percintaan dan keluarga, Untuk sekarang masalah Keluarga, Percintaan dan karir aku akan berusaha sebaik mungkin agar nasib karirku tak sama dengan nasib keluarga dan percintaanku dulu.
“Morning sayang” Ucap Kak Alen. Iyaa Kak Alen kakaknya Allisya.
“Morning too sayang” Balasku. Tak ada yang tahu bukan kalo aku akan berakhir dipelukan kak Alen seperti ini?. Salah Allisya sudah tau kalo kak Alen menyukaiku sejak dulu, Dia ini penghianat yang paling aku sayang. Kalo dia kasih tau aku dari dulukan gaperlu aku nyangkut sama orang yang belum selesai dengan masa lalu nya itu. Tak perlu sakit hati bukan. Tak apalah semua harus disyukuri.
“Udah siap??” Tanya kak Alen padaku.
“Udah” Balasku.
“Kita ke butiknya teman mama dulu yaa, Coba cari gaun disana kata mama” Jelas kak Alen.
“Okee, Tapi buat resepsi aku udah milih di butik lain gapapa??” Tanyaku kepada calon suamiku. Kak Alen.
“Gapapa sayang, gaunnya jugakan yang akan pakai kamu bukan mama” Ucap kak Alen.
“ Okee” Balasku.
Untuk kak Aksa Terima kasih banyak pernah hadir dihidupku memberikan aku pelajaran yang berarti untuk tidak mudah jatuh hati pada orang yang salah. Terima kasih sudah menjagaku dan menenangkaku disaat aku memilihmu yang menenangkanku. Sesuai dengan namamu aksa yang jauh. Cukup sudah kisah kita. Terima kasih orang baik.
Untuk semua sahabatku terimakasih sudah mau menerima temanmu yang banyak kurangnya ini.
Untuk keluarga besar Allisya terimakasih sudah mau menerima aku dikeluarga kalian.
Untuk kak Alendra Love u kak hehe.
Untuk semua orang yang baca buku ini saya, Makasih yang udah mau buka buku ini love u guys❤️