Miracle is Still There
Miracle is Still There
Valencia Putri Ernadi
XI AK 2
Latar
Belakang Keluarga
Yonathan
Yonathan adalah seorang anak dari keluarga yang sederhana berkebangsaan Amerika Serikat. Yonathan merupakan anak angkat dari Joey dan Christ. Ia memiliki hobby bermain basket, sejak kecil ia sudah mengenal bola basket dan ia terus berlatih bersama ayahnya yaitu Christ. Yonathan mempunyai kepribadian cukup unik, ia adalah sosok laki- laki yang sangat kuat dan juga pemberani. Yonathan adalah laki- laki yang memiliki tinggi kira-kira 170 cm dengan rambut hitam kecoklatan dan ia memiliki bola mata berwarna coklat. Namun dengan sifatnya yang keras kepala dan egois ia tidak bisa menyadari betapa sayangnya kedua orangtuanya pada dirinya. Sejak dulu ia tidak suka dengan kedua orangnya karena ia berpikir dia hanya anak adopsi.
*****
Matahari pagi pun terbit dan menyinari kamar Yonathan dari sudut arah jendelanya. Yonathan pun terbangun dan segera bersiap- siap untuk berangkat ke sekolah. Saat ia keluar dari kamar, ibunya sudah menyiapkan sarapan untuknya, sambil berkata kepada Yonathan “Ibu akan menjemputmu setelah latihan jam lima” dan Yonathan pun menjawab “jam 6, aku ingin berkeliling sebentar” dengan suara lembut ibunya berkata “Baik”. Lalu ibunya pun memberikan sepiring telur dadar untuk sarapannya, ketika ibunya kembali ke dapur ia pun tidak memakan makanannya sama sekali, siapa sangka ia memberikan makananya kepada anjingnya yang bernama Sammy, ibunya yang melihat kelakuan Yonathan dari jarak jauh itu pun langsung membuatkan sarapannya kembali. Setelah menyiapkan sarapan pagi, merekan pun berdoa bersama doa tersebut dipimpin oleh Joey ibunya.
Selesai sarapan pagi Yonathan berangkat ke sekolah bersama ibunya dan Christ berangkat kerja. Sesampainya disekolah St. Charles, Missouri , ibunya berkata “ibu sedang berpikir tentang uang sakumu, hingga 100 rb per minggunya”. Lalu Yonathan asik sendiri dengan musik yang ia dengarkan melalui headset itu, sampai-sampai ia tidak mendengar apa yang ibunya katakan kepadanya, Joey berusaha sabar menyikapi sifat anaknya yang begitu tidak peduli akan keberadaan dirinya. Yonathan yang melihat ibunya bergoyang itu pun bertanya “ apa yang ibu lakukan?” ibunya pun menjawab “ibumu hanya berusaha mendapatkan perhatian kecil dari putranya”.
****
Tibalah Yonathan di sekolah dan disapa dengan kedua teman perempuannya yang bernama Kayla dan Erlin. Saat ingin keluar menemui kedua temannya, Yonathan bertanya pada Kayla dan Erlin “apa kabar, kawan?” melihat Yonathan ingin keluar dari mobil ibunya berkata “peluk” lalu Yonathan pun memeluk ibunya dan berkata “tolong pergilah”. Kayla dan Erlin yang sudah ada di hadapan mobil Joey pun menyapa mereka “Hei, kayla. Hei, Erlin. Bagaimana kabar kalian?” lalu sambil tersenyum Erlin menjawab “Sedang menggapai impian, Ny Joey” dan Joey pun menyaut lagi “oh, aku sedang mencoba berteman dengan kalian melalui instagram, tetapi pasti aku melakukan sesuatu yang salah.” Yonathan yang mendengarkan mereka saling asik bicara pun berkata “Ya Tuhan! Tolong, pergi saja bu.” Lalu ibunya berkata sambil tertawa kepada Yonathan “ibu hanya bercanda, semoga harimu menyenangkan.” Kayla dan Erlin pun menjawab “Sampai jumpa!”. Kemudian saat ingin memasuki area sekolah Yonathan bertemu dengan seseorang yang ia suka yaitu Abby, mereka pun saling melihat satu sama lain dan sambil berjalan Yonathan pun menyapa “Hai Abby” dengan senyum manis Abby membalas sapaan dari Yonathan “Hai”.
****
Bel pun berbunyi, Yonathan tiba di kelas dengan tepat waktu. Sentral sekolah pun memberikan pengumuman “ Selamat pagi murid-murid. Hari kamis, 14 Januari, Komite buku tahunan rapat seusai pulang sekolah nanti, dan akan ada pertandingan basket jam 4 sore hari minggu. Terima kasih”. Dengan suasana kelas yang bising Erlin pun bertanya pada Yonathan “Jadi, apa yang kalian lakukan?” dan Yonathan pun menjawab “ Kami ingin mampir ke tempat Josh setelah pertandingan”. Lalu sentral berbunyi dan menyuruh semua murid untuk berdiri dan mengucapkan ikrar kesetian pada bangsa Amerika.Sambil berucap ikrar Yonathan pun memandang ke arah Abby, setelah pengucapan ikrar selesai temannya Yonathan yaitu Lexa berkata “Kami mungkin punya beberapa gadis juga.” Kayla pun bertanya kepada Lexa “Siapa?”, Lexa angkat bicara lagi “Tidak bisa berkata sampai itu terjadi”. Lalu mereka yang tidak sadar kalau guru sudah masuk ke kelas daritadi, lalu guru tersebut menegur “Josh dan Lexa harap tenang”. Setelah itu mereka melanjutkan pelajaran. Guru tersebut meminta semua murid untuk mempresentasikan laporan riwayat lisan keluarga, lalu guru tersebut meminta Yonathan untuk membacakan laporan lisannya tetapi dengan santai Yonathan menjawab “Tidak mengerjakan”, ibu guru pun bertanya “kenapa tidak?” Yonathan pun berkata “Aku tidak punya waktu”. Guru tersebut datang ke arah Yonathan dan berkata “Jika kau tidak melakukan tugas, kau akan mendapatkan nilai gagal.” Yonathan dengan muka santainnya itu tidak peduli akan omongan guru tersebut dan ibu guru tersebut kembali berkata “Hari kemarin bukanlah milik kita. Tapi hari esok adalah milik kita, untuk menang atau kalah.”.
Keesokkan harinya Joey, ibunya Yonathan pergi ke gereja untuk rapat. Saat tiba diruang rapat ada sekumpulan wanita-wanita menunggu diruang rapat. Sesampainya Joey diruang rapat ia berkata kepada wanita perkumpulannya itu “Pagiku menghilang darinya” maksud dari perkataan Joey adalah tentang anaknya yang tidak peduli akan keberadaanya. Dan Joey mengeluh pada temannya bahwa ulang tahun anaknya sudah dekat dan ia takut kejadian masa kecilnya saat Yonathan ulang tahun ia merasa sedih dan tidak dirayakan. Joey berkata “Ya, sepertinya dia membangun tembok ini diantara kami dan aku membenci diriku sendiri karena itu.” Temannya pun menasehati Joey “Mereka selalu sulit dihadapi, begitu mereka mulai bercukur sampai kemudian ia berangkat ke kuliah”
Setelah mereka berbincang-bincang, datanglah pendeta baru yang bernama Samuel dan menyapa mereka “Hai nona-nona, kami membutuhkan ruangan ini untuk rapat staf “ Tapi ibunya tidak terima dan bilang “ Tidak selama 25 menit, aku ada pertemuan pelayanan wanita di sini, saling berhadapan” Samuel pun membalas “Maaf, tapi aku pikir aku tak akan bisa”. Lalu Joey yang tidak terima itu langsung berkata “Maaf? aku sudah mencadangkan waktuku di lembar pendaftaran” Samuel menyaut “ Dimana lembar pendaftaran yang sulit dipahami ini?” kemudian Joey langsung menunjukkan dimana letak lembar pendaftaraan itu. Lalu Pendeta itu langsung meremas kertas tersebut dan ia berkata “Ini sudah tidak berlaku lagi” dengan hati yang penuh emosi Joey dan sekumpulan wanita itu pun pergi.
****
Hari Kamis pun tiba, Yonathan pun bertanding basket mereka mempunyai group yang bernama Blackhawks Rage. Saat pertandingan sudah dimulai ia tampak bersemangat dan ia sudah beberapa kali mencetak point dan ketika ia ingin memasukan bola basket ke dalam ring, dengan perasaan kesal salah satu anggota lawanpun mendorong Yonathan, Yonathan pun terjatuh dan bangkit kembali sambil berkata “Tidak bisa menangkapku, jadi kau harus melanggarku?” lalu pihak lawan yang membuat ia terjatuh membalas perkataann Yonathan dengan muka songongnya itu“Terserah kau,gampangan” Yonathan yang merasa kesal mendengar kata gampangan itu pun marah dan mereka pun adu body. Saat pelatih Yonathan melihat ia berkata “Hei, hentikan!. Jika salah satu dari kalian ada yang bergerang akan di-bangku cadangkan.” Akhirnya pihak lawan pun pergi untuk mandi, ketika Yonathan ingin pergi untuk mandi , pelatih tersebut menahannya sambil bertanya “Apa ini aku dengar-dengar kau mendapatkan nilai gagal dalam tugas sejarah keluargamu?” Yonathan pun hanya menggelengkan kepalanya sambil berkata “Mengapa penting?” pelatihnya pun menjawab “Aku harus mencadangkanmu untuk pertandingan di hari minggu” dengan tidak sopannya Yonathan bilang “APA? omong kos…” dan omongannya pun terhenti, lalu ia berkata kepada si pelatih tersebut “Terserah” dengan hati sabar pelatihnya mumujinya “Kau pemain yang bagus, Nat, tapi saat ini kau mengacaukannya” pelatih tersebut bertanya “Apa yang terjadi denganmu akhir-akhir ini? Dengan muka tidak mengenakan Yonathan “Aku mengerti. Aku akan bertemu denganmu pelatih” Yonathan pun pergi meninggalkan area lapangan basket.
****
Saat malam tiba, Yonathan pun dikamarnya sedang membuaat laporan lisan tentang keluarganya, ia pun memikirkan kata-kata si pelatih tersebut . Tidak lama dari itu ia pun termenung dan ibunya pun menemuinya dikamar dan bertanya kepadanya “Apa kau baik-baik saja nak? Bagaimana tentang pertandingan basketmu hari ini?. Yonathan pun menjawab “Baik”. Kemudian ibunya pun melihat kearah sepatu Yonathan dan bertanya “Untuk apa kau menyimpannya?, Jordan-mu? Yonathan pun menjawab “Untuk waktu yang tepat.” Lalu ibunya pun keluar dari kamar Yonathan dan berbalik arah, sambil mengingat masa kecil Yonathan saat ulang tahunnya ia hanya merenung sambil menangis dan ibunya berbicara kepadanya “Sayang, kembali kebawah, semua temanmu sedang menunggu untuk menyanyikan lagu “Happy Birthday” untukmu.” Dan Yonathan pun hanya menggelengkan kepalanya sambil menangis dan ibunya bertanya “Ada apa? semua orang menunggumu dan Yonathan menjawab “Kenapa dia tidak ingin mengadakan pesta untukku?, kenapa mereka tidak menginginkanku?. Lalu ibunya bertanya “Untuk apa nilainya kau memiliki tujuan dan kau dikasihi” lalu ibunya pergi.
Keesokkan paginya ia memasuki kelas dan membaca laporan lisan yang ia buat semalam. Isi dari laporan lisan tersebut ia bercerita bagaimana ia berasal dari kota kecil di Guatemala yang bernama Sansare, dan ia berkata ia tidak tahu siapa ibu kandungnya dan hanya saja ibu kandungnya tidak menginginkannya. Dan ia pun juga bercerita bahwa Joey dan Christ mengadopsi ia ketika ia berusia sembilan bulan. Dan saat itu Joey dan Christ pergi hanya untuk menjalankan misi dan mereka akhirnya pulang bersama Yonathan, dan ya mungkin Yonathan terlalu kecil dan sangat imut. Ketika sudah membacakan laporan lisan tersebut Yonathan pun pergi ke arah bangku tempat duduknya.
Ada apa di bulan Januari 2015 ?
Suatu hari, pada 18 Januari 2015 mereka pergi ke gereja bersama, saat memasuki gereja semua orang sedang melakukan puji-pujian sambil bertepuk tangan dan saat mendengarkan rep dari lagu “This is Amazing Grace” Yonathan pun kagum lalu berdiri sambil bertepuk tangan. Selesai melakukan Pujian mereka pun mendengarkan kotbah yang dibawakan oleh Pdt. Samuel, Pdt tersebut ber-kotbah tentang “Berbohong di dalam Gereja”. Pdt Samuel itu berkata bahwa Tuhan juga meminta komitmen seumur hidup, tapi ini kabar baik yang maksudnya dia tidak hanya memberi kita bunga mawar kan? Dia memberikan kita sesuatu yang paling berharga bahwa dia harus memberikan Putra-nya, dan Samuel berpikir itu berarti kita mungkin, seharusnya juga bukan fobia komitmen, bukan?.
****
Ibadah pun telah selesai, semua orang bersalaman dengan Pdt Samuel dan juga istrinya. Istri Samuel pun menyapa Joey dan menanyakan kabarnya. Lalu Samuel pun menyapa.
Samuel: “Hai, Joey apa yang kalian miliki di sisa hari ini?”
Joey: “Baik, Yonathan punya pertandingan basket”.
Samuel: “Oh ya? Aku telah melihat Yonathan melompat sedikit di sekitar sini”
Dan Samuel juga mengajak Yonathan untuk datang ke group komunitas Remaja dan Yonathan pun setuju untuk menghadirinya. Samuel berkata di depan Joey dan Christ “Bumm! Anak ini sangat keren!.”
Pertandingan
Basket
Hari pertandingan basket pun tiba, ibu dan ayahnya pun ikut menonton pertandingan basket itu. Yonathan pun melempar bola dan mencetak poin ke 2 untuk timnya sedangkan tim lawan belum mendapatkan 1 poin pun. Yonathan selalu sigap saat mengambil bola, ia selalu mengatur langkah teman-temannya untuk menangkap bola lalu mencetak poin.Akhirnya poin terakhir direbut oleh tim Yonathan, Blackhawks Rage mereka menang berkat Yonathan tim Blackhawks Rage akan mengikuti lomba tingkat nasional.
Sebelum berangkat ibunya meminta ia untuk SMS ketika ia sudah tiba di lokasi. Mereka tiba saat malam hari dan menginap di rumah salah satu teman yang ia kenal bernama Alexander, setelah mereka bersih- bersih mereka langsung bermain ps sedangkan Yonathan hanya duduk dan memainkan ponselnya, lalu temannya menawarkan Yonathan untuk bermain ps bersama, lalu Yonathan hanya menyaut sebentar. Lalu saat temannya yang bernama Christian melihat foto- foto Alexander waktu kecil Christian pun bilang “Oh! Kau adalah bayi yang jelek” Alexander pun menjawab “Itu bukan aku, bodoh itu ayahku. Aku yang satunya, ibuku menganggap itu lucu karena kami terlihat persis sama.” Christian : “Ya betul, dan kalian berdua jelek”. Kemudian ibunya Alexander pun datang ke ruang tamu menemui mereka sambil menyapa “Hai teman-teman, jangan begadang semalam,oke? Lalu dengan sopannya Yonathan menjawab “Malam, Ny Rieger”
Awal Mulanya Kisah Tragis Yonathan
Pagi hari yang penuh dengan tumpukan salju di tanggal 19 Januari 2015 mereka pun bermain di laut yang sedang membeku dan di tumpuk dengan butiran-butiran salju. Alexander “Dingin! Ayo pergi!” lalu mereka pun berlari dan Yonathan berlari sambil membawa bola basket, lalu mereka datang ke taman untuk bermain, dengan senangnya mereka juga bermain kinciran anak-anak dan menyuruh temannya untuk berada dikiciran itu dan teman yang lain memutar kicirannya tersebut. Selesai bermain di taman mereka berlari ke arah lautan yang membeku, lalu Alexander mencoba melemparkan batu kearah permukaan laut tersebut, lalu Yonathan berbicara pada temannya “Ya, kita baik-baik saja. Cukup tebal.” Mereka pun berlari semacam bermain eskating di atas permukaan laut yang membeku tersebut, mereka juga bermain kejar-kejaran diatas es. Lalu mereka pun melakukan selfi bersama diatas es. Lalu seorang bapak tua yang melihat mereka bermain di atas es tersebut pun menegur “Hei, anak-anak! Menyingkirlah dari es! Tidak aman! Lalu Yonathan pun dengan tegas mengatakan “Kami sedang berlatih untuk Olimpiade basket tingkat nasional tuan. Tolong jangan menjadi pembunuh mimpi.” Alexander pun berbicara pada Yonathan dan Christian “Mungkin dia benar.Pernahkah kalian mendengar satu retakan ?” bapak tua tersebutkan berkata “Anak-anak? Sekarang, atau aku akan memanggil polisi. Mereka semua menjawab “ Ya pak”.
Lalu Yonathan menerima SMS dari ibunya, dan saat ia membuka ponselnya untuk membaca sms dari ibunya es nya pun retak dan mereka bertiga pun terjatuh ke dalam danau yang airnya sangat dingin. Yonathan dan teman-temannya mencoba berenang untuk kembali keatas permukaan dan Yonathan pun berhasil mengambil nafas di permukaan sambil membantu temannya yang masi berada di dalam air, ketika mereka semua sudah berada di pinggir es Yonathan pun membantu dari bawah air untuk Alexander dan Christian naik.
Yonathan pun berteriak: “ Alexander, bertahan!”
Alexander:“Aku tidak bisa! Aku tidak bisa bertahan tanganku terlalu dingin.”
Christian: “Aku tergelincir”
Yonathan: “Tunggu, Christian, tunggu!.
Alexander: “Aku tidak bisa bangun!”
Yonathan: “Bernafaslah! Sini, aku memegangmu, tahan!”
Kemudian saat Yonathan sudah membantu Alexander untuk naik ke permukaan, dengan tidak sengaja kaki Alexander menendang tangan Yonathan, akhirnya Yonathan pun jatuh ke dalam es yang sangat dingin dari atas Alexander dan Christian berteriak sambil memanggil nama Yonathan “Yonathan berenang, ayolah!, Yonathan! Yonatahan!” dengan sangat paniknya Alexander menyuruh Christian untuk melihat ke dalam air, Christian berteriak “Tolong! Kemana dia pergi?” Mereka berteriak panik dann ketakutan. Alexander berteriak “Seseorang tolonglah!” Lalu si pak tua yang tadi menasehati mereka langsung menelepon 9-1-1 dan mereka bertanya “apa daruratmu?” Tiga anak laki-laki mereka jatuh ke dalam es, kalian harus mengirimkan bantuan sekarang juga!” Lalu mereka berkata “Semua truk yang siap, langsung menuju ke lokasi, ada kejadian tenggelamnya seorang anak di Danau Saint Louis”. Si petugas langsung berlari ketika sudah memasuki mobil darurat ketua pun angkat bicara “ Truk 11, kami berada di stasiun tujuh menit lagi kami membawa peralatan penyelamatan air, mobil pun langsung berangkat menuju ke lokasi. Setibanya di lokasi kejadian mereka pun panik dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk mengait mereka ke daratan “Pintu masuk timur. Tiga puluh yard dari pantai, polisi setempat telah tiba di lokasi kejadiaan. Satu keluar, satu di dalam air, satu di bawah es” petugas itu pun bertanya “Berapa lama?” lalu pak tuaitu menjawab “Sekitar lima hingga tujuh menit, menurut saksi.” Lalu mereka menyambungkan telepon ke adminis “Mengerti. Katakan pada ketua kami akan tiba dua menit lagi.
Ketika polisi sudah sampai di tempat kejadian, polisi pun langsung turun ke arah Danau tersebut dengan perlahan dan yang lainnya mengambil pengait di bagasi mobil. Polisi pun perlahan menggapai Alexander dan Christian dengan mengulurkan tangannya dan membawanya ke tepi Danau. Akhirnya bantuan dari petugas pemadam kebakaran pun datang dan turun tangan untuk menemukan Yonathan yang berada di dalam es. Petugas tersebut mengambil tombak dan pengait untuk mengait baju Yonathan, mereka perlahan mencari dengan hati- hati. Kata petugas Joe “Kontak bawah sekitar sepuluh kaki, kita harus menemukan anak ini. Lalu polisi dan petugas lainnya menurunkan alas pelampung untuk Yonathan, kata si petugas Joe “Berapa hitungannya?” lalu petugas Yoel menjawab “Lima belas menit. Ini akan menjadi penemuan, bukan penyelamatan” lalu ketua meminta mereka untuk kembali tapi mereka berdua tetap mencari Yonathan sampai ketemu “Aku tidak bisa melihat lebih dari tiga kaki. Terlalu keruh, aku tidak ingin memotongnya.” Yoel “Jika dia berada dibawah es disana, dia sudah mati”. Tepi terluar turun hingga 25 kaki atau lebih, petugas Joe “Ayo, Yonathan. Di sini.” Dengan muka Joe yang sangat fokus saat mencari Yonathan akhirnya pun ketemu titiknya dan bajunya pun dikaitkan oleh alat, saat diangkat dengan pengait seluruh tubuh Yonathan tampak pucat. Polisi pun mendekat dan berkata “Denyut nadinya tidak ada , mulai kompresi. Cepat! cepat! cepat!” sambil menarik menggunakan pelampung tempat tidur polisi sambil mencari denyut Yonathan. Saat sudah sampai dipinggir Danau Yonathan segera dipakaikan alat pernafasan dan petugas membantu menekan dada Yonathan agar ia memuntahkan airnya.
****
Saat perjalanan kerumah sakit Yonathan segera dibawa keruang ICU. Setelah itu mama Alexander pun menelpon ibunya Yonathan, ibunya Yonathan segera mengangkat telepon dari mama Alexander yaitu Cindy, ibunya Yonathan merasa senang saat Cindy menelponnya tapi lain kata ibunya Alexander memberikan kabar burung kepadanya “Joey, jadi ada kecelakaan anak-anak sedang bermain di es dan mereka jatuh, jadi kau harus kerumah sakit sekarang” ibunya Yonathan yang mendengar keluhan tersebut dari ibu Alexander pun syok dan buru- buru keluar rumah dan berlari ke arah mobil ia pun sambil menangis dan betapa khawatirnya Joey terhadap Yonathan. Sambil mengendarai mobil Joey pun menghubungi Christ yang sedang bekerja , lalu Christ pun mengangkat telepon dari Joey dengan suara panik dan sambil menangis Joey berkata
“Christ! Yonathan mengalami kecelakaan. Anak-anak jatuh ke dalam es!”
Christ “Joey, pelan -pelan” namun dengan nada panik Joey tidak memikirkan apapun yang dibicarakan Christ.
Joey “Aku akan ke RS Barat St. Joseph. Bisakah kau bertemu denganku di sana?”
Christ “ Baik, baiklah. Aku akan menemuimu di sana.”
Dengan keadaan panik Joey membawa mobil dengan kecepatan tinggi. *(kembali ke ruang ICU). Yonathan yang sedang bertahan entah hidup maupun mati dan dokter bertanya “ Apa masalah anak ini?” lalu polisi yang membawanya itu berkata “Laki-laki berusia empat belas tahun. Tidak responsif, dan tidak berdenyut. Dia bermaian di atas es, dan ia terjatuh 500cc bolus diberikan, dia sangat dingin untuk disentuh”
Dokter: “Cath, ambil alih kompresi CPR, mari kita bolus dia. Saline normal. Jalankan IV terbuka lebar kita gunakan berat 80 pon. Bersiap berikan epinerfin.
Cath: “ Epinerfin masuk” (sambil menyuntikkan cairan ke dalam tubuh Yonathan )
Dokter: “Tahan kompresi”
Cath; “Tidak ada denyut nadi. Masih dingin.
Geo: “ Pupil tetap dan melebar. Tidak ada respon”
Dokter: “ Lanjutkan kompresi, bersiap berikan epinerfin”
Cath: “Epinerfin 0,38 miligram. Suhunya 88 derajat.”
Geo: “Berapa lama sampai pemeriksaan denyut nadi berikutnya?”
Melisa: “Tiga puluh detik”
*(kembali ke ibu Yonathan)
Saat di mobil Joey hanya berkata “Tolong, Tuhan. Tolong, Tuhan Yesus, Tolong.
*(kembali ke rumah sakit)
Dokter: “Pemeriksaan denyut nadi pada pemeriksaan berikutnya. Jika masih tidak ada denyut, kita akan kejut dia, harus mencoba sesuatu kejutan di 150 joule.”
Cath: “Bersiap untuk kejut. Dua menit”
Melisa: “ Tidak ada denyut”
Dokter: “Semuanya aman. Kejutkan”
Cath: “ Tidak ada denyut nadi”
Dokter: “Bagaimana suhu luarnya?”
Geo: “Rendah di 50-an, air danau cukup dingin membawa kebaikan bagi jantungnya, atau otaknya dalam hal ini.”
Cath: “Temperatur hingga 90 derajat”
Dokter: “ Bersiaplah berikan epinerfin”
Cath: “Epinerfin masuk, epinerfin 0,38 miligram”
Dokter: “Berpikir, Cath. Berpikirlah, berapa banyak epi yang telah kita berikan?
Geo: “Delapan dosis, dokter”
Dokter: “Bersiaplah untuk kejut. *muka dokter pun terlihat pasrah dengan keadaan Yonathan yang tak kunjung membaik
Cath: “Tetap tidak ada denyut nadi”
Dokter: “ Kejutkan”
Melisa & Geo; “ Tidak ada denyut nadi, Temperatur hingga 95 derajat.”
Dokter: “Dia hangat”
Geo: “ Total waktu 45 menit, dok”
Dokter Shutter pun bingung dan panik harus berbuat apa pada keadaan Yonathan yang tak kunjung membaik. Saat ibunya sudah datang di rumah sakit dan menuju ke arah bagian administrasi dan bertanya “Aku kesini untuk Yonathan” bagian admin pun menjawab “Silakan duduk” dan ketika sang admin tau kalau Joey adalah ibunya Yonathan ia langsung bergegas untuk memberi tau Dokter Sutter bahwa ibu dari anak tersebut sudah datang, lalu dokter Sutter pun langsung berlari keluar disaat dokter Sutter hampir tiba menemui Joey ia pun mendengar percakapan Joey dan Cindy
Joey:“Mereka tidak mengizinkanku untuk melihatnya! Bukankan itu ilegal?
Cindy: “Kita hanya perlu bersabar.”
Lalu dokter Sutter langsung menyela pembicaraan mereka berdua dan memberitahu tentang keadaan Yonathan saat ini
Dr. Sutter: “ Joey Nathania?”
Joey: “Ya? Aku Joey.”
Dr. Sutter: “ Hai. Aku Dokter Ken Sutter. Kami melakukan semua yang kami mampu untuk putramu, tetapi Yonathan tidak merespon”
Joey: “Apa artinya?” *sambil menangis
Dr. Sutter: Biar aku antarkan kau kepadanya.”
Saat masuk keruang perawatan Joey melihat banyak tim medis yang sedang menangani Yonathan untuk saat tim medis mundur untuk membiarkan Joey milihat kondisi anaknya. Yonathan yang penuh dengan alat-alat pernafasan yang tidak biasa, Joey sangat syok melihat keadaan anaknya itu dan ia terdiam
Dr. Sutter: “Silakan, ambil waktu selama yang kau perlukan untuk mengucapkan selamat tinggal”
Lalu ketika Dr. Sutter keluar dari ruang perawatan Joey pun memegang kaki Yonathan dan mengingat pertama kali saat Joey memegang kaki Yonathan sewaktu kecil sambil menangis ia berkata “Aku tidak mengerti” ia berulang kali mengatakan kata tersebut, sambil menangis Joey mengelilingi Yonathan dan sambil menangis “Aku tidak mengerti. Aku tidak mengerti. Aku tidak mengerti. Tidak! Tidak! Tidak!” Joey pun menangis tersendu-sendu sampai suara tangisnya di dengar perawat dan dokter-dokter dirumah sakit itu, mereka yang mendengar suara tangisan Joey pun ikut menangis. Joey pun kembali berkata “Tidak, tidak, tidak. Tuhan tolong, Yesus, kumohon. Tolong Yesus anakku Yonathan.” Dan sambil menangis Joey pun berkata “Roh Kudus, aku membutuhkan- Mu sekarang. Tolong jangan bawa anakku. Tolong! Tolong!. Tolong hidupkan Yonathan kembali Tolong, Tuhan kumohon, kumohon. Datanglah, beri nafas kehidupan pada Yonathan, kumohon, Tuhan.. Kirimkan Roh Kudus-Mu untuk menyelamatkan putraku!” Lalu setelah itu Mukjizat terjadi pada Yonathan, denyut nadinya ditemukan lalu perawat yang ada di dekat luar kamar Yonathan berteriak “Kita mendapatkan denyutnya!, lalu dokter dan para perawat segera berlari ke ruang Yonathan dan dokter segera bertindak untuk memberikan perawatan pada Yonathan.
Dr Sutter: “Kita mendapatkan denyutnya! Trauma dua, beri pernafasan dan beritahu mereka, kita butuh ventilator. Kalian mendapatkan denyutnya?”
Cath: “Ya”
Dr Sutter: “Siapkan intubasi. Aku akan memasang NG dan bersiap untuk memasukkannya pasca- intubasi.”
Tidak lama Christ pun datang dan berlari menemui Joey dan bertanya dimana Yonathan dan gimana keadaan Yonathan saat ini. Lalu dokter Sutter menemui mereka di bagian administrasi dan dokter Sutter menyampaikan keadaan Yonathan saat ini.
Dr. Sutter: Denyut nadi Yonathan ada tapi lemah. Sekarang, kami melakukan segala yang kami bisa untuk menstabilkannya, dan kami akan menerbangkannya ke pusat koto Cardinal Giennon sekarang. Mereka punya ahli terkemuka dalam kasus tenggelam, Dokter Geralad. Sekarang menurutku Yonathan satu- satunya kesempatan untuk sembuh.
Penerbangan Yonathan menuju ke “Cardinal Glennon”
Christ: “Aku akan menyusulmu di sana, sayang!”
Staf penerbangan rumah sakit “Gunakan CGCH, kami akan meminta penerbangan sekarang dan aku akan meminta kau masuk di pad dua dengan pendamping dan staf pendukung trauma untuk membantu.
Lalu joey pun langsung masuk ke helikopter bersama Yonathan dan alat- alat medis lainnya, si pilot bertanya “bu, apakah kau bisa terbang?” lalu joey menjawab “Ya, aku akan baik-baik saja.” Si pilot menjawab “Kau hiperventilasi”. Joey: “Aku takut mati di ketinggian. Pilot: “Aku pikir kau lebih baik’menyusul menggunakan mobil”. Joey: “Tidak, aku tidak akan meninggalkan anakku!”. Dari kejauhan Christ yang sambil menangis melihat keadaan anaknya dan sang ibu yang sangat khawatir akan keadaan anaknya.
Perlahan helikopter pun menggapai langit dan berangkat. Lalu istri pendeta menelpon suaminya.
Pdt.Samuel : “Hai sayang! kau akan bangga padaku.Aku sedang jogging”.
Sang Istri : “Yonatan jatuh ke dalam danau beku!”
Pdt Samuel : “Tunggu,Apa??”
Sang Istri : “Mereka membawanya ke Cardinal Glennon”
Pdt Samuel : “Baik.emm aku dalam perjalanan”
Sesampainya di Cardinal Glennon,Yonatan langsung dibawa ke ruang UGD.Lalu perawat bertanya kepada Joey : “Kau ibunya Yonatan kan”. Joey : “iya”. Perawat: “Aku ingin kau ikut denganku bu. Dr. Gerald yang akan merawat Yonatan.”
*Masuk ke area rumah sakit*
Perawat: “Kami akan menemukanmu segera setelah kami mengecekny. Kau bisa duduk di sana.
Lalu Pdt samuel tiba dirumah sakit dan dia kearah bagian administrasi untuk menanyakan Yonathan diruang mana.
Pdt. Samuel: “Keluarga Christ diterbangkan dari St. Joseph”
Tidak lama kemudian Joey berpapasan dengan Pdt Samuel, dan Joey masih saja mementingkan egonya dia masih saja tidak suka pada Samuel. Lalu mereka mengobrol dan sedikit ada pertengkaran kecil antara Samuel dan Joey. Christ pun yang baru tiba di Cardinal langsung menemui Joey dan memeluknya.
Dokter Gerald langsung menyampaikan keluhannya kepada Christ dan Joey.
Dr. Gerald: “Putramu masih hidup, tapi nadinya sangat-sangat lemah, otak Yonathan seperti organ-organnya, kekurangan oksigen selama setidaknya 20 menit sebelum CPR diberikan. Kecelakaannya adalah bencana yang besar untuknya, diluar fungsi otak yang belum sempurna. Aku belum pernah melihat kasus seperti kasus Yonathan ini, namun faktanya ia berhasil sampai sejauh ini”
Joey: “Sorry, sejauh ini?”
Dr. Gerald: “Jika Yonathan mendapatkan kesadaran kembali dia akan mengalami gangguan neurologis yang parah.
*Joey dan Christ pun menangis tak tahan mendengar dokter berucap separah itu pada keadaan anaknya Yonathan*
Dr Gerald: “Tapi aku tidak percaya, Yonathan akan bertahan malam ini. Jika kau punya keluarga dan teman kau ingin menelpon untuk datang menemui Yonathan sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya.”
Dengan raut wajah yang sangat lesu Christ sampai memohon kepada Dr,Gerald untuk menyembuhkan Yonathan dan Joey berbicara bahwa Dr. Gerald yang terbaik terkenal di dunia dan ia berkata anakku seorang pejuang dan ia tidak akan menyerah, lalu Joey berkata lakukanlah yang terbaik untuk anakku Yonathan, tidak kurang dan sisanya biarkan Tuhan yang melakukan sisanya.
Lalu teman dari Joey datang dan bertanya tentang kabar Yonathan, dan memeluk Joey. Saat mereka mendengar kabar tentang Yonathan mereka langsung datang ke Cardinal Glennon
Maudy: “Apa yang dokter katkan tentang Yonathan?”
Joey: “Yah, aku tidak bisa mengatakannya apa yang dokter coba katakan padaku, karena aku menolak untuk menerimanya karena aku tahu bahwa Yonathan akan melewati ini”
Maudy: “Aku pikir kau harus jujur pada diri sendiri tentang peluang Yonathan”
Joey: “Aku jujur tentang peluangnya, kamu tahu aku akan kembali. Mereka hanya mengizinkan dua orang di dalam ruangan sekaligus”
Joey memanggil Christ untuk masuk ke dalam ruang rawat Yonathan, lalu Christ menolak untuk masuk dan berkata “Oh, kau dan Samuel yang pergi, aku akan menunggu, apa kau yakin?” Joey yang mendengar Christ mendengar itu langsung pergi
*Kediaman keluarga Abby*
Saat mendengar suara mobil dari kejauhan, Abby langsung berlari keluar dan bertemu dengan ayahnya.
Abby: “ Bagaimana keadaan mereka disana?”
Sang ayah: “Christian dan Alexander baru keluar beberapa jam lalu, mereka menderita hepotermia, tetapi mereka baik-baik saja.”
Abby: “Dan bagaimana dengan Yonathan?”
Sang ayah: “Yonathan berada di tempat yang sangat sulit sayang, tapi denyut nadinya ada yang ljauh lebih banyak dari perkiraan orang”
Abby: “Ibu bilang itu seperti mujizat”
Sang ayah: “ Ya, ya… ayah masih belum tahu bagaimana mengatakannya, ibunya sangat emosional dan ia terus berdoa. Ayah masih tidak percaya dia hidup kembali”
Abby: “Yonathan, Yonathan akan baik-baik saja ?”
Lalu sang ibu yang mendengar percakapan mereka dari jauh, menyuruh mereka untuk masuk dan ibunya berkata pada si Abby untuk tidak menggangu ayahnya saat ini karena ayahnya habis menjalankan hari yang sangat sulit. Namun Abby tidak berhenti berbicara kepada ayahnya dan berkata kepada ayahnya apa yang akan aku katakan pada anak-anak kelasku nanti? Ayahnya hanya bilang kebenarannya tidak ada yang tahu pasti nak. Abby bertanya pada sang ayah akankah Yonathan bisa kembali lagi untuk sekolah minngu ini? Ayahnya hanya menjawab tidak pada Abby. Yonathan akan berada di Cardinal Glennon sampai ia ada kemajuan, saat sang ayah berkata “kurasa hidup Yonathan tidak akan lama” Abby tidak percaya dan ia berkata pada ayahnya bahwa Yonathan akan hidup kembali (sambil menangis) Tapi ayahnya berkata itu sangat rumit. Lalu Abby berlari masuk ke dalam rumah
Di Tempat Pemadam kebakaran
Petugas yang saat itu menolong Yonathan saat masuk kedalam es itu sedang melatih otot saat itu si pak ketua masuk dan berkata “Aku mendapat kabar dari rumah sakit. Mereka tidak menduga dua bocah lelaki itu akan berhasil melewati malam ini, benar-benar sangat berarti hari itu sobat” dan ia bertanya pada petugas itu “Apa yang telah kau lakukan”? Yoel menjawab “Jika ketua tidak meminta kami untuk kembali, tidak akan pernah menemukannya sejak awal. Jika kau tidak teriak agar kami kembali, aku pikir kau gila. Lalu ketua meenjawab “ kalian berdua berusaha keras untuk menolong anak itu, agar mereka tidak kehilangan jari tangan dan kaki mereka” Lalu Yoel menjawab “ Joe lah yang menemukannya, aku membantumu mengail dia , tapi sisanya adalah milikmu” Joe: “Aku mendengar suara berkata, “Kembali.” Jadi siapa itu?”. Ketua: “Bukan aku”
Diruang rawat Yonathan
Ibunya Yonathan hanya melihat sang anak berbaring di kasur, dan sang ayah melamun dengan tatapan kosong. Dan tampak pada Abby ia menangis di tempat tidur sambil memeluk gulingnya. Namun sang ayah menulis kisah tentang Yonathan “Apa yang aku saksikan hari ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Beberapa bahkan mungkin menyebutnya mujizat, itulah sebabnya aku menulis sehingga apapun yang terjadi, kita akan mengingat apa yang kita saksikan hari ini”Lalu berita yang ditulis oleh sang ayah tersebar di media sosial bahkan banyak orang yang kagum dan mendoakan Yonathan
20 Januari 2015
18 hari setelah Yonathan Kecelakan
Pagi-pagi saat membuka mata Joey melihat perawat sedang mengecek keadaan Yonathan dan ada Pdt Samuel yang duduk di sebelah kanan Yonathan dan Joey pun langsung bangun dari sofa dan berkata “Anakku Yonathan berhasil melewati malam.”
Pt Samuel: “Ya tentu saja, ia seorang pejuang. Oh ya aku melakukan riset investigasi dengan Christ”
(sambil memberikan minuman kepada Joey)
Joey: “Terima kasih, dan terima kasih telah menginap Sam”
Lalu Samuel yang mendengar Joey memanggil namanya itu tertawa
Joey: “Apa?”
Pdt Samuel: “Itu adalah pertama kalinya kau memanggilku Sam”
Joey: “Sorry, aku sangat buruk padamu”
Pdt Samuel: “Tidak! Ayolah. Apa yang kau bicarakan ? Siapa yang tidak suka di ketik, dua halaman spasi satu, surat pengaduan anonim tentang band ibadah?”
Joey: " Rapper itu agak terlalu. Aku dibesarkan dengan nyanyian dan pujian, tunggu bagaimana kau tahu itu aku?”
Pdt Samuel: “ Aku tidak tau begitu, Dengar Joey, alasan satu-satunya aku beralih musik di gereja karena aku akan melakukannya benar-benar semua dan apa saja. Untuk membuat orang-orang muda bersemangat untuk pergi ke gereja. Anak- anak sepertu Yonathan itu hanya mereka butuh lebih banyak lonceng sapi, apa kau tahu?”
Joey: “Ya, aku mengerti maksudmu. Oh, Paula pasti membenciku.”
Pdt Samuel: “ Tidak, tidak, dia pikir kau sangat bersemangat”
Joey: “Mengapa kau tidak pulang dan bertemu keluargamu?”
Pdt Samuel: “Apa kau yakin?”
Joey: “Ya tentu”
Sekejap percakapan mereka terhenti karena Dr Gerald masuk ke ruang Yonathan
Dr Gerald: “Selamat pagi semua”
Joey & Samuel : “Pagi”
Pdt Samuel: “Telepon aku jika kau butuh aku untuk apa saja, aku akan segera kembali ” (sambil melihat ke arah Joey)
Joey: “Baiklah, terima kasih” ( lalu Samuel langsung keluar dari ruang rawat)
Dr Gerald: “Aku baru saja mendapat kabar dari Wenny. Aku tidak tahu bagaimana cara Yonathan melewati malam itu” (sambil mengecek keadaan denyut nadi Yonathan) Tapi aku senang aku salah, aku khawatir tentang edema serebral. (sambil mengecek mata Yonathan menggunakan senter) Seperti dibagian tubuh Yonathan lainnya, otaknya akan membengkak. Aku akan membuat Yonathan dalam keadaan koma, berikan tubuhnya kesempatan untuk berbalik arah. Dan kita akan menjalankan banyak tes hari ini. Oke? Sangat sulit kita melihat semacam bukti nyata aktivitas otak Yonathan”
Joey: “Ya”
Dr Gerald: “Paling – paling kita memiliki jalan panjang di depan dan aku tidak akan bohong padamu, kita akan berada di wilayah yang belum dipetakkan.”
Lalu Dr Gerald pun pergi keluar dan Joey yang tampak sedih mendengar keluhan tentang putranya tersebut”
****
Pagi hari wartawan pun datang ke rumah sakit untuk membuat berita.
“Bocah St.Charles yang berusia empat belas tahun yang menghabiskan 15 menit terperangkap di bawah air, setelah jatuh ke dalam es di Danau Saint Louis terus berjuang untuk hidupnya hari ini. Pada hari Senin, setelah responden pertama, menemukan tubuh Yonathan yang tidak responsif dan tidak berdenyut, Yonathan dipindahkan ke Rs Barat St Joseph, di mana tim trauma melanjutkan upaya CPR yang menyelamatkan jiwa, selama 45 menit tambahan. Saat itulah, setelah satu jam tanpa tanda-tanda kehidupan, ibu Yonathan, Joey, berdoa. Dan Yonathan mendapatkan denyut nadi. Yonathan kemudian dengan cepat diterbangkan ke Rs Cardinal Glennon dimana kita diberitahu bahwa Dr Gerald dan timnya bekerja sepanjang waktu dalam upaya untuk menyelamatkan hidup Yonathan” Kay Erica melaporkan langsung dari Cardinal Glennon Hospital.
Lalu Christ pun menghampiri ke ruang rawat Yonathan dan bertanya kepada Joey
Christ: “Dimana Samuel?”
Joey: “Aku memulangkannya, kau melewatkan dokter Gerald pagi ini”
Christ: “Tidak, dia datang dan menemuiku”
Joey: “Chris, kau tidak kembali tadi malam”
Christ: “Aku tidak bisa melihatnya seperti ini. Aku tidak bisa berada diruangan ini melihatnya dalam kondisi ini. Aku minta maaf. Em jika kau butuh sesuatu, aku akan segera ke aula, aku tidak akan pergi”
Joey: “Baik”
Christ: “Maudy berpikir semua orang hanya menunggu Yonathan mati, itu hanya….. Hanya butuh waktu lebih lama dari yang ,mereka harapkan”
Joey: “Apa yang kau pikirkan?”
Christ: “Aku minta maaf tapi….. aku pikir dia benar. Aku bisa melihatnya di wajah mereka dan di wajah semua orang kecuali….”
Joey: “Di wajahku? Aku percaya Tuhan bisa menyembuhkan putra kita sepenuhnya.”
Christ: “Aku tahu kau percaya”
Lalu Christ langsung meninggalkan Joey sendirian bersama Yonathan yang belum sadar hingga sekarang
Saat Samuel sampai dirumah, sang istri dan anaknya menyambut dengan gembira dan bertanya tentang keadaan Yonathan. Lalu sang istri mengajaknya makan bersama di ruang makan. Dan saat mereka mulai bertanya putrinya pun bertanya kepada Samuel
Amelia: “Kenapa ayah harus tidur dirumah sakit?”
Samuel: “Baik ingat yang aku katakan padamu, kata lain untuk “Pendeta” adalah gembala? Gembala memelihara domba mereka bukan?
Daniel: “Apakah itu sebabnya ayah selalu memberitahu ibu orang-orang di gereja bertindak seperti domba?”
Samuel: “Emm.. mari kita coba untuk tidak mengulanginya. Tidak, Yonathan seperti domba yang terluka dan ini adalah hal yang nyata, ini kadang-kadang terjadi. Terkadang ketika seorang gembala menemukan seekor domba yang terluka di padang rumputnya, dia benar-benar akan menjemputnya dan dia akan menggendongnya di lehernya.
Amelia: “Mengapa? “
Samuel: “Agar dombanya bisa mendengar detak jantungnya kan? Dan keduanya bisa membentuk sebuah ikatan.
Amelia: “Jadi, ayah akan menggendong Yonathan di lehermu?”
Samuel: “Ya, tidak secara harafiah”
Misel: “Kalian, ayahmu pergi ke rumah sakit berada di sisi Yonathan. Dengan begitu dia bisa mendengar suara ayahmu dan tahu apa kalian tahu?, ayahmu mengasihinya. Karena itulah yang dilakukan para pendeta, mereka mengasihi jemaatnya”
Daniel: “Kenapa ibu tidak mengatakan itu begitu saja?”
Lalu pembicaraan mereka terhenti sampai disini dan misel menyuruh anaknya menyuci piring mereka masing-masing lalu dilanjutkan dengan menggosok gigi mereka. Ketika Amelia dan Daniel pergi untuk mencuci lalu Misel bertanya pada Samuel
Misel; “Hei, ada apa denganmu?”
Samuel: “Jika Yonathan mati… Maksudku, itu akan sangat menghancurkannya. Dia percaya tanpa keraguan, dia akan bertahan hidup.”
Lalu misel hanya bisa mendengarkan kata-kata Samuel dan menenangkannya.
Di Tempat Pemadam Kebakaran
Ketua: “Joe, apakabar?”
Joe: “ Apa yang ada dipikiranmu, ketua?”
Ketua: “Orang-orang berpikir, mungkin kau masih sedikit terguncang tentang apa yang terjadi pada bocah itu”
Joe: “Aku tahu apa yang aku dengar, aku percaya beberapa kaki di atas. Danau itu, kira-kira sedalam 25 kaki atau lebih, kan?
Ketua: “Ya”
Joe: “Untuk menemukannya seperti yang kita lakukan, secepat itu?”
Ketua: “Jutaan banding satu, kasus terbaik.”
Joe: “Apa hal seperti itu pernah terjadi padamu ?”
Ketua: “Tidak.”
Joe: “Baik, caraku menemukannya itu adalah satu dari dua hal. Entah aku gila..”
Ketua: “Mungkin Tuhan berbicara kepadamu”
Joe: “Percis. Dalam hal ini, aku punya masalah pribadi yang besar”
Ketua: “Apa itu?”
Joe: “Aku tidak percaya adanya Tuhan”
Disambung dengan pembicaraan Christ dengan Samuel (dirumah sakit)
Christ: “Joey berpikir bahwa Yonathan akan keluar dari rumah sakit ini. Apa yang kau pikirkan?”
Samuel: “Aku ragu, jika itu yang kau tanyakan. Yang telah dibilang aku pikir itu mungkin”
Christ: “Aku telah meneliti kasus-kasus tenggelam, ratusan dari mereka. Tidak ada seorang pun dalam situasi Yonathan yang pernah selamat. Aku percaya pada Tuhan, tapi mungkin itu hanya berjalan sejauh ini dengan hal seperti ini”
Samuel: “Aku akan jujur padamu. Aku tidak tahu apa yang akan Tuhan lakukan pada diri Yonathan, maksudku aku tidak tahu, yang aku tahu adalah aku harus berjalan bersamamu dan Joey sekarang”
Christ: “Skenario kasus terbaik adalah anakku pergi dari sini tetapi rusak otaknya “
Samuel: “Bisakah kau mengatasinya?”
Saat samuel berkata seperti itu Christ tidak kuat menahan air mata dan ia langsung pergi meninggalkan Samuel.
*pembicaraan suster dan dokter di ruang rawat Yonathan*
Suster: “Aku hanya berpikir kami harus tetap fokus pada pasien yang benar-benar dapat kami bantu. Benar?”
Joey yang berada di toilet untuk mengecek kadar gulanya pun mendengar percakapan mereka, mereka pun terhenti saat mendengar suara dari toilet
Dr. James: “Itu bukan panggilanmu atau panggilanku, itu panggilan Dr Gerald”
Suster: “Secara neurologis tidak mungkin bagi pasien untuk mengubah arah pada saat ini.”
Dr. James; “Jadilah itu mungkin, tugas kita adalah memenuhi kebutuhan pasien, sampai Dr Gerald berubah haluan atau pasien kadaluarsa.”
Suster: “ Tapi pemindaian aliran darah otak, menunjukkan tidak adanya…’
Kata-kata suster itu pun terhenti ketika mendengar suara air dari toilet dan ketika Joey keluar dari toilet Joey pun marah dan berkata “Nama pasiennya adalah Yonathan” lalu disitu dokter James mengenalkan dirinya pada Joey. Dr James mencoba menjelaskan ke Joey ada apa ia disini, ternyata dokter James menggantikan Dr Gerald sementara. Joey yang tampak marah atas perkataan dokter James karena ia tidak mau ada kata-kata negatif untuk putranya tersebut. Semua orang berbicara tentang hidup Yonathan, dengan keadaannya yang kita tidak tahu akan membaik ataupun tidak. Lalu dokter dan perawat itu keluar meninggalkan Joey dan Yonathan, ketika mereka keluar Samuel pun tiba di kamar Yonathan dan bertanya
Samuel: “Apa kau baik-baik saja?”
Joey; “Tidak, jika aku jujur kadar gulaku setinggi langit dan aku sakit kepala.”
Samuel: “Oke,itu tidak baik.”
Joey: “Ya, aku harus pulang dan mendapatkan insulin dan aku…”
Samuel: “Pergi, dengar Christ dan aku dapat kabar ini. Yonathan dalam kondisi stabil. Mungkin kau benar-benar bisa beristirahat.
Joey: “Baik”
Di Rumah Yonathan
Joey pun pulang ke rumah dan di sambut dengan anjingnya yang bernama Sammy dan Joey berbicara padaa Sammy “Apakah kamu lapar, mari kita ambilkan sesuatu untukmu, sambil membuka kulkas Joey melihat tulisan Yonathan yang terpasang pas di depan mukanya. Lalu Joey melihat foto Yonathan semasa kecilnya. Setelah itu Joey pun memasuki kamar Yonathan dan melihat sepatu Jordan milik putranya itu, lalu Joey mengambil pakaian dari lemari Yonathan dan sepatunya itu untuk dibawa ke rumah sakit
Menuju ke Rumah Sakit
“Cardinal Glennon”
Sesudah Joey sampai dirumah sakit ia melihat ada Samuel yang sedang menunggu Yonathan
Joey: “Apakah dia sadar?”
Samuel: “Tidak ada perubahan nyata.”
Lalu Joey mencoba berkomunikasi dengan Yonathan dengan keadaan yang tidak sadar kan diri
Joey: “Ibu membawakan sepatu jordan-mu, ibu tahu tidak ada yang boleh diizinkan untuk menyentuhnya. Tapi ibu pikir mungkin… ibu tidak sabar ingin melihatmu menembak keranjang berlari naik turun lapangan lagi. Kau adalah kebanggaan dan sukacita ibu, Yonathan. Apa kau dengar ibu nak? Ibu sangat menyayangimu dan jangan kau lupakan itu
Lalu saat ibunya memegang kepalan jari Yonathan, Yonathan pun memberikan reaksinya melalui jari-jarinya ia meremas jari ibunya. Samuel pun sangat terkejut saat Joey mengatakan hal yang tidak mungkin Samuel duga, lalu Joey meminta Yonathan untuk melakukannya lagi.
Samuel meminta Joey untuk menanyakan sesuatu pada Yonathan Dan ibunya melakukan itu “Michael Jordan adalah pemain basket sepanjang masa, tunjukkan pada Pendeta Samuel satu atau dua hal.
Samuel; “Aku tidak tahu, Lebron sangat menakjubkan, aku tidak berpikir dia bisa melakukannya Joey.”
Joey: “Pegang tangannya yang lain, sayang remas tanganku untuk jordan dan Samuel untuk LeBron. Oke, sayang, ayo sobat. Pemain terbaik sepanjang masa, nak.
Lalu Yonathan pun memberikan reaksi dengan meremas tangan Joey dan Samuel.
Samuel: “Yonathan, siapa yang mendapat rekor enam gelar NBA?”
Yonathan kembali meremas tangan mereka, dengan wajah bahagia Joey merasakan adanya mujizat yang terjadi pada Yonathan.
Samuel: “ Aku merasakanmu, Yonathan dan siapa yang melompat ke miami sebentar, menghancurkan penggemarnya untuk mendapatkan cincin itu? Dia bisa dengar kita (sambil melihat kearah Joey). Dia meremas tanganku, Joey! Dia meremas tanganku.
Joey: “Ya Tuhan. Kita harus beritahu dokter tentang kabar baik ini”
Samuel: “Ah iyaa, aku minta maaf aku sangat bersemangat. Aku sakan langsung menemui dokter!”
Mereka berdua sangat bahagia setelah sekian lama menunggu ada reaksi dari Yonathan dan akhirnya Tuhan memberi kesempatan mereka untuk bangkit dan bersemangat kembali, bahwa Yonathan masih bisa di selamatkan. Lalu tidak lama kemudian Dr. Gerald datang ke ruang rawat Yonathan dan mencoba mengajak Yonathan berbicara dan saat Dr Gerald mengajak Yonathan untuk berkomikasi tapi sayangnya Yonathan tidak memberikan reaksi apapun pada Dr. Gerald.
Dr. Gerald: “Ilusi atau gerakan otot acak adalah normal”
Samuel: “Itu bukan acak”
Joey: “Tidak, dia tadi menjawab kami, saat kami bertanya padanya”
Dr Gerald: “Aku tahu, itu bisa terlihat seperti itu”
Lalu Joey tidak percaya akan perkataan Dr Gerald, ia sangat percaya bahwa sang putra akan lekas sembuh dan berkumpul bersama lagi seperti dulu kala.
Saat Joey keluar kamar bersama Christ banyak sekali tamu yang datang saat itu juga ada Alexander dan Christian yang tampak sudah membaik. Alexander meminta maaf pada Joey karena ulah mereka, sekarang Yonathan hanya bisa terbaring di tempat tidur dengan keadaan yang tak sadar. Namun Christ dan Joey tidak menyalahkan salah satu dari mereka. Joey dan Christ hanya meminta bantuan kepada mereka untuk terus support Yonathan. Dan kemudian salah satu dari teman Yonathan menunjukkan sebuah media sosial yang berupa kata-kata support dan kata-kata “Pray for Yonathan” Joey yang milihat itupun kagum dengan apa yang mereka kerjakan . Tiba- tiba ada orang yang berbisik dan berkata bahwa Yonathan tidak akan bisa melewati ini,aku benar-benar tidak berpikir kau ingin berada di sini untuk itu dan ia juga berkata pada Joey bu aku tau ini tidak akan mudah. Lalu salah satu teman Yonathan bertanya “Ny Joey are u okay?” Joey hanya terdiam sambil terkejut saat mereka mengatakan hal yang tidak pantas ia dengar. Joey pun berteriak dan berkata “Bisakah aku mendapatkan perhatianmu? Di ujung lorong itu, tahukah kalian bahwa putraku Yonathan sedang berjuang untuk hidupnya? Oke?. Dan di ruangan ini, tidak ada pembicaraan negatif dalam bentuk apa pun! Tidak adaa! Terima kasih. Dengan emosi yang tak terkendali Joey tidak sanggup mendengarkan kata-kata negatif tentang putranya. Joey pun langsung pergi dan Christ yang melihat Joey dalam keadaan marah pun mengikutinya,sampai lah disuatu ruangan yang sepi dan Christ membanting buku yang ia pegang.
Joey: “Ada apa?”
Christ: “Aku mengkhawatirkanmu, aku tahu kau marah
Joey; “Ya, ya kau benar, aku marah”
Christ: “Orang-orang di ruangan itu bukan musuhmu, bahkan jika mereka tidak mengatakan hal yang benar. Dengar, aku mendukung apapun yang kau katakan di luar sana. Tapi caramu berbicara dengan beberapa staf, aku hanya…”
Joey: “Apa, Christ? Katakan.”
Christ: “Aku mau kau tunjukkan beberapa kebaikan atau kesopanan”
Joey: “Aku berjuang untuk hidup anakku!”
Christ: “Kita juga semuanya!”
Dengan nada bicara Christ yang tidak seperti biasa kepada Joey, Joey pun tiba-tiba berhenti berbicara
Christ: “Semua orang melakukan yang terbaik dalam situasi yang mustahil.”
Joey: “Jika bukan karena aku, putra kita tidak akan hidup sekarang!”
Christ: “Wow, Joey kau adalah istriku. Aku mencintaimu. Tetapi apapun yang terjadi, aku tidak ingin kau menyesali tindakanmu di sini. Di dalam hatiku, aku juga tahu bahwa kau tidak menginginkannya. Menggilas orang ke tanah tidak akan menyelamatkan putra kita, aku mohon kau mengingat siapa dirimu, jika bukan untukku lakukan untuk Yonathan .”
Saat itu pun Christ langsung pergi dari hadapan Joey, Joey pun berusaha untuk merenunginya sambil meneteskan air mata.
21 Januari 2015
42 Jam Setelah Kecelakaan Yonathan
Matahari pun menyinari seluruh kamar rawat Yonathan dan Joey yang sedang tidur di sofa dan belum kunjung bangun. Christ dan Samuel pun datang lalu Christ membangunkan Joey, tetapi saat berkali- kali dipanggil oleh Christ Joey pun tidak bangun- bangun, dengan paniknya Christ berlari keluar dan mencoba mencari dokter.
Christ: “Istriku menderita diabetes. Aku tidak bisa membangunkannya!
Staf: “Baik. Panggil rak medis darurat, ayo pergi!, seseorang bantu aku”
Joey langsung di rawat oleh dokter Gerald dan ia berkata pada dokter Gerald bahwa ia baik- baik saja, ia hanya berpikir bahwa ia terlalu banyak mengambil insulin tadi malam.
Christ: “Kau mengalami koma diabetes”
Suster: “Gula darahnya samapai 70, Dokter”
Dr Gerald: “Terima kasih, suster.”
Joey: “Lihat? Aku baik- baik saja”
Christ: “Joey, kau tidak baik- baik saja”
Joey: “Aku mau ketemu Yonathan”
Dr Gerald: “Kau perlu istirahat setidaknya 8 jam”
Joey: “Aku ingin bersama anakku.”
Dr Gerald: “Aku tidak memintanya, kau menderita diabetes tipe 1. Kau mengalami dehidrasi, dikeringkan secara emosional, dan kau belum tidur selama berhari- hari. Aku membutuhkanmu di sini untuk Yonathan.”
Joey: “ 3 jam, bukan delapan. Terbaik dan final.”
Dr Gerald: “ Joey, aku melihatmu di ruangan itu dalam waktu kurang dari lima jam. Aku akan membuatmu sukarela berkomitmen dan dibawa ke seberang jalan.”
Lalu Christ dan Dr Gerald meninggalkan Joey untuk istirahat, tetapi selama berjam- jam Joey hanya menatap ke arah jendela dan Samuel pun datang menemuinya
Joey: “Ini benar- benar bukan saat yang tepat sekarang.”
Samuel: “Ya, aku tahu, Joey. Itu sebabnya aku disini “
Joey: “Apa yang harus kau pikirkan tentangku”
Samuel: “Kau tahu apa? aku pikir kau adalah beruang mama yang paling ganas yang pernah aku kenal”
Joey: “Bagaimana kabar Yonathan?”
Samuel: “ Dia stabil”
Joey: “Jadi ketika aku berusia kira-kira 18 tahun.Aku menyerahkan putra pertamaku untuk diadopsi. Aku belum siap dan hidupku berantakan, aku tidak pernah memaafkan diriku sendiri, aku juga tidak bisa merelakannya. Aku tidak bisa kembali. Aku tidak bisa memperbaikinya. Jadi, aku memberitahu Yonathan cara menghabiskan uang saku, Christ dasi apa yang harus dikenakan. Aku bersikeras menamain anjing kami “Sammy”, karena menangis dengan suara keras Yonathan dan Christ menginginkan “Yoda”.”
Samuel: “Itu nama yang sangat bodoh.”
Joey: “Terima kasih, oh dan aku, amsih ingin memperbaiki rambutmu. Seluruh hidupku, aku belum berhenti mencoba mengendalikan hasilnya. Aku tidak bisa mengendalikannya, bukan?”
Samuel; “Joey, mengapa kau tidak biarkan Tuhan menanganinya?”
Lalu pembicaraan mereka pun terhenti saat telepon berdering, lalu samuel mengira sepertinya Joey boleh diizinkan kembali untuk menjenguk Yonathan. Namun Joey meminta Samuel bahwa ia membutuhkan udara segar dan Joey berada di balkon rumah sakit pada malam hari. Dan saat itu ia berkata
Dan aku tahu bahwa kau mengasihi Yonathan, sama seperti yang aku lakukan. Mungkin lebih. Aku minta maaf, aku adalah seorang yang rusak putus asa, wanita penuh kesombongan. Tapi aku mengerti, aku harus merelakannya. Aku tahu kau mengasihiku apapun rencana mu, untuk Yonathan, untuk Christ, untukku aku berserah Tuhan, aku berserah.
Dan pada saat itu pun turun salju, mimik wajah yang penuh tangis Joey pun berserah kepada Tuhan. Apapun rencana Tuhan atas Yonathan Joey sudah menerimanya.
*Kembali ke ruang rawat Yonathan*
Dr Gerald: “Demam Yonathan baru saja mencapai 104. Sekarang Yonathan punya dua hari propofol penuh dan itu hanya dimaksudkan untuk diminum paling banyak selama 24 jam. Aku pikir itu sebabnya demamnya melonjak. Kau bilang propofol diperlukan untuk menjaga Yonathan dalam keadaan koma. Kami tidak punya pilihan lain selain membuatnya tetap tenang. Kekhawatiranku sekarang, dengan demam yang sangat tinggi ini adalah propofol itu dan antibiotik tugas berat yang diberikan pada Yonathan akan menyebabkan kerusakan organ permanen.”
Joey: “Lalu bangunkan dia” (sambil melihat ke arah Yonathan )
Dr Gerald: “Permisi”
Joey: “Bangunkan Yonathan, lepaskan dia dari segalanya dan biarkan putra kami berjuang untuk hidupnya. Kau baru saja mengatakan hal-hal seperti ini, membuatnya lebih buruk dan bahkan jika Yonathan bangun kita tahu dia mungkin tidak akan pernah hidup normal.”
Dr Gerald: “Itu benar”
Joey: “Baik, jadi kami membangunkannya.”
Dr Gerald: “Baiklah kalau begitu, kita akan mulai mengurangi semua obat. Besok pagi kita membangunkannya
Lalu dokter Gerald pun meninggalkan Christ dan Joey. Yang dimaksud mereka dengan membangunkan Yonathan adalah alat bantu yang ada ditubuh Yonathan semua akan dilepas dan Joey meminta itu agar putranya berjuang sendiri tanpa alat apapun lagi.
Joey: “Aku pikir kita perlu meminta bantuan. Semua bantuan itu bisa kita dapatkan.”
****
Wartawan pun datang kembali ke rumah sakit untuk membuat berita tentang Yonathan
Presenter: “ Kami mendengar malam ini bahwa mujizat lain diperlukan untuk Yonathan dia masih terbaring koma, dan dia masih berjuang untuk hidupnya. Joey, ibunya Yonathan tidak dapat meninggalkan sisi putranya. Tapi pendeta yaitu Samuel, bergabung denganku di sini malam ini dengan sesuatu yang ingin dia katakan atas nama keluarga. Samuel”
Samuel: “Kami telah mencapai titik kritis dalam perawatan Yonathan. Jadi keluarga Christ hanya meminta satu hal. Tolong doakan Yonathan, ibunya Joey percaya bahwa Tuhan dapat melakukan hal yang mustahil bagi putranya. Jadi kami minta Dia untuk melakukan hal itu. Terima kasih.
Presenter: Jadi keluarga Christ sangat membutuhkan doa kalian pada malam ini, saat mereka menghadapi cobaan yang sangat sulit ini. Ketika kami pertama kali melaporkan kisah Yonathan, kami mendapat curahan seperti itu perhatian dan kepedulian dari masyarakat. Kisahnya terus menyentuh begitu banyak kehidupan. Dan kami berkomitmen untuk mengabarkan kalian di setiap langkahnya. Pikiran dan doa kami bersamamu, Yonathan. Kay Erica melaporkan dari RS Cardinal Glennon. Kembali ke Studio
Semua orang mendoakan untuk kesembuhan Yonathan, mulai dari keluarga besar di gereja, tim basketnya bahkan teman- teman ibunya membantu mendoakan Yonathan.
Saat di ruang kamar Yonathan mereka berpegangan tangan lalu berdoa yang di pimpin oleh Pdt. Samuel
Tuhan, isi paru-paru Yonathan besok dengan nafas kehidupan. Pulihkan dia sepenuhnya jika itu menjadi kehendakmu.
Lalu siapa sangka orang berbondong- bondong datang ke RS Cardinal Glennon sambil menghidupkan lilin dan bernyanyi lagu “Oceans”
“OCEANS”
You call me out upon the waters
The great unknow where feet may fail
And there I find you in the mystery
In oceans deep my faith will stand
And I will call upon Your name
And keep my eyes above the waves
When oceans rise
My soul will rest in your embrace
For I am Yours and You are mine, oh
Spirit lead me where my trust is without borders
Let me walk upon the waters
Wherever You would call me
Take me deeper than my feet could ever wander
And my faith will be made stronger
In the presence of my Saviour
Spirit lead me where my trust is without borders
Let me walk upon the waters
Wherever You would call me
Take me deeper than my feet could ever wander
And my faith will be made stronger
In the presence of my Saviour
Spirit lead me where my trust is without borders
Let me walk upon the waters
Wherever You would call me
Take me deeper than my feet could ever wander
And my faith will be made stronger
In the presence of my Saviour
I will call upon Your Name
Keep my eyes above the waves
My soul will rest in Your embrace
I am Yours and You are mine
****
Lalu ibunya yang melihat mereka membantu mendoakan Yonathan pun terharu dan Joey berkata pada Yonathan
Joey: “Yonathan, ibu pikir semua orang yang kau kenal berada di luar jendela itu.
Yonathan pun mengeluarkan air mata, dan saat Yonathan meneteskan air mata sang ayah yaitu Christ melihatnya, ia tidak percaya dan Joey yang melihat juga pun langsung menangis. Lalu Joey menatap ke arah Christ dan meminta maaf atas perkataannya yang tidak pantas itu dan Christ juga berkata, seharusnya aku selalu berada di sini bersama kalian. Dan mereka yang diluar pun bernyanyi sambil menangis, meminta tolong kepada Tuhan untuk membantu Yonathan untuk bangun. Lalu selesai bernyanyi semua orang satu per satu pun bubar. Setelah itu karena Joey merasa letih ia pun tidur, di sela tidurnya ia terbangun dan melihat Joe sedang berdiri di depan pintu ruang rwat sambil menatap Yonathan. Ketika Joey mulai sadar bahwa ada Joe disitu ia terbangun dan Joe yang melihat Joey terbangun pun langsung pergi. Lalu Joey menejar dan memanggil Joe.
Joey: “Joe, aku ingin mengucapkan terima kasih karena kamu telah menyelamatkan anakku.”
Joe: “Aku hanya melakukan pekerjaanku. Aku harap dia baik- baik saja”
Lalu Joe pun pergi.
22 Januari 2015
72 jam setelah kecelakaan Yonathan
Pada pagi hari Joey, Christ dan Samuel serta dokter dan petugas medis lainnya berkumpul di ruang rawat Yonathan. Lalu Samuel berkata pada Joey
Samuel: “Aku ingin memberi tahu sebuah privasi, ini terasa seperti masalah keluarga, jadi aku harus segera ke aula jika kalian membutuhkan aku datang saja ke aula”
Joey: “Ini masalah keluarga, jadi aku pikir kau harus tetap di sini”
Samuel: “Ya, baik”
Tak lama kemudian dokter Gerald pun datang, untuk melepas semua alat- alat yang ada di tubuh Yonathan
Dr Gerald: “Apakah semua sudah siap?, kalau sudah mari kita lakukan perawatan pernapasan”
Suster: “Ini akan membantu membuka saluran udara dan paru-parunya. Dan kemudian kita bisa melepas tabung pernapasan”
Dr Gerald : “Kita harus membantunya, paru-paru Yonathan sebagian telah kolaps, jadi bagian selanjutnya ini tidak akan mudah”
Lalu petugas medis menyusruh mereka agak mundur agar bisa melepas semua alat- alat yang ada di tubuh Yonathan dan alat pernapasan yang ia gunakan juga akan di lepas. Lalu saat semua alat selesai di lepas Yonathan pun mengalami kejang -kejang.
Joey: “APA DIA BAIK-BAIK SAJA? APA YANG TERJADI?”
Christ berusaha menghentikan Joey yang mendadak panik brutal, karena kondisi sang putra
Dr Gerald: “Biarkan dia mendengar suaramu”
Christ: “Yonathan, ini ayah dan ibumu. Kami di sini untukmu, nak”
Joey; “Semuanya akan baik-baik saja. Kami di sini, aku menyayangimu nak”
Dr Gerald: “Oksigen”
Suster: “Mulai alurnya, Dokter”
Apa kalian tahu kabar baiknya? YA Yonathan bernapas sendiri tanpa alat bantu apapun
Dr Gerald: “Ayo ambilkan narcan 0,4 miligram, tolong. Ini seharusnya membuat Yonathan mulai sadar dalam beberapa menit ke depan, dan kemudian kita akan melihat apa yang kita hadapi. Ini berjalan sebaik mungkin secara manusiawi.”
Joey: “Itu mengerikan”
Dr Gerald: “Ini prosesnya, Joey”
Lalu mereka semua menunggu di dekat Yonathan, sampai Yonathan siuman. Joey pun menangis sambil berkata Yonathan kamu pasti bisa berjuang nak. Namun Yonathan dalam keadaan yang tidak sadar ia berhalusinasi tenggelam. Joey yang terus berusaha atas hidup sang putra berkata, kau harus kembali kepada kami sekarang nak, aku ingin kamu berjuang. Lalu di halusinasinya Yonathan melepas alat pernapasannya dan bangun dari ranjang tidurnya dan berusaha berenang untuk naik ke dasar permukaan. Joey berkata bahwa sang putra pasti bisa melakukannya. Kau harus kembali kepada kami nak, berjuanglah, kau punya tujuan dan kau di kasihi. Aku ingin kamu berjuang nak. Lalu Yonathan pun langsung membuka matanya.
Joey: “Kami di sini nak, kau akan baik-baik saja. Ini ibu dan ayahmu ada disini Yonathan.”
Dan Joey bertanya pada sang putra apakah ia mengenalinya atau tidak. Lalu Yonathan memanggilnya ibu, Joey sangat senang saat putranya telah sadar dan mengenalinya
*Saat di sekolah*
Saat semua murid sedang belajar tiba-tiba handphone mereka bergetar mereka dapat kabar bahwa Yonathan telah sadar dan ia sedang berbicara dengan ibunya. Lalu salah satu murid berkata “Teman-teman, ibunya bilang dia sedang berbicara. Lalu temannya yang bernama Cia berlari ke pusat informasi sekolah dan mengumumkan bahwa Yonathan telah sadar. Salah satu guru yang mengumumkan pada semua siswa melalui pusat informasi
Yonathan sudah bangun1
*Kembali ke rumah sakit Joseph*
Yonathan yang sedang diarahkan dokter Gerald untuk mengatur pernapasannya dan di cek kondisinya dan kata dokter Gerald paru-paru Yonathan bersih, tingkat oksigennya pun naik.Lalu suster pun memanggil dokter Gerald dan memberitahu bahwa kultur paru Yonathan kembali negatif untuk bakter. Dan dokter Gerald berkata tolong jalankan lagi. Yonathan pun bertanya apa itu hal yang baik? Namun ibunya menjawab itu hal yang bagus, sayang. Lalu dokter Gerald meminta suster untuk melatih pernapasan Yonathan. Dengan begitu mereka menguji kapasitas paru-paru Yonathan.
Dr Gerald memanggil Joey untuk keluar dan berbicara bersamanya.
Dr Gerald; “48 jam yang lalu. Paru-paru Yonathan dipenuhi dengan darahnya sendiri. Dia membutuhkan andrenalin yang konstan hanya untuk menjaga jantungnya untuk tetap memompa. Sel darah putihnya sedang dimakan lebih cepat dari pasien manapun yang pernah aku lihat. Otaknya mengalami kerusakan neurologis, sementara di saat yang bersamaan setiap satu organ utamanya gagal. Sekarang, lihat dia. Aku seorang dokter yang seharusnya tahu lebih baik, tapi tidak ada penjelasan lain, Joey. Anakmu sebuah mujizat”
Joey: “Terima kasih!”
Tidak lama kemudian teman-teman sekolah Yonathan pun datang dan memberikan kejutan padanya. Lalu temannya memberikan Yonathan sebuah bola basket, Yonathan sangat senang melihatnya. Dan ia juga melihat Abby datang untuk menjenguknya.
Yonathan: “Hai, Abby”
Abby; “Hai, Yonathan”
Lalu Abby menghampiri Yonathan dan memeluknya. Teman-teman Yonathan yang ada disana pun tertawa dan Yonathan tak tahan akan rasa malunya menyuruh temannya untuk diam.
Dua Minggu Kemudian…
Yonathan pun diperbolehkan pulang dan ia memakai sepatu kesayangannya yang ibunya bawakan dan membawa bola basketnya.
16 Februari 2015
28 hari Setelah Kecelakaan Yonathan
Setelah sekian lama akhirnya Yonathan pun balik ke sekolah. Ia pun di sambut oleh tepuk tangan dan senyum rekah dari teman-temannya Dan sang guru pun mengucapkan “Selamat Datang” kepada Yonathan. Lalu saat selesai pelajaran Yonathan berkata”Aku tahu aku ketinggalan banyak pelajaran bu, dan aku harus menyelesaikanny”, tetapi kata sang guru pun ia tidak perlu mengkhawatirkan tentang hal itu. Lalu guru itu berkata bahwa ia senang melihat Yonathan telah kembali. Saat Yonathan ingin keluar kelas guru itu memangillnya dan berkata “Aku bertanya-tanya, mengapa kau berpikir Tuhan memilih untuk menyelamatkan beberapa dan bukan yang lain? Aku kehilangan suamiku dua tahun lalu. Dia menderita aneurisma dan meninggal dalam tidurnya. Dan aku masih berusaha mencari tahu semuanya. Lalu Yonathan terdiam saat mendengar cerita sang guru, Yonathan pun keluar dan saat ingin ke arah loker ia melihat bahwa banyak tulisan tentang dia sewaktu dia tak sadar diri di rumah sakit. Lalu ia pergi ke taman, dan saat itu ia bertemu dengan Joe dan mengucapkan terima kasih.
Pada 1 maret 2015 tepatnya di hari minggu. Saat itu Samuel meminta Christ, Joey dan Yonathan bersaksi tentang mujizat Tuhan yang terjadi pada Yonathan. Dan Yonathan mengungkapkan bahwa ia senang mempunya kedua orang tua yang begitu sayang pada dirinya .
-TAMAT-