Wizzarding School
Wizzarding School
Kayla & Tessa
XI AK 1
Daftar isi
Lucy di sekolah baru
Bab 1 Masa lalu ………………….
Bab 2 Awal sekolah ………………
Bab 3 Teman baru ………………..
Bab 4 Kaca dan air …………….....
Bab 5 festival kembang api ……….
Bab 6 Musuh bebuyutan…………….
“Bab 1”
Masa lalu
“Terimakasih silahkan datang kembali. Hah….Lelahnya..” helaan seorang gadis malang yang telah seharian berdiri di depan kasir toko tua.
Gadis itu memiliki wajah yang cantik, pipi tirus, kulit putih, hidung mancung, tapi punya sifat pemalas, sekali tidur sudah pasti mirip beruang hibernasi. namun gadis itu sedang termenung, entah apa yang sedang dia pikirkan.
‘Tik tok tik tok ‘ terdengar suara detik jam tua.
gadis itu langsung melihat kearah jam yang sudah menunjukan pukul 22.00 malam yang artinya waktunya pulang. “Yaampun, sudah jam segini aku harus cepat pulang”. Secepat mungkin ia langsung menutup toko dan berlari pulang.
Ditengah perjalanan pulang kerumah gadis itu dari kejauhan melihat seorang berjubah hitam berdiri dibawah lampu jalanan yang redup. “SIAPA DISANA?!” Teriak gadis itu histeris.
Orang itu tidak menyauti pertanyaan lucy. Suasana malam yang hening ditemani dengan suara jangkrik (krik krik, krik krik), angin malam yang berhembus dingin yang menusuk kulit. dari kejauhan pria itu mengangkat sambil memegang tongkat kayu dan mengarahkannya kegadis itu. Sambil mengucapkan sesuatu seperti mantra.
“PETRIFICUS TOTALUS” itu adalah sebuah mantra pelumpuh gadis itu dalam bahaya!.
Sebuah cahaya keluar dari tongkat itu dan mengarah ke gadis itu. Bersamaan dari itu tiba-tiba muncul seseorang pria besar berjenggot di belakang Gadis itu. Pria besar itu langsung mendorong Gadis itu kearah lain menghindari cahaya itu.
“Cih, pahlawan kesiangan sudah datang ternyata, waktunya pergi, APPARITION..” ujar orang berjubah itu. Hanya itungan detik orang itu langsung menghilang.
“Apa?..., apa yang terjadi disini siapa kalian?. Siapa kamu??!!” gadis itu melongo melihat keadaan di sekitarnya.
“Hei hei hei, jangan panik aku Georth, professor Georth.”
“Georth?” gadis itu kebingungan sambil memiringkan kepalanya sedikit.
“Aku seorang utusan dari Wizzarding school” ucap Georth dengan sangat bangga.
“Hahahahhaha apa? Wizarding school, hari gini masih aja ngibul” gadis itu tertawa sampai sampai meneteskan air mata.
“Lucy” Sela Goerth.
Gadis itu langsung terdiam dari tawanya.”Bagaimana kau mengetahui nama ku” Sinis gadis itu.
“Ha….. sudah 15 tahun yah semenjak kejadian itu”
“Kejadian apa?” Tanya Lucy.
“Aku teman orang tua mu dahulu, itu cerita yang sudah sangat lama” kenang Georth.
“Apa?!, kau kenal orang tuaku? Siapa orang tua ku?” dengan penuh penasaran Lucy terus mendesak Georth untuk menjawab.
“Baiklah-baiklah kan ku jawab, dahulu….”
15 tahun yang lalu…
“Hah.. hah.. hah..” suara terengah engah seorang wanita yang sedang berlari sambil menggendong bayi yang tertidur lelap
“Bertahan lah sayang sebentar lagi kamu akan aman. Hiduplah yang baik tumbuhlah menjadi anak yang ceria, jadilah anak yang pemberani dan pemaaf sayangku walaupun nanti mama tidak ada bersamamu” ucap wanita itu kepada bayi yang terlelap digendongannya.
3
Tidak lama kemudian wanita itu berhenti dan menaru bayi itu di bawah pohon besar. Wanita itupun berbalik kembali kerumahnya yang disana dapat dilihat sudah hancur oleh pertarungan seorang pria dan sekelompok orang berjubah hitam
Wanita itu turut membantu pria itu yang adalah suaminya. Setelah pertarungan sengit dengan sekelompok orang itu, mereka pun sudah tidak dapat bertarung lagi dan berakhir dengan kekalahan kedua pasangan itu.
Sekelompok orang berjubah itu langsung pergi setelah menyelesaikan tugas mereka yaitu membunuh pasangan tersebut.
Tidak lama kemudian seorang pria datang kerumah itu. Dia terkejut karna rumah milik temannya itu sudah hancur. Dia langsung membuka pintu dan mencari keberadaan temannya.
ketika sedang mencari dia tiba tiba berhenti karena melihat temannya sudah terkapar mati dilantai. Dia menggoyang goyangkan temanya itu berharap temannya masih hidup.
“BILL…..BILLY BANGUN” ucapnya sambil menggoyangkan tubuh billy.
Dia kemudian memeriksa denyut nadi Billy. Seketika dia menangis karena temannya itu sudah tiada. Kemudian tidak lama dia mendengar suara dari sebelah Billy yang disitu ada istrinya sella
“To..tolong”ucap Sella namun suaranya sangat kecil
Georth pun mendekati Sella dan mendekatkan telinganya pada sella
“Tolong…tolong lindungi anakku. Aku menyembunyikannya dipohon besar dalam hutan, anakku bernama Lucy leandra. Hah.. hah.. ak aku titipkan anakku padamu Georth. Tolong jaga dia untuku”ucap sella lalu menutup matanya menyusul suaminya yang sudah lebih dulu pergi untuk selamanya.
“Pasti, pasti aku akan menjaganya. Kalian tenang saja, tenang di alam sana teman temanku” ucap Georth lalu mengucap mantra.
“Incendio” seketika keluar api dari tongkat sihir milik georth.
Api itu kemudian membakar tubuh billy dan sella. Setelah itu georth pergi kehutan tepatnya kepohon besar yang sella katakana.ketika dia sampai disana dia mendengar tangisan seorang bayi
Dia kemudian mengangkat bayi itu dan mencoba menenangkannya.
“Cup cup cup sudah berhentilah menangis lucy, aku tau kau juga merasakannya kedua orang tuamu sudah tidak ada. Jangan sedih masih ada aku disini aku akan selalu melindungimu”
Georth pun pergi dari situ dan pergi kekota. Dia mencari keluarga yang sedang membutuhkan seorang anak. Setelah beberapa hari dia mencari diam menemukan sebuah keluarga harmonis namun belum diberi momongan oleh tuhan disurga.
Georth pun menaruh anak sella dan billy di depan rumah keluarga itu dia menaruh anak itu di dalam keranjang dan menaruh surat didalam keranjang itu. Yang berisi nama dan kalung untuk bayi itu. Kemudian geor mengetuk pintu rumah itu dan dia langsung menghilang.
“Iya sebentar”seorang wanita membuka pintu, namun tidak menemukan seseoran disana. Ketika dia hendak masuk dia melihat kebawah.
Dia terkejut melihat ada seorang bayi didalam keranjang, diapun membawa masuk anak itu. Diapun membuka surat yang ada didalam keranjang itu dan membacanya.
‘Siapapun yang menerima surat ini dan bayiku, tolong rawatlah dia dan jagalah dia, aku tidak dapat menjaganya jadi aku titipkan padamu. Namanya adalah Lucy Leandra, ketika dia sudah tau kenyataan nanti tolong berikan kalung ini untuknya. Terimakasih kepada siapapun yang menjaganya.’
Setelah membaca surat diapun berkata kepada bayi itu.
“Hallo lucy mulai sekarang aku akan menjadi ibumu namaku Karen mulai sekarang kita adalah keluarga. Aku akan menyayangimu sepenuh hati” ucap Karen kepada lucy.
Dari kejauhan ada seorang pria yang mengamati tingkah wanita dan bayi itu. Dia adalah georth, setelah melihat mereka georth pun pergi dari situ dan tidak pernah kembali lagi.
Kembali ke 15 tahun kemudian…..
“Begitulah yang terjadi aku awalnya tidak berniat menitipkan mu pada mereka namun aku takut musuhku akan mengincarmu jika kamu bersamaku”.ucap goerth
“jadi selama ini aku bukan di buang oleh keluargaku, tapi ternyata karena mereka telah tiada.”
“aku kira mereka tidak menyayangiku, makanya mereka membuangku”. Ucap lucy sambil tersenyum kecut.
“apa maksudmu?tentu saja mereka menyayangimu. Kamu adalah anak yang selalu mereka nantikan selama ini”
Lucypun terharu dan menangis. Kemudian dia bertanya pada georth
“apakah kamu tahu siapa yang telah membunuh orang tuaku?”
“aku tahu, tapi ini belum waktunya kamu tahu siapa yang telah membunuh orang tuamu”
“kenapa!”
“karna kamu masih lemah, kamu harus menjadi penyihir yang kuat dulu sebelum kamu tahu siapa yang telah membunuh orang tuamu”
“bagaimana caranya agar aku menjadi penyihir yang kuat”
Georth menyerahkan sebuah surat kepada lucy
“masuklah ke wizarding school, ini adalah sekolah sihir terbesar di sini. Belajarlah di sekolah itu dan jadilah kuat. Jika kamu sudah kuat aku akan memberitahu padamu siapa yang telah membunuh keluargamu”
“Mmm.. kan kupikirkan terlabih dahulu” tak lama dari Lucy berbicara, Georth menghilang dari pandangannya seperti menyatu dengan angin.
“Bab 2”
Awal sekolah
‘kring..,kring…,kring…’ terdengar suara alarm jam.
“Lucy…sudah pagi waktunya bangun…” teriak Karen dari dapur.
“Hm… lima menit lagi” jawab Lucy.
Tanpa aba-aba Karen langsung menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamar Lucy. “Apanya Lima menit, kau sudah hampir terlambat”
“Iya..iya..tunggu terlambat?, terlambat untuk apa?” Tanya Lucy yang masih Linglung di kasurnya.
“Yah apa lagi?, tentu saja ke sekolah baru mu bukan” tanpa ragu Karen menjawab dengan senyum lebar di wajahnya.
“Ha….?” Wajah Lucy sudah dipenuhi dengan pertanyaan.
“Astaga…Lucy Kau pikir aku tidak tahu kau di undang masuk ke Wizarding School”
“Tunggu bagaimana bibi tahu?” Tanya Lucy lagi.
“Aku membaca surat yang kau bawa pulang tadi malam. Aku tidak tahu itu sekolah apa tapi sepertinya bagus” jawab Karen.
“Tapi.. aku tidak ingin meninggalkan bibi sendirian disini, bagaimana jika terjadi sesuatu” perasaan gelisah memenuhi Lucy.
“Astaga anak satu ini, HEI… kau kira aku sudah tua jompo tidak bisa apa-apa. Sekarang aku tidak mau tahu cepat bereskan pakaian mu dan sarapan setelah itu aku akan mengantarmu ke pelabuhan” ujar Karen dengan penuh paksaan.
“Ha? Kok aku merasa terusir yah” ucap pelan Lucy.
Setelahnya Lucy mempersiapkan diri pergilah mereka ke pelabuhan terdekat dari tempat tinggal mereka menggunakan bus umum. Sesampainya dipelabuhan..
‘Teng,Teng,Teng,Teng” bunyi-bunyi bel kapal yang dipukul berkali kali.
“AYO,AYO..NAIK tujuan ke madagaskar,madagaskar” teriak awak kapal satu.
“AYO..AYO.. NAIK SINI tujuan Alaska” teriak awak kapal dua.
“Hm…Ocean,kapal ocean dimana yah..” cari Karen sambil menyipitkan matanya.
“Kapal Ocean?, itu?” tunjuk Lucy kearah kapal tua di ujung pelabuhan.
“Hah? Astaga kapal tua jelek apa itu, tapi.. yaudahlah tunggu apa lagi naik lah sana” desak Karen.
“Iya..sampai jumpa bibi jaga diri mu jangan minum alkohol terus menerus” ujar Lucy.
“Hahah baik,baik jaga dirimu juga Lucy. AKU MENCINTAI MU” teriak Karen dari bawah kapal.
Terdengar suara’Bum..bum…’tanda kapal sudah berlayar,lama kelamaan kapal Ocean sudah menjauh dari pelabuhan. Terlihat dari jauh bibi Karen terus melambai kearah Lucy yang berada di buritan kapal.
“Ha..baiklah tidak ada kata mundur lagi waktunya mencari kebenaran” ucap Lucy dengan penuh kepercayaan diri.
Setelah itu Lucy langsung mencari ruangan tempat peristirahatannya. Dua hari dua malam telah berlalu akhirnya Lucy pun sampai di kota para penyihir bernama Diagon Alley.
‘Teng..teng..teng..’ tanda kapal telah bersandar di pelabuhan, seluruh penumpang kapal Ocean mulai turun satu persatu termasuk Lucy. Tenyata ada seseorang yang telah menunggu mereka di bawah kapal.
“Selamat pagi para calon murid Wizarding School, perkenalkan saya professor Jeny, saya yang akan memandu kalian ke sekolah Wizarding School. Silahkan ikuti saya” ucap professor Jeny sambil mengarahkan seluruh murid menaiki kereta kuda yang sudah berjejer di sepanjang jalan.
Lucy segera menaiki kereta kuda itu bersama dengan murid-murid lain yang tak dikenalnya. Saat di perjalanan menuju sekolah Wizarding School yang berada di puncak gunung.
“Hei,hei siapa namamu?” panggil seorang gadis yang duduk di pojok kereta.
“Ha? Aku?” jawab Lucy kebingungan.
“Iya kau, siapa namamu” tanya gadis itu lagi.
“Oh nama ku Lucy,Lucy leandra” jawab Lucy.
“Hai Lucy perkenalkan nama ku Marry” Sahut Marry dengan penuh kegirangan.
Setelah berkenalan mereka berbincang banyak hal hingga tidak terasa sudah sampai ke sekolah. Mereka merasa takjub dengan gedung sekolah yang besar.
Mereka dituntun keaula sekolah
“silahkan ikut saya untuk menuju ke aula”
Mereka mengikuti profesor Jeny menuju keaula. Sesampainya di aula mereka takjub karena aula itu sangat besar. Mereka pun duduk ditempat yang sudah di siapkan.
Seorang profesor menaiki podium lalu memberikan sambutan
“selamat pagi seluruh peserta didik baru . Selamat datang di wizarding school. Sekolah yang akan menjadikan kalian penyihir penyihir terhebat. Perkenalkan saya profesor witton selaku kepala sekolah disini. Sekian sambutan dari saya terima kasih”ucap profesor witton
“Prok prok prok” suara tepuk tangan.
Setelah sambutan, kepala sekolah pun turun dari podium di gantikan dengan profesor Jeny yang akan mengarahkan pembagian kamar di asrama. “Baiklah anak anak, waktunya pembagian kamar setelah nama kalian di sebut dan nomor kamar kalian silahkan langsung menuju ke kamar kalian masing masing dan ikuti petunjuk yang telah ada”
‘666’ nomor yang Lucy dapatkan. “Wah yang benar saja angka keramat, apakah hidupku akan sial karena angka kamar ini” wajah Lucy sudah dipenuhi banyak pikiran yang tidak jelas, tiba tiba Lucy kembali ke kenyataan saat semua murid sudah pergi menuju kamar masing-masing. Sesampainya Lucy di depan kamarnya.
“Baiklah siap atau tidak apapun yang terjadi mereka yang di dalam kamar akan menjadi teman teman baru ku” banyak takiran napas yang di ambil Lucy sebelum memasuki kamar nya.
‘jeklek kret…’ suara pintu terbuka.
“Bab 3”
Teman baru
“Permisi….” Lucy memasuki kamar asramannya dengan perlahan.
“Lucy….. astaga aku tidak menyangka kita sekamar ternyata” Marry langsung loncat kegirangan saat melihat Lucy.
“Ah,hahahah hai Marry aku juga tidak menyangka kita akan sekamar” tawa canggung Lucy.
“Haha seperti kita memang ditakdirkan untuk bersama Lucy”
“Hmm ngomong ngomong siapa teman sekamar kita satu lagi?” Lucy bertanya tanya.
“Entahlah yang ku tahu katanya teman sekamar kita satu lagi kena skors di hari pertama dia sampai disini, karena menendang orang di jalan hi… aku jadi takut..” Marry yang ahli dalam mencari berita secara profesional menyebarkan rumor. Yah… tak di ketahui apakah rumor itu benar atau tidak.
“Ah.. begitu ternyata” Lucy mengangguk anggukan kepalanya.
“Sudahlah tunggu dia terlambat datang kita bisa sebebasnya memilih kasur..” seru Marry dengan bersemangat.
‘BRUK..’ suara pintu terbuka dengan kencang.
“Aku akan mengambil kasur paling pojok kiri”entah dari mana seseorang memasuki kamar tanpa permisi mengagetkan Lucy dan Marry, ternyata itu adalah teman sekamar kegita mereka Angel. Wah.. ini lah akhir dari kehidupan damai mereka, Angel sangat terkenal ke ganasan nya dia suka berbuat onar.. habis sudah Lucy dan Marry mereka hanya bisa ketakutan di pojok kamar melihat Angel yang tiba-tiba mengambil alih kamar mereka. Lucy dan Marry bergidik ketakutan seperti tikus kecil.
“Haha hai..kau pasti Angel bukan sa..salam kenal” Marry sedang yang berusaha akrab dengan Angel ternyata dia melakukan banyak gerakan aneh sangking ketakutan.
“Cih..” Angel langsung berdecak sinis saat melihat Marry dan langsung tidur membelakangi Lucy dan Marry.
“Astaga aku rasa dia melihatku seperti kecoa, haha Lucy aku ambil kasur pojok kanan yah. Sejujurnya aku sudah malas dekat dekat dengan pembuat onar itu”
“Ha…aku yang ditengah.. serius?, Hah…baiklah suka suka mu lah” dengan pasrah Lucy akhirnya menempati kasur tengah di antara Angel dan Lucy.
Satu malam yang suram telah terlewati, masih ada satu hari lagi sebelum Masa pembelajaran di mulai. Hari cukup cerah saat itu Lucy bangun dari tidur indahnya.
“LUCY….waktunya bangun… astaga mengapa kau tidur seperti beruang hibernasi” ternyata itu Marry yang sedang berusaha membangunkan Lucy.
“Hm.. lima menit lagi..” Lucy sedikit terbangun, tidak! mungkin dia masih tidur sambil mengigau.
“Tidak ada lima menit lima menit bangun sekarang!, Kau mau besok kita tidak memiliki peralatan belajar?” tanpa peringatan Marry menarik selimut Lucy dengan sekencang mungkin.
‘GDUBAK!’
“Awww,sepertinya aku kena gegar otak” Lucy jatuh terkurap, penulis pun bingung mengapa dia bisa kena gegar otak padahal jatuh tengkurap.
“Gegar otak?, Nyeh gegar otak apanya jangan cari alasan banyak. Cepat bangun dan siap siap” Marry langsung membantu Lucy bangun dan mereka bersiap siap bersama.
“Kok aku merasa dejavu” nyeleneh Lucy.
“Sudah?,Tidak ada yang ketinggalan kan?” Tanya Marry.
“Ya..sudah sudah” Jawab Lucy sambil mendorong Marry keluar kamar.
‘Jeklek, kret…’ suara pintu terbuka tanda petualangan Lucy dan Marry mencari peralatan shir mereka pun dimulai, Mereka mulai berkeliling di kota Diagon Alley. Banyak toko-toko aneh yang mereka lalui sesekali Marry tertarik dengan barang yang di pajang di depan toko berbeda dengan Lucy yang masih beradabtasi dengan lingkungan barunya. Tak terasa hari sudah mulai sore Lucy dan Marry sudah mendapatkan beberapa barang yang mereka butuhkan, sudah seharian mereka berkeliling kota rasa lelah sudah menyelimuti mereka akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat di cafe outdoor terdekat.
“Hmm..aku jadi teringat tadi pagi aku tak melihat Angel di kamar” tanya Lucy sambil memakan pai pesanannya.
“Ah.. dia pasti dia sudah pergi duluan tadi pagi entah kemana.” Jawab Marry.
Mereka ngobrol panjang entah apa yang mereka obrolakan tak terasa hari sudah gelap mereka bersiap siap untuk pulang dari kejauhan Lucy mendengar suara orang yang sedang berantem.
“Hei apa kau dengar itu?” Lucy langsung tertengun di bangkunya sambil melihat sekitar.
“Dengar apa?, Aku tidak mendengar apa apa” Marry jelas sangat kebingungan dengan tingkah laku Lucy yang seperti orang aneh.
“Aku mendengarnya, suara… orang sedang berseteru ah suaranya berasal dari sana” Lucy langsung berdiri dari tempat duduknya dan berlalu ke arah hutan dekat cafe. Tanpa pikir panjang Marry langsung ikut berlari mengikuti Lucy karna khawatir dengan nya. Sesampainya Lucy di sumber suara itu Lucy kaget dengan apa yang di lihatnya di sana ada Angel yang sedang berseteru dengan tiga orang perempuan tak dikenalnya. Tiga perempuan itu termasuk dalam geng Drunx yang paling terkenal di Wizarding School. Julia sebagai ketua geng, Tia anggota satu, Lily anggota dua.
“Wah wah wah apa ini, apalah ini malaikat mu Angel hahahahah” Julia melemparkan kata kata ejekan itu saat Lucy datang pengikut Julia tak ketinggalan menertawakan Lucy. Keadaan memanas. Wajah Lucy sudah merah bukan karna malu tetapi tanda marah di waktu yang pas Marry muncul dan berusaha menenangkan Lucy yang sudah hampil meledak. Dimana Angel?, Angel hanya bisa duduk pasrah di tatas tanah tak berani ngapa ngapain.
“Lihat lihat setelah pahlawan satu datang, datang lagi pahlawan dua” Tia menambahkan ejekan ke Lucy dan Marry. “Tapi.. di mataku mereka sama sama pengecut sama seperti orang yang tak berdaya di tanah itu makanya sampai sampai di buang oleh keluargany” sahut Lily. “HAHAHAHAHHAH” julia, Tia, dan Lily tertawa bersama sama atas penderitaan orang yang telah mereka ciptakan.
‘DUAR…’ wah suara bom yang sudah meledak di kepala Lucy dia sangat marah sekarang sampai sampai…
“HEI DASAR NENEK-NENEK GARONG!!, jika aku jadi ibu kalian kan ku jahit mulut kalian apa kaliat tidak di ajarkan sopan santun aku tidak tahu masalah kalian dengan Angel tapi tak perlu kalian merendahkan Angel seperti itu” Lucy berteriak ke geng Drunx wajahnya sudah sangat amat merah seperti tomat.
Keadaan di sana sangat panas Lucy marah dengan penuh emosi, Marry ketakutan dengan apa yang terjadi ingin memihak temannya tapi dia takut dengan geng Drunx tapi dia juga takut dengan Lucy karena wajah temannya yang seperti tomat itu karna Marry takut dengan tomat. Angel hanya bisa planga plonga melihat kelakuan Lucy. Ocahan Lucy bertahan sampai sore tanpa bisa di balikan kata latanya oleh geng Drunx. Sampai akhirnya para geng Drunx berlari pulang menjauhi Lucy dan teman teman.
“Lihat saja kau kami akan membalasnya” teriak anggota geng Drunx.
“Lucy.. apa ini tidak berlebihan?” tanya Marry dengan ragu.
“mereka pantas mendapatkannya, PERGILAH KALIAN DASAR NENEK-NENEK GARONG NYEHH CUIH” Lucy menjawab pertanyaan Marry sambil meneriakin geng Drunx.
“Bab 4”
Kaca dan air
Di pagi yang cerah cahaya sinar matahari memasuki kamar di hari yang indah itu ada seorang gadir yang telah begadang semalaman di karnakan dia telah menyadari perbuatannya semalam yang akan membawa dampak buruk bagi hidupnya.
“Astaga astaga astaga apa yang ku lakukan habis sudah hidup tenang ku geng gila itu pasti tidak akan melepaskanku bagai mana ini” ucap Lucy dalam hatinya dia sudah memikirkan hal itu dari semalam smapai sampai mulcul kantong mata di wajahnya.
seperti sudah mengetahui apa yang di pikirkan Lucy Angel dengan wajah entengnya berkata ke Lucy “Hah sudah pasti 100% kau akan menjadi target mereka sama seperti ku, lagi pula kau bodoh mengapa kau asal ikut campur masalah orang”
“Apa!, Kau tidak tahu terima kasih sudah berusaha membantumu tahu” jawab ketus Lucy yang tidak terima dengan ucapan Angel.
“Lagi pula aku tidak minta tolong kepadamu kau yang asal menolong” jawab lagi Angel.
“Aksksks bisakah kalian berhenti berantem di pagi ini, astaga aku sedang menikmati hari yang indah ini sudah cukup aku ikutan terkena masalah karna kalian” Marry langsung bangun dari tempat tidurnya dan seperti sedang kesurupan seperti dia sudah sangat marah.
“Ah Maaf jika aku sudah mengganggu tidurmu Marry” Lucy merasa bersalah akan tindakannya yang tidak dewasa.
“Ah.. tidak papa Lucy” Marry pun langsung luluh dengan permintaan maaf Lucy.
‘Teng, Teng, Teng’ tanda bunyi lonceng sekolah awal dimana sekilah di mulai.
“Gawat sudah terlambat” ucap serentak Lucy, Marry, dan Angel, mereka bertiga langsung berlari kucakacir.
Sesampainya mereka di pintu kelas
“Permisi”ucap mereka bersamaan
“Dari mana saja kalian, bel sudah berbunyi kenapa baru datang”ucap profesor yang mengajar
“Maaf profesor”
“Hah.. baiklah kali ini saya maafkan tapi lain kali tidak akan lagi. Yasudah kalian duduk”
Mereka pun langsung duduk dikursi masing-masing masing. Mereka mengikuti pelajaran hingga tidak terasa sudah jam istirahat.
“Teng….teng..” bunyi lonceng menandakan jam istirahat
“Baiklah sekian pelajaran hari ini”ucap profesor lalu meninggalkan kelas
Lucy dan yang lainnya pun juga pergi menuju kantin untuk membeli makanan. Ketika sampai mereka duduk dimeja kosong dengan tangan yang sudah membawa makanan yang dibeli.
“Eh kalian tau gak katanya ada rumor banyak anak anak yang hilang akhi akhir ini. Sampai tadi dimading sekolah ada pemberitahuan anak anak tidak boleh keluar asrama dimalam hari”ucap marry si ratu gosip
“Masasih, kamu gak salah bukannya sekolah ini punya perlindungan yang ketat ya masa bisasih. Mungkin itu cuman rumor doang gak usah di pikirin” ucap Lucy
Mereka pun melanjutkan acara makannya. Pada sore hari Lucy berpisah dengan marry dan angel karna dia berniat pergi ke perpustakaan untuk membaca buku.
Dia terlalu fokus membaca buku hingga tidak menyadari bahwa jam menunjukan waktu sudah malam. Karna sudah malam hanya tersisa dia sendiri didalam perpustakaan.
Namun lama kelamaan dia merasa ada yang aneh. Hawa disekitar tiba tiba menjadi sangat mencekam.
“Brugh”suara buku jatuh
“Siapa disana” tanya Lucy langsung menghampiri sumber suara. Namun tidak ada apa apa disana hanya buku yang terjatuh
Ketika Lucy hendak mengembalikan buku itu ditempat semula tiba tiba dia didorong dari belakang. Namun tidak ada orang sama sekali. Dia mulai waspada
Dia sudah menyiapkan tongkat sihirnya. Tidak lama dari samping kana seperti terdengar suara berlari. Lucy mengucap mantra menuju sumber suara.
Namun serangannya tidak berhasil. Kemudian dari belakang monster tak terlihat itu hendak menusuknya, namun.
“Jleb…KRAK KRAK”suara monster itu kesakitan.
“Lucy kamu tidak papa”ucap Angel
“Angel kenapa kamu ada disini? Sebenarnya apa yang terjadi dan ini sebenarnya mahluk apa” ucap Lucy yang bingung dengan semua kejadian ini
“Aku disini karena marry khawatir kamu tidak kembali hingga malam, lalu takut terjadi apa apa karena rumor yang beredar. Ternyata tebakanku benar yang menyebabkan semua ini adalah goblin”ucao angel
“Goblin? Oh iya bagaimana cara mu membunuhnya. Padahal dari tadi dia tidak menunjukan diri”
“Lewat kaca, goblin bisa kita liat lewat kaca dia lemah dengan air”
“Bagaimana kamu bisa tahu banyak tentang goblin. Perasaan aku membaca buku buku ini belum menemukan tentang goblin.”ucap Lucy
“Itu karena keluarga ku dulu adalah pemburu goblin makanya aku tahu banyak tentang goblin. Tapi keluarga ku kemudian bangkrut dan kami dikucilkan oleh bangsawan lain, itulah yang menyebabkan aku sering di-bully oleh geng drunx”ucap angel
“Tidak papa kamu sekarang tidak sendirian ada aku dan marry”ucap Lucy
“Oh iya kita harus membawa monster itu untuk diberitahukan keprofesor”ucap angel
Ketika mereka berbalik mereka tidak menemukan dimana goblin itu.
“Sial goblinnya kabur harusnya tadi kita langsung musnahkan saja”ucap angel
“Sudahlah sebaiknya sekarang kita laporkan ke profesor agar mereka membantu menanganinya”
Merekapun melaporkannya ke profesor tapi para profesor tidak percaya. Namun ketika kami melapor gelagat mereka menunjukan mereka hendak menutup nutupi kasus ini. Kemudian kami pergi dari tempat para profesor.
“Profesor tidak bisa kita andalkan. Lebih baik kita mengelilinginya sendiri bagaiman?” tanya Lucy
“Baiklah ayo kita selidiki, menurut yang ku tahu goblin biasanya bersembunyi di goa goa. Goa yang terdekat disini hanya satu”ucap angel
“Goa zarg”ucap mereka bersamaan
“Ayo kita kesana. Kita bunuh goblin itu lalu selamat kan anak anak yang di culik”
Mereka pun langsung bergegas pergi ke goa zarg. Sesampainya disana mereka mulai waspada dan berhati hati menengok kedalam goa. Untuk persiapan mereka sudah membawa kaca agar dapat melihat goblin tersebut.
Dapat dilihat dari kaca, goblin itu sedang memandangi harta rampasannya. Kamipun mengendap endap masuk dan hendak menyerang goblin itu dari belakang. Namun goblin itu menyadari rencana kami dan langsung menghindar.
Pertarungan pun terjadi kamu cukup kewalahan melawan goblin itu. Setelah pertarungan yang cukup lama kedua belah pihak pun merasa lelah.
Tidak lama dari kejauhan kamu dapat melihat marry yang menghampiri kami.
“MARRY SERANG GOBLIN ITU DENGAN SIHIR AIR”teriak angel
Goblin itu seketika menoleh kearah marry. Namun angel menghalangi nya dengan memojokkan goblin Itu
“Aguamenti”ucap Merry lalu keluar air dari tongkatnya dan mengarah pada goblin.
Goblin itu mencoba menghindar namun naas dia tidak dapat menghindari dan mengenai dirinya tubuhnya kemudianh melepuh dan dia musnah menjadi asap. Mereka pun bergegas menolong anak anak yang diculik oleh goblin itu.
“akhirnya selesai juga, ayo kita pulang”ucap Lucy
Mereka pun pergi ke sekolah dan melapor pada profesor. Sesampainya mereka depan pintu ruang guru, atmosfer disana sangat mencekam seperti ruangan itu diselimuti aura gelap mereka bersama sama menelan ludah seperti sudah menngetahui apa yang akan terjadi jika memasuki ruang guru.
“Bab 5”
Festival kembang api
“Apa yang kalian lakukan!, Aku sudah bilang untuk tidak melakukan apapun. Kalian menyerang makhluk itu sendirian? Astaga aku tidak habis pikir lagi” profesor Jeny sangat amat marah dengan apa yang terjadi. Lucy dan lainnya hanya bisa terdiam di saat di marahi di kantor guru.
“Sudah sudah profesor Jen, maafkan saja kesalahan mereka lagi pula mereka sekarang baik baik saj bukan” seorang professor yang dari kursi sebelah berusaha membujuk professor Jen untuk meredakan amarahnya.
“Ha…Baiklah ku maafkan, tapi tak ada anak nakal yang tidak mendapat hukuman. Ku beri kalian hukuman yaitu kalian harus membersikan perpustakaan sampai bersih sebelum festival kembang api di mulai” perintah professor Jeny sambil melipan tangannya di depan dada, mendengar itu mata Lucy dan teman teman langsung berbinar besar mereka lega karena tidak mendapat hukuman yang lebih berat dari itu. Setelah satu jam lamanya mereka akhirnya keluar juga dari kantor dan langsung menuju ke perpustakaan untuk merapikan perpustakaan.
Sesampainya di perpustakaan…
“Aa..untunglah professor Lia tadi membantu kita coba saja jika tadi professor Lia tidak membantu pasti sampai sekarang kita masih ada di kantor mendengar ocehan Profesor Jeny” ucap Marry sambil membereskan buku perpustakaan.
“Benar, ngomong ngomong apa maksud dari perkataan professor Jeny tentang festival kembang api?” Luci yang sedari tadi kebingungan dengan festival itu akhirnya memberanikan diri buat bertanya ke teman temannya
“Ha?!, kau tidak tahu apa itu festival kembang api?. Kau berasal dari pedalaman mana lagi tidak tahu apa itu” sangking terkejutnya Angel dia tak segaja menjatuhkan tumpukan buku yang di bawa nya.
“Hm..aku berasal dari kota muggle” senyum pahit Lucy ke teman temannya.
“Wajar saja ternyata dari kota yang dimana kepercayaan akan sihir terus disembunyikan hari public” ucap angel
Setelah percakapan itu, merekapun melanjutkan membereskan perpustakaan.
Beberapa hari setelah hukuam akhirnya tiba juga hari yang ditunggu tunggu yaitu festival kembang api
Pagi hari yang cerah, lucy terbangun karena mendengar suara berisik dari luar. Ketika dia melihat keluar ternyata sedang diadakan parade oleh siswa siswa.
“Hoam akhirnya hari yang ditunggu tungggu tiba juga” ucap merry langsung menuju jendela untuk melihat parade.
“Astaga kalian ini pagi pagi sudah berisik seperti ayam bertelur saja”ucap angel
Tiba tiba lucy teringat bahwa kemarin dia dipilih dalam kelas untuk menjadi perwakilan kelas mengikuti lomba kejar peri.
Merekapun langsung bersiap siap dan menuju kelapangan.
Dilapangan mereka berbaris mendengarkan sambutan dari kepala sekolah
“dengan ini saya umumkan festival kembang api resmi dimulai”ucap kepala sekolah
Kemudian muncul kembang api dari berbagai sisi. Kembang api itu sangat indah walaupun bukan dimalam hari.
“Prok prok prok” suara tepuk tangan dari semua siswa
Merekapun kemudian bubar dan mempersiapkan diri mengikuti lomba lomba.
“Prit…”terdengar suara peluit yang ditiup oleh profesor georth
Lucy pun menengok kearah sumber peluit dia kaget ternyata itu adalah professor georth
“Bagaimana bisa dia disini”ucap lucy
Sebelum aad yang bisa menjawab pertanyaan lucy
“Semua cepat bersiap keposisi masing masing, inilah saatnya perlombaan kejar peri pun dimulai”ucap professor georth
Tanpa berpikir panjang lucy pun langsung bersiap keposisi bersama keduas temannya
“tiga dua satu dor perlombaan dimulai”para peripun dilepaskan
Mereka kemudian berusaha menangkap peri peri itu.
Ketika lucy dan kedua temannya sibuk mencari peri, mereka bertemu dengan geng drunx. Dan terjadi pertarungan sengit diantara ke duanya.
“hahaha habis kalian. Kali ini kami akan menghabisi kalian tanpa ampun”ucap geng drunx
Petarungan antar kelompok mereka sangat sengit, apalagi di perparah geng Drunx terus menerus sengaja menyerang dan memojokan kelompok Lucy dan teman temannya. Satu persatu anggota geng Drunx gugur begitu pula dengan kelompok Lucy dikerenakan kehabisan sihir, diarena hanya tersisa Lucy dan Julia secara bersamaan mereka melihat tinggal sisa satu lagi peri yang belum ditangkap satu peri itulah yang akan menentukan kelompok mana yang akan menang di karenakan sekarang kedua kelompok itu memiliki poin yang seimbang.
“LUCY.. ayo kau pasti bisa” sorak Marry dan Angel bersama.
“Haha..tidak akan menang dia, yang akan menang pasti Julia” oceh Lily dan Tia membalas sorakan Marry,Angel.
Saat saat yang penuh ketengangan melihat Lucy dan Julia yang terus terbang sekencang mungkin demi memperebutkan peri kecil itu, di tengah itu terlintas pemikiran buruk di otak Julia.
“Hehe..” tawa jahat Julia dalam hatinya.
‘BRUCK’ suara benturan yang keras, ternyata hal yang paling tidak terduga Julia mendorong Lucy sampai jatuh dengan badannya saat terbang.
“Aww sakit, ah tidak sapu terbang nya rusak bagaimana ini” air mata sudah hampir menetes dari mata Lucy yang melihat ke arah Julia yang sudah terbang jauh mengikuti peri itu.
Tak sempat bangun Lucy langsung teringat akan sesuatu, ia teringat tentang buku yang pernah di bacanya secara tidak sengaja di perpustakaan saat bersih bersih.
“Peri tertarik dengan makanan manis, dia akan menghampiri siapapun itu jika sedang memegang kue atau gula. Kira kira apa yang kupunya di tas” tanpa pikir panjang Lucy langsung mengacak ngacak tasnya dia menemukan sepotong coklat yang disimpannya. Reflek Lucy langsung berteriak “COKLAT!”. Peri kecil yang sedang terbang itu langsung putar balik dan terbang menuju ke Lucy. Lucy langsung menangkap Peri itu saat jarak peri itu tak sejengkal dari Lucy.
“DAPAT’ teriak Lucy dengan penuh bahagia senyum lebar terlukis diwajahnya. Seluruh orang dari luar arena langsung bersorak bergembira atas kemenangan Lucy, terlihjat wajah wajah ketus dan tak senang dari geng Drunx.
“Sial*n” cemoh Julia, ia menatap tajam kearah Lucy tak terima dengan kekalahannya. “Awas saja Lucy akan ku balas perbuatanmu ini tunggu saja” ucap Julia kepada dirinya sendiri lalu langsung terbang menjauh dari sana.
“Astaga astaga aku tak menyangka kita menang aaaa” Marry meloncat kegirangan sambil berlari kearah Lucy, Angel langsung memeluk Lucy tanpa banyak bicara. Hubungan mereka jadi semaki dekat saat itu. Kebahagiaan itu terus bertahan sampai malam saat acara puncak festival kembang api sudah banyak bermunculan kembang api yang membuat langit malam menjadi begitu indah, Lucy dan teman temannya berkeliling dar satu stand makanan ke stand lainnya.
Sampailah mereka di depan panggung besar disanalah acara sesungguhnya mulai.
‘Siuh…duar,duar,duar,duar’ puluhan kembang api di tembakan semua orang menatap langit malam yang begitu indah.
“Selamat malam semuanya saya Eleanor yang akan menemani kalian sepanjang acara ini nikmatilah hiburan ini, LETS TO PARTY!” seakan akan matra penyemangat telah di ucapkan semua orang yang berada disana bersorak gembira menikmati pertujukan yang satu persatu di tampilkan, malam yang sangat meriah di lalui Lucy dan seluruh masyarakat Wizarding School. Festival kembang api tahun ini akan membekas di hati Lucy dan lainnya.
“Bab 6”
Musuh bebuyutan
Pagi yang begitu cerah hari itu, cahaya sinar matahari bersinar memasuki kamar nomor 666. Mata Lucy sekejap langsung terbuka lebar.
“Akhirnya…yeyeyeyey…”Lucy langsung bersorak gembira sambil loncat loncat di atas kasurnya. Entah apa yang merasukinya saat itu sedangkan Marry hanya bisa menangis tersedu-sedu bersama Angel di pojokan.
“Hiks…hiks aku tidak ingin berpisah dengan kalian… huaaa…” di pagi yang cerah Marry hanya bisa menangis tersedu-sedu dengan Angel yang berusaha menenangkan Marry di sampingnya. Lucy terus berkata “Akhirnya saat yang kutunggu tunggu tiba juga hari libur musim panas..akhirnya aku bisa kembali kekota” Lucy dengan cepat mengemas pakaiannya ke dalam koper dan merapikan tempat tidurnya. Beberapa jam kemudian…
“Ayo teman teman, ayo pergi menuju kapal” Lucy langsung mengambil koper miliknya dan pergi menuju pintu.
“Hiks..hiks ba..baiklah” jawab Marry lemas yang tidak ingin terpisah dari teman temannya.
“Ayolah apakah kalian tidak bersemangat ini liburan musim panas waktunya kita bertemu keluarga kita” Lucy terus melajukan jalannya yang sudah benar benar tidak sabaran.
“Lucy sepertinya hanya kau yang bersemangat untuk pulang” ucap Angel yang sedari tadi sibuk menenangkan Marry.
“Tentu saja aku senang, aku sangat merindukan bibiku dirumah”ucap lucy bersemangat
“Tapi liburnya cukup lama aku pasti akan merindukan kalian” ucap Marry masih sesegukan
“Kami juga akan merindukanmu, ya kan angel”ucap lucy diangguki angel
Merekapun berpelukan untuk terakhir kalinya sebelum liburan musim panas. Mereka kemudian menaiki kapal yang menuju rumah mereka masing masing.
Setelah melalui perjalanan yang jauh akhirnya lucy sampai ke kota muggle. Dia kemudian menyewa kereta kuda menuju rumah bibi karen. Sampai di depan rumah dia menekan bel. Terdengar dari dalam suara yang dia rindukan
“Iya sebentar”suqra bibi karen dari dalam rumah membukakan pintu
“Kejutan”ucap lucy mengagetkan bibi karen
“Lucy kapan kau kembali kenapa tidak mengabari bibi”
“Hehehe maaf bibi aku sengaja ingin memberi kejutan ke bibi”
“Astaga anak ini, ayo masuk pasti kamu lelah dengan perjalanan yang jauh” mereka pun masuk kerumah.
Waktu berlalu begitu cepat, sudah 3 minggu 4 hari telah Lucy lewati di rumah bibinya mereka melewati waktu itu bersama dengan bahagia, kadang mereka berbelanja bersama, makan bersama, minum teh bersama sampai sampai Lucy lupa jika 5 hari lagi dia harus kembali.
‘Krik krik,krik krik’ suara suara jangkrik telah memenuhi halaman rumah Lucy, saat itu adalah malam yang sangat sunyi dan damai seperti biasanya. Tapi Lucy sedang sibuk membopong tubuh bibinya yang habis minum alkohol saat itu.
“Astaga..padahal sudah ku bilang untuk tidak minum alkohol lagi jadi aku yang krepotankan” dengan sekuat tenaga Lucy menyeret bibinya ke lantai atas. Menuju kamarnya
“Brugh”lucy melempar bibinya keatas kasur dan menyelimutinya
“hah.. lelahnya”ucap lucy, lucy langsung bergegas keluar kamar bibinya lalu bergegas menuju kamarnya. Sebelum lucy memasuki kamarnya ia mendengar dentuman keras dari luar rumahnya. Tak ingin hal buruk terjadi hal buruh dirumahnya dia langsung bergegas menuju keluar untuk memeriksa apa yang terjadi tidak lupa dia mengambil tongkatnya untuk berjaga jaga .
Ternyata diluar ada sekelompok orang berjubah hitam menyerang lucy. Mau tidak mau terjadi pertarungan sengit antara lucy dan sekelompok orang itu.
“avada kedavra”ucap sekelompok orang berjubah hitam itu menyerang lucy
“Kavei inimikem”ucap lucy membuat mantra pertahanan. Serangan dari sekelompok orang itu langsung memantul hilang.
Ditengah pertarungan yang sengit itu tiba-tiba….
‘Tin.. tin..” Lusi dan sekelompok orang berjubah hitam itu terkejut dengan kehadiran Marry dan Angel yang menuju ke titik pertarungan dengan menggunakan perahu terbang.
“Apa?!, Apa apaan itu” sekelompok orang berjubah itu sangat kebingungan tak selang lama Angel langsung menyerang dari udara.
“Expulso, expulso, expulso!!….” Secara bertubi-tubi Angel terus. Orang orang berjubah itu kesulitan bertahan dari serangan Angel yang membabi buta, mereka memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Melihat keadaan sudah aman Marry dan Angel turun ke permukaan.
“Hei Angel kau tidak lihat aku di bawah apa?, Aku hanpir terkena serangan mu tahu” Lucy sedikit kesal dengan Angel tapi dia merasa bersyukur karena teman temannya datang.
“Hehe maaf lagi pula jika tidak begitu mereka tidak akan mundur”
“Bagaimana kalian bisa berada di sini?” tanya Lucy.
Angel pun menceritakan apa yang terjadi ke Lucy. “Marry tiba tiba sampai di rumah ku dengan perahu terbangnya dan mengajakku untuk menjemputmu” Angel pun menceritakan apa yang terjadi ke Lucy.
“Marry…” panggil Lucy.
“Hua…aku bosan di rumah tidak melakukan apapun jadi aku memikirkan ide cemerlang ini aha”
Lucy sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi dia hanya bisa menggelengkan kepalanya, Lucy mengikuti teman temannya kembali kesekolah namun sebelum itu dia meninggalkan surat untuk bibinya.
‘Bibi jika kamu membuka surat ini berarti aku sudah kembali ke sekolah,
kemarin musuh musuh dari orang tuaku datang ke sini mengincarku aku tidak mau bibi kenapa napa jadi aku pergi kesekolah untuk mencari petunjuk penjahat ini.
Sampai jumpa lagi bibi, maaf aku tidak dapat lebih lama menemanimu disini bibi’ isi surat itu
Lucypun pergi dengan teman temannya hingga sampai di sekolah merekapjn menuju perpustakaan untuk mencari buku yang bisa memberi petunjuk siapa musuh lucy.
“aku menemukannya, teman teman sini lihat” ucap marry
“ini bukannya buku kelulusan sekolah tahun tahun sebelumnya ya”ucap angel
“ini foto ibu dan ayahku tapi siapa pria disitu? Kenap dia melihat ayah seperti musuh”ucap lucy sambil menunjuk pria yang di foto.
“Aku harus menanyakan ini ke profesor georth. Dia pasti tahu sesuatu tentang mereka.”ucap lucy
Lucypun bergegas mencari profesor georth. Lucy mencari keseluruh ruangan dan asrama namun nihil, hingga lucy mengingat dia biasanya suka berada di arena sihir. Lucy pun bergegas arena sihir.
Sesampainya di arena sihir dapat dilihat profesor georth sedang berlatih sihir.
“Profesor georth”panggil lucy, profesor georth menengok kearahnya
“Lucy, kenapa kamu ada disini? Bukannya liburan belum selesai?”
“Aku datang kesini inhin menanyakan sesuatu kepadamu. Sebenarnya siapa musuh orangtuaku. Apakah pria ini musuh mereka” ucapku sambil memperlihatkan foto tadi
“Kenapa kamu menanyakan itu dan bagaimana kamu tahu kalau dia adalah musuh ayahmu”ucap profesor georth
“ketika aku liburan aku diserang oleh musuh orangtuaku kemudian aku kembali kesini mencari petunjuk dan ketika mencari aku menemukan ini. Pria ini seperti memusuhi ayah”ucap lucy
“Hah.. iya dia adalah musuh ayahmu dia dulunya temanku bersama ayahmu namanya dion, namun suatu hari dia menyukai sella ibumu tapi ayahmu juga menyukai ibumu. Pada akhirnya mereka bersaing untuk mendapatkan hati ibumu.
Ayahmulah yang menang di persaingan itu, namun deon tidak terima dan terus berusaha mengganggu hubungan orangtuamu. Sampai dia berpikir kalau dia tidak bisa mendapatkan hati ibumu maka orang lain juga tidak bisa. Makanya itu dia membunuh orang tuamu.” Cerita profesor georth.
“Oh ternyata begitu. Dion orang yang sangat mengerikan ya”ucap lucy
“Profesor apakah anda tahu cara mengalahkan dia” ucap lucy
“Aku tahu, kamu harus menusuk jantungnya dengan pedang cahaya. Dia adalah penyihir hitam otomatis dia akan kalah dengan cahaya” ucap profesor georth
“pedang cahaya? Diaman akh dapat menemukannya?”
“kamu dapat menemukannya di bawah tanah sekolah ini. Sebenarnya dibawahtanah ada gerbang besar yang disembunyikan di situ ada pedang cahaya. Namun jika kamu ingin mengambil pedang itu kamu harus melewati dungeon yang penuh dengan Monster monster”ucap profesor georth
Mandengar itu Lucy langsung berlari menuju perpustakaan kembali dan menemui teman temannya yang sedang menunggu di perpustakaan.
“Teman teman..ayo kita pergi ke ruang bawah tanah di sekolah ini” ajak Lucy ke teman temannya.
“Ha? Ngapain kita kesana kau tahu di sana sangat berbahaya bukan” Tanya Marry bingung.
“Aku menemukan kenyataan yang sebenarnya Dion, dia lah yang membunuh orang tua ku untuk mengalahkannya aku perlu pedang cahaya yang tertancap di ruang bawa tanah” dari yang Lucy ceritakan kepada teman temannya akhirnya Marry dan Angel ikut menemani Lucy.
Mereka memulai petualangan berbahaya mereka mencari pedang cahaya, banyak makhluk dan monster monster menyeramkan yang mecoba mencelakai mereka.
“Hah..musuhnya tak habis habis aku mulai lelah” ucap Angel yang berusaha melindungi pertahanan bagian belakang.
“Bertahan teman teman sebentar lagi kita sampai”ucap lucy
Merekapun melanjutkan hjngga tidak terasa sudah sampai di pintu besar tempat pedang cahaya tertancap. Kamipun membuka pintu itu.
Dapat dilihat sebuah pedang yang sangat cantik tertancap di sebuah batu. Lucy pun menghampiri pedang itu.
Dia berusaha mencabut pedang itu namun gagal. Kemudian teman temannya membantu dia mereka bertiga bersama sama mencabut pedang itu dan pedang itupun tercabut.
“Sring”bunyi pedang yang tercabut
“akhirnya pedangnya tercabut. Ayo kita pergi ke profesor georth” ucap lucy
Merekapun keluar dari ruang bawah tanah dan mencari profesor georth. Ketika mereka sudah menemukan nya
“profesor georth, kami berhasil menemukannnya!” ucap Lucy,Marry, dan Angel bersama.
“Bagus, ayo kita sekarang ke tempat di mana Dion berada. Ini waktunya kita balaskan dendam kita”
Mereka langsung menaiki sapu terbang masih masih dan langsung terbang ke dalam hutan gelap yang berada di ujung kota Diagon Alley. Dari kejauhan mereka melihat sebuah kastil besar tua yang begitu suram, sangking gelap aura yang berada di kastil itu sampai sampai Profesor Georth dan lainnya ragu untuk turun tetapi mereka memutuskan untuk memasuki kastil itu perlahan.
‘Krek..bruk’ pintu kasti itu tiba tiba tertutup dengan keras inilah kejadian hidup dan mati Lucy dan lainnya mau tidak mau mereka harus melanjutkan menelusuri kasti itu dak ada jalan keluar kembali.
“Hahahah waktu yang ditunggu tunggu tiba juga, mangsa mangsa ku” itu Dion, dia tersenyum lebar melihat Lucy dan lainnya sidah masuk kedalam genggamannya.
“Kau!, Manyerahlah kau Dion. Ini waktunya kau tebus semua kesalahanmu dengan kematian!!” teriak Lucy dari jauh.
“Kesalahan?, Apayah”
“Kau sudah membunuh orang tua ku si*l” alis alis Lucy sudah mengerut dia benar benar marah sekarang.
“Astaga iyakah begitu maafkan aku.., hahahah apa kau pikir aku akan berkata begitu” Dion tertawa dengan keras sambil menghela airmatanya sedikit.
“avada kedavra” sebuah mantra pembunuh keluar dari mulut Lucy mengarah ke Dion, sontak teman teman dan Profesor Georth terkejut Lucy menggunakan Sihir berbahaya itu. Tapi sayangnya Dion dapat menghindari sihir itu menggunakan sihir pertahanan.
“Astaga, astaga kaget aku, ku pikir aku kan mati” ejak Dion ke Lucy.
“Tadi memang kau tidak mati tapi sekarang kau akan mati” sebelum Lucy dapat mengucapkan mantra lagi tiba tiba Dion langsung menyeletuskan sesuatu.
“Ah tunggu tunggu sebaiknya kita jangan bertarung disini ini hanya kastil tua bisa roboh nanti, bagaimana jika ku tantang kau duel di lapangan yang berada di pusat kota”Saran Dion yang berusaha menghentikan pertarungan itu.
“Lucy, benar yang di katakan Dion” Seru profesor Georth.
“Profesor, apa sekarang kau sedang berpihak ke Dion?!” Wajah Lucy langsung berubah ke kecewaan kepada profesor yang di percayainya.
“Apa?! Tentu tidak, maksudku jika kau terus bertarung di sini itu akan merugikan kita juga belum lagi kau akan kena hukuman dari sekolah
"Bab 7"
Menang atau kalah
Merekapun pergi ke arena untuk melakukan pertarungan, sesampainya diarena Lucy dan Dion bersiap ditempat masing masing.
“3..2..1.. pertarungan dimulai”
“Avada kedavra” ucap Lucy
“Cava inimicum” Dion merapalkan mantra perlindungan
“Impedimenta” ucap Lucy
Dion berhasil menghindar.
“Impedimenta” ucap Lucy berulang ulang
“Aku harus melumpuhkan dia dulu”gumam Lucy
Sebelum pertarungan
“Lucy, sebisa mungkin nanti buat Dion tidak bisa bergerak saat itu lah kamu tusuk dia menggunakan pedang cahaya”ucap profesor georth
“baiklah, terimakasih”ucap Lucy. Lucy langsung turun ke lapangan arena.
Kembali ke waktu sekarang. Dia arena Lucy dan Dion bertarung dengan sengit, tidak ada yang mengalah di antara keduanya.
Pertarungan berlanjut cukup lama. Hingga akhirnya keduanya kehabisan mana.
Tapi dapat dilihat kalau Dion memimpin pertarungan. Ketika Lucy sudah tidak bisa apa apa lagi Dion hampir membunuhnya.
Namun, dari kalung peninggalan orang tua Lucy keluar sebuah perlindungan. Ternyata itu adalah kalung sihir peninggalan orang tua Lucy untuk Lucy agar tidak terluka.
Lucypun bangkit dan melawan Dion lagi. Hingga Lucy menemukan celah dan menyerang Dion.
Dion langsung terjatuh tanpa buang buang waktu Lucy langsung menusuk Dion dengan pedang cahaya.
“Jleb”suara pedang menusuk Dion
“Uhuk uhuk” batuk Dion mengeluarkan darah
“Ini sudah berakhir Dion”ucap Lucy
“Uhuk ternyata ini akhir dari hidupku, jika ada kehidupan selanjutnya aku akan mengalahkan mu”ucap Dion
“Aku harap kita tidak akan bertemu di kehidupan selanjutnya” ucap Lucy
Pertarungan pun berakhir. Dion lenyap bersama dengan pedang cahaya. Seketika Lucy pingsan karena kehabisan tenaga, profesor georth dan kedua temannya pun membawa dia ke asrama.
“Em.. aku dimana”ucap Lucy setengah sadar
“Akhirnya kamu bangun, kamu sudah tertidur 1 hari penuh. Aku sangat khawatir”ucap Merry sambil memeluk Lucy
“Merry sudah hentikan biarkan Lucy istirahat. Dia pasti masih kelelahan” ucap angel
merekapun membiarkan Lucy istirahat. Setelah Lucy sembuh mereka melakukan aktifitas seperti biasa.
Hari ini Lucy dipanggil oleh profesor georth
“Permisi, profesor georth kenapa anda memanggilku?” ucap Lucy
“Sekarang sudah tidak ada musuh yang akan menyakitimu lagi. Apa yang mau kamu lakukan selanjutnya. Hidup menjadi orang biasa atau lanjutkan menjadi penyihir?” tanya profesor georth
“Aku sudah bulatkan tekat. Aku akan tetap menjadi penyihir terkuat melebihi orang tuaku. Lalu aku akan melindungi semua orang yang aku sayangi” ucap Lucy penuh percaya diri
“Bagus, kamu boleh kembali”ucap profesor georth
“Baiklah permisi prof” ucap Lucy. Lucy pun pergi dari situ
“Lihat lah Billy sella, anak kalian menjadi anak yang kuat. Dia sekarang bisa melindungi dirinya sendiri. Jadi kalian tenanglah diatas sana”ucap georth sambil menatap langit
Lucy pun melanjutkan aktivitas akademinya seperti biasa, dia berkembang sangat pesat. Menjadi lulusan terbaik dan menjadi penyihir terkuat, namun itu akan menjadi cerita dilain hari.
END..